webnovel

Nam Joon's wedding

[pic]

Aku ... Aku keberatan ... ~ Hana hendak berdiri dari kursinya. Hana ingin mengucapkannya.

Tubuh Kiki bergerak di dekapan Hana. Hana tersadar.

Bila aku keberatan dengan pernikahan Nam Joon oppa itu artinya aku harus meninggalkan keluargaku. Sejak aku memutuskan untuk melahirkan Kiki, aku punya tanggung jawab seumur hidupku terhadap Kiki.

Hana hanya bisa diam. Walaupun ia ingin melakukan hal yang sebaliknya.

Jung Kook melihat raut wajah Hana yang tidak seperti biasanya ~ Noona ... Ternyata masih ada Nam Joon Hyung di hatimu.

"Baiklah bila tidak ada yang keberatan. Saya mulai acara pemberkatannya," ucap pendeta.

Pendeta mulai mengucapkan janji suci.

"Saudara Kim Nam Joon, apakah anda bersedia menerima Suzy sebagai istri anda? Dalam duka maupun suka. Dalam keadaan sakit maupun sehat. Dalam keadaan miskin maupun kaya. Sampai maut memisahkan."

"Saya bersedia," jawab Nam Joon melihat ke arah Suzy.

"Saudari Suzy, apakah anda bersedia menerima Kim Nam Joon sebagai suami anda? Dalam duka maupun suka. Dalam keadaan sakit maupun sehat. Dalam keadaan miskin maupun kaya. Sampai maut memisahkan."

"Saya bersedia." Suzy dan Nam Joon saling bertatap-tatapan.

Nam Joon memasangkan cincin pernikahan ke hari manis istrinya. Begitu juga sebaliknya. Tanda mereka sudah terikat dalam tali pernikahan.

Nam Joon dan istrinya berciuman. Semua hadirin bersorak.

Seharusnya akulah yang mengucap janji suci dengan Nam Joon oppa.

Seharusnya jari maniskulah yang dipasang cincin oleh Nam Joon oppa.

Seharusnya bibirkulah yang dicium Nam Joon oppa.

Sekarang Nam Joon oppa sudah benar-benar menjadi milik wanita lain.

Air mata Hana hendak menetes. Badan Kiki yang sedikit bergerak mengagetkannya. Hana menepuk-nepuk ringan punggung Kiki yang tertidur dalam dekapannya.

"Eomma ..." Kiki bangun dari tidur singkatnya.

"Sst ... Sebentar lagi acaranya selesai. Kita bisa makan." Hana berucap pelan.

"Makan?" Mata Kiki jadi terbuka lebar.

"Iya. Makan. Kiki sudah lapar, kan?"

"Kiki lapal."

Jung Kook dan Hana menuju ke tempat hidangan yang telah disediakan. Hana menuju ke tempat cake.

"Kiki mau cake yang mana?"

"Choco."

Hana mengambil cake coklat dan vanila. Ia kemudian mencari tempat duduk. Kiki tidak mau lepas dari gendongannya. Tangan kirinya menopang Kiki sedangkan tangan kanannya memegang piring berisi cake.

Jung Kook mengambil makanan untuk dirinya dan juga Hana serta Kiki. Hana menyuapi Kiki.

Selesai makan, Hana hendak menyapa keluarga Nam Joon yang lainnya. Tapi reaksi mereka sama. Saat Hana berjalan mendekat, mereka menjauh. Seolah-olah tak ingin berbicara dengan Hana.

Seandainya mereka tahu yang sebenarnya ...

Hana hanya bisa kembali lagi ke tempat duduknya semula, di samping Jung Kook.

Setelah itu mereka menyelamati Nam Joon dan istrinya "Oppa ... Chukae ..."

Tangan Hana dan tangan Nam Joon bersalaman. Skinship terakhir mereka.

Sudah saatnya untuk berpisah dengan Nam Joon oppa.

Selamat tinggal cintaku.

Semoga kau bahagia bersama yang lain.

Hujan mulai turun seiring air mata Hana yang ikut menetes.

Jung Kook segera mengambil Kiki dari gendongan Hana. Mereka berlari menuju tempat teduh. Jung Kook melihat mata Hana yang basah. Ia tahu Hana sedang menangis. Meneteskan air mata yang sudah ia tahan sejak acara dimulai.

Satu tangan Jung Kook memeluk Hana. Memastikan dirinya akan selalu bersama Hana. Memastikan dirinya selalu ada untuk Hana.

Hana mendongakkan kepalanya ke atas menatap langit ~

Hujan ...

Terima kasih telah menangis bersamaku.