Di ruangan perawatan di mana Zelyn dirawat, terlihat sosok wanita paruh baya yang tengah sibuk menyuapi putri kesayangannya. Dengan sabar wanita tersebut merayu putrinya agar mau makan, karena pada awalnya beralasan tidak berselera makan. Namun, berkat kegigihannya, akhirnya sang putri menuruti nasihatnya.
"Kamu harus makan yang banyak, Zelyn. Bukankah kamu ingin cepat sembuh dan pulang dari rumah sakit ini? Sepertinya kamu harus mengundurkan diri saja dari pekerjaan dan mencari orang untuk menggantikanmu. Biar ayahmu yang berbicara pada presiden direktur perusahaan. Kamu fokus saja memikirkan pernikahanmu dan lebih baik nanti jadi ibu rumah tangga saja."
Zelyn hanya diam sambil mengunyah makanan, meskipun saat ini ada beragam pertanyaan yang menari-nari di otaknya. Sebenarnya dia merasa senang jika bisa lari dari tanggungjawabnya, yaitu mengenai masalah hotel yang merupakan hasil desainnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com