Meski bau busuk yang tak tertahankan, senopati tetaplah mendekat untuk memeriksa. Didapatinya tato lambang Telik Sandi di dada kanan mayat tersebut. Semua mayat yang mereka temukan memiliki tato yang sama.
"Mereka mayat telik sandi. Pasti para bajingan itu yang sudah membunuhnya," gumam Senopati Citra.
"Mereka pasti masih belum jauh dari sini, Senopati. Kita harus segera mengejarnya," ujar Jayendra berpendapat.
"Prajurit...! Cepat kubur lagi mayat-mayat itu. Setelah urusan selesai. Kita akan pindahkan jazad mereka ke pemakaman yang layak," perintah Senopati.
Mereka pun mulai melakukan pengejaran dengan segera. Namun Senopati belum bisa menentukan secara pasti ke arah mana gerombolan Saga Winata itu lari. Kemungkinannya ada dua. Melewati sungai atau menaiki bukit.
"Sepertinya kita terpaksa harus berpencar..."
"Jangan, Senopati...! Pasukan kita akan melemah," bantah Jayendra.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com