Silia masih sibuk di dapur saat Snapp sudah selesai mandi. Hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di tubuh bawahnya, Snapp menghampiri Silia di dapur. Tubuhnya terlihat sangat atletis, selama ini Snapp juga sangat memperhatikan kesehatannya, dia rajin berolahraga dan otot-otot di lengan dan perutnya jadi terbentuk dengan sempurna.
Silia merasa kaget saat terasa ada tangan tiba-tiba melingkar di perutnya. Tubuhnya seketika beku. Benarkah ini saatnya? Apa yang dia risaukan sejak tadi akan segera terjadi.
Perlahan tapi pasti, Snapp mulai membenamkan wajahnya di ceruk leher Silia, Silia yang merasa tidak siap segera membalik tubuhnya menghadap pria itu. "Makanannya sudah matang, bagaimana kalau kita makan dulu," suaranya jelas terdengar gugup.
Snapp tidak peduli apa yang di katakan gadis itu, dia sudah sangat berhasrat dan tidak ingin menundanya lagi, di tariknya tubuh gadis itu dalam dekapannya, "tuan muda Snapp..." Silia tersentak dan gugup.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com