webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · แอคชั่น
Not enough ratings
205 Chs

49. Permintaan Lin Xiao

Night king : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Chapter 49 : Permintaan Lin Xiao

Tikus kecil itu akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh Lin Tian dengan beberapa pukulan saja dan saat ini Lin Tian masih merasa kesal serta kurang puas membuat Tikus kecil itu menderita seperti di neraka.

Dia hendak melayangkan pukulan kerasa lagi, tetapi Lin Pan langsung mencegahnya. "Berhenti, Boy! Sudah cukup, Boy. Dia sudah mendapatkan balasan yang sesuai dengan kejahatannya!" seru pria yang sudah tidak muda itu pada Lin Tian dengan napasnya yang masih menggebu-gebu.

"Tapi, Ayah ..." Lin Tian berbalik badan, dirinya hendak protes. Namun, melihat Lin Pan membuat dirinya mengurungkan niatnya tersebut dan memilih untuk diam. Diamnya itu sebagai cara untuk meredam emosi di dalam hati.

Lin Pan menepuk bahu Lin Tian, lalu membisikkan sesuatu di telinganya. "Kau sangat hebat, Boy!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com