webnovel

Menunda

Kebahagiaan Amanda dan Fabio begitu terasa. Keduanya segera keluar dari motel yang berjalan menyusuri area itu. Terlihat beberapa restoran sudah buka dan bersiap melayani pelanggan.

"Karena area laut, mungkin hanya seafood yang bisa kita nikmati," ujar Fabio.

"Kurasa tak masalah. Bahkan ini lebih baik dari pada kaki ayam atau isi perut binatang," jelas Amanda.

Keduanya menentukan pilihan pada sebuah restoran yang berada tak jauh dari bibir pantai. Meja makannya saja beralaskan pasir pantai.

"Kurasa suasana makan ini tak bisa kita dapatkan di dekat tempat kita hidup. Jadi ayo nikmati bersama," ujar Amanda.

"Ah, kau benar sekali, Sayang." Fabio menimpali.

Keduanya duduk setelah memesan menu yang akan menjadi makan siang mereka. Pemandangan indah pantai siang itu terasa begitu hangat. Cahaya Terima matahari terpantul dengan sangat indah. Membias seperti fatamorgana di atas air laut yang biru itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com