webnovel

Deal (1/2)

..

"Eunggh.." Jane mengulet dengan santainya, bibirnya mengkerucut lucu dan bulu mata lentiknya bergerak-gerak membiaskan cahaya matahari pagi.

'Apakah setiap pagi dia bersikap menggemaskan seperti ini?' Bobby tersenyum melihat tingkah gadisnya, ingin sekali rasanya membawanya pulang- eh coret kan ini memang di apartemennya lalu mau di bawa pulang kemana lagi?

"Selamat Pagi Princess" ucap Bobby pelan seraya mencium pucuk kepala Jane setelah Jane selesai dengan adegan mari mengulet-ulet diatas kasur Bobby.

BUK!

"Aaakhhhh! Apa yang kau lakukan Jane! Kenapa kau menendangku?!" Bobby mengelus bokongnya yang pagi-pagi ini sudah mencium lantai.

"Apa yang kau lakukan disini B!" Teriak Jane yang belum sadar juga bahwa dirinyalah yang harus ditanya apa yang dilakukannya dikamar Bobby.

"Hey! Apa kau lupa kau itu sedang berada diapartemen ku!" Reflek Jane meneliti sekelilingnya dan benar saja ini bukan kamarnya, tempat ini asing untuknya.

Kepalanya mulai memutar kejadian semalam, wajahnya merah mengingat bagaimana gilanya dia semalam astaga?!

"Kurasa kau sudah mengingatnya, sekarang mandilah kemudian turun kebawah, aku akan menyiapkanmu sarapan, kau pilih saja baju di walk in closet ada baju perempuan disana."

"Kau punya baju perempuan? Hahaha~ ternyata banyak juga perempuan yang sudah kau tiduri dan kau bawa ke apartemenmu ya? Sampai-sampai kau memiliki baju cadangan segala" cibir Jane, seraya menyunggingkan senyum mengejeknya.

"Ini apartemen pribadiku dan hanya orang terdekat yang mengetahuinya ehmm satu lagi" Bobby berjalan mendekati Jane dikasur yang masih menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut "baju itu baju ibuku, masih ada baju baru yang belum sama sekali dipakai, terserah kau mau memakai yang mana" kemudian Bobby tersenyum simpul diujung kalimatnya, lalu meninggalkan Jane yang masih terdiam diatas kasur, ia menuju dapur untuk memasak sarapan mereka pagi ini.

Jane kesal bukan main, baru saja ingin mengolok-olok Bobby tapi malah dirinyalah yang malu, dengan wajah kesal ia menuju kamar mandi untuk membasuh dirinya, sekitar 20 menit akhirnya Jane selesai dengan acara bersih membersihkan diri, lalu berpakaian lengkap kemudian turun kebawah menuju dapur dan duduk disana seraya memperhatikan Bobby yang sedang mempersiapkan piring untuk mereka sarapan bersama.

"Aku tidak suka makan makanan masakan koki amatiran seperti dirimu" ketus Jane yang malah dibalas senyuman oleh Bobby.

"Coba saja dulu, kau tidak akan tahu rasanya sebelum mencoba, jika kau tidak suka aku akan memesan makanan untukmu" tanpa menunggu lagi Bobby menyuapi sesendok nasi gorengnya kemulut Jane dan Jane hanya menatapnya bingung.

"Hei, hei, aku bisa makan sendiri"

"Tidak, biar aku yang menyuapimu, cepat buka mulutmu Jane, A-aaaaaa" Jane memutar bola matanya malas, tapi akhirnya membuka mulutnya juga.

Jane menekuk alisnya, mengunyah perlahan, merasakan bagaimana rasa masakan Bobby, lumayan menurutnya.

"Bagaimana?" Ucap Bobby gugup namun berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

"Lumayan, setidaknya aku tidak muntah saat memakannya" Bobby tersenyum, setidaknya Jane mengakui secara tidak langsung masakannya enak.

"Ya itu karena ada bumbu rahasianya" jawab Bobby sombong melebih-lebihkan, sedangkan Jane hanya mengangkat alisnya sebelah, menginginkan Bobby melanjutkan kalimatnya.

"Bumbu rahasianya adalah cinta, lagipula aku menyuapimu itu menambah cita rasanya lebih en-"

"Uhuk .. uhuk ..." Jane terbatuk-batuk mendengar penuturan tidak masuk akal menurutnya, namun bagi Bobby masuk akal saja, maklum lagi jatuh cinta kotoran sapi saja rasanya seperti blackforest hahaha~~~

"Brengsek kau B!" Bobby hanya tersenyum seraya memegangi cangkir berisi air mineral untuk meminumkannya pada Jane, dan Jane menerima saja daripada dia mati tersedak.

"Jane, mobilmu sudah ada diparkiran dan ban mobilnya juga sudah diperbaiki"

"Baguslah, ahh mengenai foto itu kau harus menghapusnya, karena aku sudah melakukan apa yang kau inginkan kita impas" ucap Jane yang masih menikmati sarapannya.

