Sebenarnya Ariela sama sekali tidak mengharapkan bisa bertemu dengan wanita itu lagi.
Wajah Airin terlihat malu ketika harus berhadapan dengan Ariela. Namun Ariela pura-pura tak ingin melihatnya dan segera ingin berjalan melewatinya begitu saja. Tak di sangka Airin berani memangil namanya untuk menghentikan langkah Ariela.
Ariela terpaksa berbalik menghadap wanita berambut Bondol itu. "Ada apa?"
"Ada yang harus aku bicarakan pada anda." Ujar Nadia dengan wajah penuh penyesalan.
Ariela ingin tertawa melihatnya, namun dia berusaha menahannya dan mengangguk menyetujui permintaan Airin.
Mereka bicara di ruang tunggu loby yang sudah tampak sepi. Tak ada satu orang pun yang mendekat ke sana, semua orang tahu Airin harus meminta maaf pada Ariela.
"Aku--"
"Bicaralah seperti biasanya aja, anggap saja aku hanya sekertaris biasa, bukan anak pemilik perusahaan ini." Ujar Ariela.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com