Kiki sudah diperbolehkan pulang ke rumah hari ini. Keadaannya sudah sangat baik. Ia sudah aktif berlari. Tapi minggu depan Kiki masih harus kontrol ke rumah sakit untuk mengecek keadaannya.
"Appa ..." Kiki berlari meminta Jung Kook mengejar dirinya. Jung Kook ikut bermain bersama Kiki.
Untunglah Kiki sudah ceria lagi.
Appa sangat khawatir saat Kiki sakit.
Hana merapikan barang-barang mereka.
Sudah selesai.
"Kookie ... Tolong bawa tasnya. Aku yang gendong Kiki" kata Hana.
Jung Kook membawa tas mereka dan Hana melihat seluruh ruang kamar untuk melihat apakah ada yang tertinggal.
Kamar mandi check.
Dalam lemari dan laci check.
Tidak ada lagi barang yang tertinggal.
Semoga ini terakhir kalinya Kiki masuk rumah sakit.
Eomma nggak sanggup liat Kiki sakit.
Biar eomma aja yang sakit jangan Kiki.
"Noona ... Kiki mau kabur" seru Jung Kook yang sedang mengangkat tas mereka.
Kiki yang sudah berada di depan pintu kamar yang sedikit terbuka langsung lari keluar.
Hana mengejar Kiki. Untunglah walaupun Kiki larinya cepat, Hana masih bisa mengejarnya.
"Ki, kita tunggu appa sebentar. Kita makan sama-sama"
"Kiki sudah lapar, ya?" tanya Hana. Sudah jam makan siang.
Kiki memegang perutnya tanda kalau ia lapar.
Saat ini Hana, Jung Kook dan Kiki berjalan menuju kantin rumah sakit. Mereka akan makan siang bersama.
Hari sudah siang, jadi mereka berencana makan di kantin rumah sakit.
Kiki bersemangat mendengar kata "kantin". Kiki tau itu artinya ada makanan enak di sana.
"Kita belok ke kanan atau kiri?" tanya Noona.
Jung Kook juga bingung. Ia sedikit buta arah. Padahal ia sudah beberapa kali ke kantin.
Kiki menunjuk ke arah kanan.
"Ke kanan?"
Mereka pun berjalan ke kanan.
Di kantin rumah sakit banyak yang ingin berfoto dengan Jung Kook. Tapi Jung Kook menolaknya. Semua karena Hana.
Dulu saat mereka berada di tempat umum, banyak yang meminta foto bersamanya. Terutama wanita-wanita muda.
Setelah itu Hana hanya diam.
"Noona cemburu?"
"Nggak. Aku nggak cemburu. Ngapain aku cemburu" jawab Hana sedikit kesal.
Itulah wanita. Kita harus menebak arti perkataannya. Kadang di mulut berbeda dengan yang di hati.
Tentu saja Hana cemburu melihat Jung Kook terlalu dekat dengan wanita-wanita itu. Apalagi mereka masih muda. Walaupun Hana itu sebenarnya juga masih muda.
Sebenarnya Jung Kook senang dengan kecemburuan Hana karena selama ini selalu Jung Kook yang cemburuan.
Dan cemburu itu tanda cinta.
Bukankah itu artinya Hana sudah cinta dengan Jung Kook.
Noona ...
Apakah masih ada harapan untukku?
Walau hanya setitik?
🌼🌼🌼
Dalam perjalanan menuju tempat parkir, Hana dan Jung Kook melihat seorang ibu yang membawa bayi mungil di pelukannya.
Hana berjalan sambil menahan air matanya.
Hana menangis saat mereka berada di mobil.
Jung Kook tersadar.
Bulan ini seharusnya Hana yang masuk rumah sakit untuk melahirkan adik Kiki.
Bulan ini seharusnya mereka pulang bertiga membawa bayi mungil mereka.
Hana sudah berusaha menahan air matanya sedari tadi. Hana tidak mau membuat Jung Kook merasa bersalah lagi.
Tapi Hana tidak bisa lagi menahan kesedihannya. Jung Kook memeluknya.
"Noona, suatu saat nanti jika Tuhan berkenan, kita akan bisa melihat adik Kiki" hibur Jung Kook.
Walau Jung Kook tau kemungkinan besar adik Kiki akan lahir bukan berasal dari benihnya.