webnovel

First night (1/3)

.

Aku langsung mematikan sambungan sesaat setelah menyelesaikan penolakanku untuk mengikuti aturan Alex, aku membencinya sungguh!

Aku tertidur hingga pukul 7 malam perutku meronta-ronta meminta makan, aku bangun menuju dapur melihat makanan sudah siap disajikan, aku makan menghabiskan makananku kemudian mengambil soda kaleng di lemari pendingin lalu kembali masuk menuju kamarku.

Rencanaku malam ini adalah saat tengah malam aku akan melarikan diri dari tempat laknat yang mengukungku seharian dan kembali bersenang-senang dengan temanku. Alex pikir dia siapa bisa-bisanya berperilaku seenaknya denganku, akan ku buktikan aku bisa kabur dari hukumannya sama seperti sebelum-sebelumnya.

Tapi tiba-tiba saja mataku mulai mengantuk, kulirik jam ini masih pukul 8, aku pikir tidur sebentar bukan masalah kan? Aku mengambil posisi senyaman mungkin kemudian memejamkan mataku sebentar untuk menuju alam mimpi.

***

Aku membuka mataku perlahan mengerjapkan-ngerjapkan mataku sebentar mencoba untuk sadar.

'Apa aku tertidur semalaman? Fuck!' gumamku kesal bukan main karena kurasa sekarang sudah sore hari.

Tapi ada sesuatu yang aneh disini, mata bulat ku menyapu seluruh ruangan dan tidak dapat kukenali ruangan ini, warna dinding kamar ini berbeda dengan kamarku, kasur dan spreinya juga bukan milikku, kulihat tatanan didalam kamar juga sangat berbeda dari kamarku.

"Bukannya aku tidur semalam dikamar? Lalu kenapa aku ada disini?" Gumamku pelan aku sudah max kebingungan.

Aku bangkit secepat kilat dan berjalan menuju jendela sekaligus pintu kaca keluar balkon, aku tidak mengenali tempat ini, ini terlihat asing bagiku.

"Shiit!"

Dimana aku sekarang? Aku tidak mengenali tempat ini! Apa benar kakak membuangku?! Yang benar saja dia benar-benar mengirimku sebagai relawan di Israel? Ya Tuhan pasti aku akan mati sebentar lagi!

Aku kembali masuk kedalam kamar dan benar saja ada koperku yang berjejer dipojok ruangan, aku membuka koper mencari-cari ponselku karena aku tidak menemukan ponselku didekatku, aku yakin benda persegi itu pasti didalam koperku, tidak mungkinkan kakakku tega tidak memberikanku ponsel milikku?

Sudah 2 koper aku bongkar, mengeluarkan semua isi koper dan hal itu sukses membuat kamar ini menjadi sangat berantakan.

Aku hampir menangis, Alex benar-benar gila! Dia keterlaluan. Saat mengobrak abrik koperku yang ketiga akhirnya kutemukan benda persegi itu, aku menghela nafas lega kemudian langsung menghidupkannya untuk menghubungi biang kerok yang membuatku berada disini.

"Halo adikku tersayang" itu suara menjijikan Alex dalang dari semua situasi gila ini.

"Berhentilah bersikap manis!"

"Jadi kau sudah tiba ditempat barumu Jane?" Tanganku mengepal erat benar-benar laki-laki sialan ini!

"Apa yang kau lakukan padaku Alex?!" Bentakku tidak main-main.

"Kau tertidur lelap kemarin, jadi aku membawamu ya itu sebenarnya karena sedikit campuran obat tidur dimakananmu dan Ini hukumanmu Jane, kau harus menjalaninya selama 1 tahun agar kau berubah, setelah kau bisa mengerti kesalahanmu maka kau akan kuperbolehkan kembali kesini"

"Aku akan pulang!" Balasku tetap dengan nada tinggi, aku benar-benar marah sekarang.

"Kau tidak akan bisa, blackcard mu sudah ku nonaktifkan dan aku sudah memboikot namamu untuk semua penerbangan" tanganku meremat gorden didekatku untuk menyalurkan amarahku sekarang.