"Tidak bisa" jawab Bobby singkat padat jelas menyakitkan bagi pendengarnya.

"Apa?! Apa maksudmu?! Kita sudah sepakatkan?!" Wajah Jane sangat kesal, Bobby tahu itu dari kening Jane yang menekuk kesal.

"Iya, kita sudah sepakat bahwa kau akan menyerahkan tubuhmu dan aku akan menghapus foto kita, tapi aku tidak menyebutkan jika itu hanya satu kali hm?"

"Sialan kau! Brengsek! Kau ha-"

"Tenanglah Jane, kau akan tersedak jika terus seperti itu, dengarkan aku dulu, kita buat kesepakatan bersama bagaimana?" Bobby masih tetap tenang dengan seulas senyum diwajah tampannya, namun itu malah membuat Jane merasa sebal dengan laki-laki didepannya ini.

Setelah Jane agak merasa tenang Bobby melanjutkan kalimatnya "bagaimana jika kau membiarkanku berada disisimu selama 6 bulan dari sekarang sebagai pacarmu hm?"

"Pacar?! dan kau menyetubuhiku setiap malam dengan alibi sebagai pacarku begitu?! Aku tidak mau! Mati saja kau!" Balas Jane sarkas, dia begitu kesal. Kesal sampai ingin mati saja, tapi sayang jika harus mati muda. Jane bingung, harus bagaimana sekarang, yang bisa ia lakukan hanyalah mengumpat kesal mati-matian.

"Tidak Jane tidak, aku hanya akan menyetubuhimu sebanyak 5 kali saja bagaimana?" Nada bicara Bobby tetap tenang, ia mencoba menjelaskan dengan penjelasan yang masuk akal dan dapat diterima oleh Jane. Bagaimana itu disebut masuk akal? Semua wanita juga akan marah jika kesepakatannya seperti itu?

Sekarang kita tahu bahwa Bobby memiliki otak yang cenderung dangkal, atau kedalaman otaknya tertutupi oleh lumut mesum yang menjalar kebagian seluruh sel otaknya.

"Aku tidak mau!" Balas Jane, ia marah dan kesal sekarang.

"Oh jadi kau tidak mau 5 kali hm? Kau ingin 10 kali? Baiklah kita sepakat 10 kali aku akan menyetubuhimu sebanyak 10 kali saja." Mati saja kau Bobby, siap-siap saja mulut Jane tidak henti menyumpah serapahimu disetiap tarikan nafasnya.

"Keparat! Sialan!!! Aku membencimu Bobby!!!" Teriak Jane frustasi karena ulah laki-laki gila didepannya.

"Aku tidak mau, aku tidak mau!!!" Lanjut Jane kesal bukan main.

"Jadi kau mau apa? Kau bilang tidak mau 5 lalu kuperbanyak menjadi 10 kau tidak mau, Aku tidak peduli terserah, kesepakatan kita sudah jelas sekarang terserah kau terima atau tidak" oh ayolah, apakah sedangkal itu otak Bobby? Oh Tuhan, kasihanilah Jane, hukumannya sudah sangat berat sekarang.

"Aku tidak terima, terserah!" Sarkas Jane seraya bangkit dari kursinya kemudian kakinya melangkah untuk meninggalkan Bobby, namun langkahnya terhenti saat suara menginstrupsinya.

"Jika kau tidak mau, kau bisa melihat berita kita besok menjadi topik trending dimana-mana"

Jackpot untuk Bobby.

Hening

Selang beberapa menit Bobby tersenyum puas saat Jane berbalik arah menghampirinya.

PLAK!

Pipi Bobby ditampar kuat oleh Jane, mata Jane menatap tajam keretina Bobby "Kau akan menyesal sudah berurusan denganku bunny, dan mengenai kesepakatannya aku akan menerimanya, apa kau puas bunny?"

Sebenarnya Bobby emosi ingin marah, siapa juga yang rela ditampar? Eh tapi mungkin Bobby satu-satunya lelaki didunia ini yang rela ditampar oleh wanita lebih tepatnya Jane sang kekasih hati, dengan segenap jiwa dan raga dia mencoba untuk tidak menampakkan emosinya didepan Jane dan selalu bersikap manis, lagipula Jane sudah menerima kesepakatan ini tidak masalah untuknya. Untuk hal lainnya bisa dipikirkan nanti.

"Tentu saja, kau selalu mampu membuatku puas baby" jawab Bobby enteng dengan senyuman mesumnya, kemudian Jane berbalik meninggalkannya menuju ruang tengah dengan wajah lagi-lagi ditekuk sebal.

'Kau pikir siapa yang kau hadapi sekarang kelinci bodoh' -Jane.

'Aku akan membuatmu benar-benar merasa menjadi kekasihku Jane' -Bobby.