webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · แอ็กชัน
Not enough ratings
205 Chs

41. Dokter Aryan Chen

Night king : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Chapter 41 : Dokter Aryan Chen

Lin Xiao tampak mondar-mandir di dekat tempat tidurnya, dia terus memerhatikan Lin Tian yang masih terpejam. Seketika pikiran Lin Xiao dipenuhi dengan bayang-bayang ketakutan, takut-takut Lin Tian tidak akan bangun kembali.

"Lin Xiao, apaan si? Dia akan bangun, percayalah. Engga usah berpikir seperti itu. Kak Tian akan bangun," gumamnya yang menepis pikiran buruknya itu.

Bahkan dia sampai menampar pipinya agar sadar dari alam bawah sadarnya yang kacau itu. Ketika Lin Xiao tengah bergelut dengan pikirannya, saat itulah Lin Hua datang dengan tergesa-gesa dan ekspresi wajah yang kalut.

"Bagaimana, apa kakak berhasil menghubungi Dokter Aryan atau Dokter lainnya?" tanyanya penasaran.