"Kau benar-benar membuangku untuk dijadikan relawan Israel?! Aku akan mati sebentar lagi! Kau keterlaluan Alex"

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengirimmu untuk jadi relawan jalur Gaza sayang"

"Lalu sekarang aku dimana?! Aku tidak mengenal tempat ini"

"Kau berada di Korea Selatan Jane lebih tepatnya di Seoul"

"APA?!"

Oh Tuhan! Apa-apain ini! Seoul jauh dari London dan disini terasa sangat asing bagiku! ini jauh dari tempatku dari rumahku, aku tidak bisa berada disini, aku tidak mengenal tempat ini.

"Cobalah untuk beradaptasi disana, satu tahun bukan waktu yang lama, aku harap kau bisa berubah menjadi gadis baik disana, kau paham?" Suara Alex terdengar tenang, dia selalu berbicara dengan nada seperti ini sedari tadi dan ini membuatku sangat kesal.

"Shit!" Umpatku kesal tanpa peduli jika dia-Alex akan memarahiku.

"Kau mengumpat Jane?! Baiklah, aku menambah hukumanmu menjadi 2 tahun! Kau harus lebih menghargai etikat kesopanan yang diajarkan keluarga kita"

"Fu-"

"Aku akan menambah hukumanmu menjadi 3 tahun jika kau berani mengumpat kasar padaku lagi, kau tahu betul bagaimana kakakmu ini" kali ini aku tidak berani melanjutkan umpatanku pada Alex, dia sukses membuat hatiku dongkol.

"Aku membencimu Alex!" Tanpa menunggu balasan Alex aku langsung memutus sambungan telpon sepihak. Aku yakin kini Alex sedang mengusap wajahnya kasar dan mengumpat karena ketidaksopananku.

Tanpa kusadari air mataku jatuh membasahi kedua pipiku, ini mimpi burukku, aku berada jauh dari rumah, dari teman-temanku dan ini ulah kakakku sendiri, kali ini dia-Alex menang untuk merusak masa bahagiaku.

Ponselku bergetar ringan, kulirik itu pesan dari Alex.

From: Alex

'Maafkan aku jika ini terlalu keras untukmu Jane, aku pikir ini adalah cara untuk membuat dirimu mengerti kesalahanmu dan siapa dirimu, kau JANE CLARKSON ATRES, kau adik kesayanganku satu-satunya keluarga yang kumiliki jadi selesaikan hukumanmu dan kembalilah dengan sosok Jane yang lebih baik, aku menyayangimu Jane, jaga kesehatanmu. Mengenai pekerjaan kau hanya perlu datang ke YG Ent. kau harus bekerja disana kau akan ditempatkan pada jabatan yang sama saat kau berada diperusahaan kita'

Aku menyeka airmataku yang membentuk sungai kecil dipipiku, mendadak kepalaku pusing, mungkin karena aku tidur terlalu lama, ini sudah pukul 3 sore.

Tok

Tok

Tok

Suara pintu diketuk tiga kali, aku sempat bingung apakah ada orang lain selain aku disini?

"Masuklah" ucapku singkat.

Sesosok wanita bertubuh lebih kecil dan lebih pendek dariku muncul diambang pintu.

"Maafkan saya mengganggu waktu anda, perkenalkan saya Hyolyn, anda bisa memanggil saya Lin, saya sekretaris pribadi anda Mrs. Jane" oh ayolah! Apakah Alex juga yang menyuruhnya.

Aku menarik nafas kasar kemudian menghembuskannya perlahan mencoba sedikit menerima kenyataan bahwa aku sedang tidak ada di Inggris lagi.

"Hm" gumamku "kau tidak perlu berbicara formal padaku, panggil saja aku Jane, apa Alex menyuruhmu mengawasiku?"

"E-eh tidak Mrs. eh maksudku tidak Jane, Mr. Alex menugaskanku untuk membantumu itu saja"

"Apa dia memberikan aku mobil disini?"

"Tentu saja"

"Baguslah, kau boleh keluar"

'Aku kira dia-Alex akan menyuruhku untuk jalan kaki dan membuang kartu gold & silverku, paling tidak aku bisa pergi ke club malam ini"

Aku keluar kamar menuruni tangga, tempatku tinggal tidak seluas apartemenku di London namun aku tahu pasti apartemen ini adalah apartemen mewah yang sengaja Alex beli untukku.

