webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · แอ็กชัน
Not enough ratings
205 Chs

176. Identitas Baru

Arumi pun menggandeng tangan Daddy-nya begitu romantis. Orang-orang yang tidak tahu, pasti akan berpikir Frans sedang bersama wanita bayaran yang berkeliaran bebas di club malam.

Keduanya segera pergi menuju lantai bawah. Semula Frans mengajak Arumi untuk sarapan terlebih dulu, tetapi anak gadisnya itu menolak dan berkilah, kalau masih kenyang.

Frans pun tak memaksakan. Lagi pula, dirinya juga sudah minum secangkir kopi dengan sepotong roti, sebelum pergi menemui Arumi di kamarnya.

Frans sangat tidak bisa kalau tidak minum kopi, sebelum beraktivitas. Makan nasi tidak terlalu pentingkan, yang penting kopi dan roti sudah cukup baginya.

"Dad, kebiasaan jeleknya hilangin dong. Engga baik, ngopi pagi-pagi. Apa lagi engga makan nasi dulu," tegur Arumi mengingatkan.

Frans mendehem, "Ya, nanti Daddy ubah kebiasaan itu, tapi pelan-pelan dulu ya. Daddy engga bisa kalau engga ngopi, Sayang. Kamu tahu 'kan dari dulu Daddy sudah banget ngopi, bahkan saat Mommymu masih ada."