"Aku tahu apa yang membuat mu melakukan itu Ariela, aku tahu...." ucap Riujin.
Ariela menarik tubuhnya dari pelukan Riujin dan menatapnya, wajah suaminya tampak jelas menunjukan kesedihan, dan itu membuat hatinya semakin terluka.
"Jangan sedih," ucapnya lirih, sembari mencakup pipi suaminya.
Riujin menumpuk tangannya di tangan Ariela di atas tangan Ariela, "bagaimana aku tidak sedih, istri ku sampai terluka hanya untuk membela ku?"
Ariela menggeleng, "tidak Riujin, membelamu adalah hal yang harus ku lakukan. Kau suami ku, kau harga diri ku. Jika orang lain menghinaku itu tandanya mereka juga menghinaku, aku tidak bisa membiarkan itu!" tegasnya.
"Seharusnya aku bisa menjagamu untuk tidak melakukan ini, Ariela."
"Kita bisa saling menjaga, Riujin."
Riujin mengangguk, dia kembali memeluk istrinya, "terimakasih Ariela, terimakasih." Ucapnya sembari mencium beberapa kali pucuk kepala istrinya.
Ariela menganggukkan kepalanya.
***
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com