Kulihat Lin sedang memasakkan sesuatu untukku, aku duduk dikursi dapur menunggu masakan Lin.

Lin tersentak kaget melihatku sudah berada dikursi.

"Apa kau ingin makan sekarang?"

"Hm" aku hanya bergumam, karena moodku sedang sangat buruk sekarang, aku tidak ingin banyak bicara.

Kali ini menu makananku steak panggang kesukaanku, tapi entah jadi kesukaanku atau tidak karena yang memasaknya bukan koki diapartemenku.

Dengan setengah malas aku memasukkan sepotong steak kedalam mulut, ya lumayan rasanya enak. Kulirik Lin hanya berdiri memperhatikanku.

"Duduklah, anggap saja aku temanmu aku ini bukan wanita gila hormat kau bisa menganggapku temanmu" ya beginilah sifatku, walau memang nakal dan menyusahkan aku tidak sombong pada siapapun dan itu yang membuatku banyak memiliki teman.

"Terima kasih" ucapnya pelan kemudian duduk disebelahku.

Keadaan diam, dapat kuperhatikan Lin gugup mungkin karena aku mengeluarkan aura menyeramkan mungkin? Ya salahkan saja Alex-kakak brengsekku satu itu. Padahalkan ini bukan diriku yang sebenarnya.

Akhirnya untuk beberapa saat suaraku memecah keheningan kami.

"Apa kau akan tinggal bersamaku disini Lin?"

"Iya, tapi jika kau keberatan aku akan menyewa unit lain un-"

"Tidak perlu, kau bisa tinggal disini karena hanya ada aku disini'kan?" Entah mengapa pernyataanku menjadi pertanyaan, mumpung sedikit menyelidiki keadaan, siapa tahu saja Alex dan semua kegilaannya menyuruh ninja untuk memataiku.

"Tentu saja, Mr. Alex hanya menyuruhku untuk membantu segala kebutuhanmu" aku hanya bergumam dan meneruskan makanku.

"Hm, apa kau besok akan langsung kekantor?"

"Tentu saja, jika tidak bisa-bisa Alex akan menambah hukumanku disini"

"Tenanglah Jane, disini tidak seburuk yang kau pikirkan"

Aku tidak membalasi ucapan Lin 'ya semoga saja aku masih bertahan hidup ditempat asing ini'

...

"Kau akan kemana Jane?"

Sekarang aku sudah rapi menggunakan dress hitamku yang terlihat sexy dan pas ditubuhku, jangan tanya baju itu aku dapatkan dari mana itu semua berasal dari koperku, sekarang aku akan bersenang-senang malam ini, ya walaupun blackcard ku dinonaktifkan tapi aku masih memiliki kartu gold dan kartu silver ku yang tidak perlu diragukan nominalnya.

"Ada urusan sedikit, jangan menungguku aku pulang telat malam ini" kemudian aku meraih kunci mobil yang tergeletak diatas meja tv.

"Tapi kau akan ke kantor kan besok Jane?"

"Iyaaaa Hyolyn, tenang saja tapi jangan beritahu Alex jika aku keluar hm?"

"Tapi, berjanjilah kau tidak akan membuat masalah Jane kau tahu jika Alex tahu dia ak-"

"Baiklah aku tahu aku tahu, sekarang aku pergi dulu, bye" seraya menutup pintu.

Cklek

Aku membuka pintu lagi, "bahasa inggrismu sangat fasih Lin" kemudian aku menutup kembali pintu apartemenku, entah mengapa aku mengatakan itu, mungkin untuk sedikit membuatnya tersanjung agar tidak mengadukanku pada Alex. haha aku sedikit licik memanfaatkan kebaikan orang lain, aku akui itu termasuk dalam sifatku.

Setiba di basement parkiran aku menekan tombol unclock dan dapat kulihat mobil sport kuning milikku yang mewah, walaupun aku tahu ini tidak semewah mobilku di London namun kupikir ini lumayan tidak terlalu memalukan untuk kukendarai.

Tanpa menunggu waktu lama aku langsung memasuki mobil, menghidupkan mesin lalu menekan pedal gas untuk menuju club mewah dikota ini yang sudah aku dapatkan dari pencarianku digoogle tadi sore.