Zelyn bisa melihat kilatan amarah dari netra kebiruan yang mengunci tatapannya. Bahkan merasakan tatapan menusuk yang seolah menembus jantungnya karena sangat tajam dan mengintimidasi. Ia pun membuka suara dan berbicara dengan sangat lirih karena tidak ingin para wartawan mendengar suaranya.
"Nanti aku akan menjelaskannya di dalam mobil. Sekarang kita berangkat karena aku malas jika terlalu lama menanggapi pertanyaan dari mereka."
"Astaga, sepertinya aku terlalu sabar dalam menghadapimu, Zelyn! Aku tidak akan pernah menuruti keinginan konyolmu!" umpat Axel yang merasa sangat kesal dan berniat untuk menolak keinginan wanita yang membuat keputusan sepihak tanpa persetujuan darinya.
Rencana Axel adalah ingin mengatakan pada para wartawan bahwa ia akan menikahi Zelyn pada hari yang sama dengan pernikahan Ardhan. Namun, belum sempat ia membuka mulut, lagi-lagi kembali dikejutkan dengan perbuatan Zelyn.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com