Kata orang pertengkaran dalam rumah tangga itu wajar. Apalagi di masa awal-awal pernikahan, pasti lebih banyak pertengkaran di dalamnya. Menyatukan dua manusia yang memiliki latar belakang serta cara pandang yang berbeda itu memang tidak mudah.
Sifat egois dalam diri manusia itu ada. Merasa diri sendiri paling benar itupun manusiawi. Jika sifat itu tidak bisa di kendalikan, perdebatan akan semakin panjang dan tak berujung.
Beruntungnya Ariela memiliki suami penyabar seperti Riujin. Bukan karena pria itu terlalu baik atau naif, Riujin hanya berusaha menempatkan dirinya jika dirinya berada di posisi orang yang menurutnya salah, sebelum dia benar-benar menghakiminya. Sehingga dia tidak akan terlalu larut berasa dalam pertengkaran panjang,terutama dengan sang istri.
"Permisi...," ucap Ariela ketika membuka pintu kaca kantor Riujin.
"Eh... Nyonya Mourinho... datang," sahut beberapa karyawan Riujin yang bersiap untuk pulang.
"Sudah mau pulang, ya?" Tanya Ariela.
"Iya, nyonya...."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com