Qiao An memandang Nyonya Ketiga, putra, dan menantunya, lalu melirik Li Tingfeng dan wanita di hadapannya. Dia merasa sangat familiar dengan pemandangan semacam ini.
Saat itu, momen ketika Li Zecheng, Wei Xin, dan Nyonya Ketiga bergabung melawannya, seorang istri yang hancur, masih tertanam jelas di ingatannya.
Kala itu, mereka adalah para penipu yang keji. Dan dia sendiri kesepian dan tak berdaya. Sehari-hari tenggelam dalam kesedihan dan air mata.
Namun, meja telah berputar. Nyonya Ketiga sudah setengah baya, tapi ia telah dikhianati oleh suaminya. Hari ini, dia merasakan kesedihan yang sama.
Pada saat itu, wanita lain tiba-tiba tersenyum jahat. Dia mulai memuji Qiao An dan berkata dengan sinis, "Qiao An, apakah kamu melihat itu? Dulu, mantan mertuamu itu menganjurkan Li Zecheng untuk merayu Wei Xin dan menekanmu dengan segala cara. Sekarang balasannya telah tiba, dia juga mendapatkan apa yang pantas dia terima. Hehe."
Ucapannya menghina Nyonya Ketiga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com