webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · แอ็กชัน
Not enough ratings
205 Chs

147. Adik Tersayang

Sekte Teratai Putih.

Perguruan yang seharusnya dijadikan tempat menuntut ilmu, sebaliknya dijadikan sebagai arena bertarung oleh para muridnya.

Dua orang pemuda yang memakai seragam berlambang Sekte tersebut, sedang beradu tanding di tepi sungai, yang letaknya masih di area Sekte.

Kedua murid itu bernama Xiao Han dan Xiao Jing Sheng. Kakak beradik yang tidak pernah satu pikiran. Selalu ada pertengkaran di antara keduanya.

"Menyerah saja kau, Xiao Han atau aku akan membuat dirimu kehilangan semua kekuatanmu!" seru Jing Sheng, sambil menghunuskan pedangnya di leher Xiao Han.

"Lakukan saja yang kau mau, Jing Sheng! Aku tidak akan mengaku kalah padamu."

Xiao Han menyingkirkan pedang Jing Sheng, dengan jurus pedang Phoenix Merah miliknya. Seketika tubuh Jing Sheng melayang beberapa meter ke udara, guna menghindari jurus tersebut.

Sudah hampir satu jam mereka bertarung. Ratusan jurus sudah mereka keluarkan. Namun, tidak ada satu pun di antara keduanya yang menang, ataupun kalah.