"Tidak, tuan," jawab Tami singkat.
Wajah Riujin tampak berpikir sejenak, sebenarnya dia curiga pada satu nama yang telah melakukan ini semua.
"Ini... kuncinya, tuan." Pria ber jas hitam itu menyerahkan kunci mobil pada Riujin.
"Maaf, Tuan. Sepertinya ini ada kesalah pahaman pemesanan, aku merasa tidak pernah memesan apapun." Sanggah Riujin, "maaf, aku tidak bisa membayar tagihan ini. Dua mengembalikan kembali nota yang ada di tangannya pada Miki.
"Ini sudah di lunasi, tuan. Anda tinggal menerimanya saja."
"Hah... sudah, lunas?" Riujin kembali terkejut mendengar penuturan Miki, "bolehkah aku tahu siapa yang melunasinya?"
Petugas itu mengambil dengan sopan nota yang ada di tangan Riujin. Dia membuka lembar paling belakang nota tersebut. "Pembayaran atas nama rekening Snapp Edward, tuan."
Riujin menghela napas kasar, ternyata dugaannya benar. Wajahnya seketika terlihat kesal, dua memejamkan matanya sejenak, kemudian menarik napas dalam-dalam untuk meredam emosinya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com