9 April 2035, Aljir - Algeria
"Terima kasih atas waktu kalian" ucap Michael sambil memasuki ruangan
"Tidak, bagi kami ini sebuah kehormatan bisa bertemu denganmu tuan" ucap Presiden Nigeria
"Baiklah kita langsung ke intinya saja, pertama aku ingin meminta maaf atas hancurnya bagian barat" ucap Michael
"Walau pun tanah barat sudah hancur kita dapat membangunnya kembali" ucap presiden Afrika Selatan
"Dan yang ke dua kami akan pergi ke benua Australia" ucap Michael
Setelah mendengar ucapan Michael para penguasa di tanah Afrika terkejut dan merasa khawatir, mereka berpikir jika organisasi NWO pergi maka mereka akan berada dalam bahaya. Melihat ekspresi wajah mereka yang ketakutan Michael pun menenangkan mereka dengan berkata
"Kalian tidak perlu khawatir karena aku akan meninggalkan setengah pasukan beserta kepala pasukan kami" ucap Michael
Setelah mendengar ucapan Michael rasa khawatir mereka pun hilang
9 April 2035. Akademi Brain Of World, Valletta - Malta
10:15
Saat Emmanuel berdiri di koridor dia melihat Hamada sedang berjalan menuju ke arahnya dia pun memanggil Hamada
"Oi pendek" ucap Emmanuel sambil menunjuk Hamada
"Apa perlu kau memanggilku seperti itu" saut Hamada dengan nada kesal
"Maaf-maaf, kalau begitu bagaimana jika kau memperkenalkan namamu?" Ucap Emmanuel
"Yamamoto Hamada" ucap Hamada
"Ahh~ dari namamu kau pasti berasal dari jepang, iya kan?" Ucap Emmanuel
"Iya, lalu kau sendiri siapa?" Tanya Hamada
"Oh maaf aku lupa, namaku Emmanuel Guttiérrez" ucap Emmanuel
"Lalu apa keperluanmu?" Tanya Hamada
"Tidak perlu terlalu formal begitu, sebenarnya aku hanya merasa bosan karena tidak memiliki teman untuk di ajak bicara dan juga dari tampangmu kau bukanlah orang yang menyebalkan seperti wanita di sana itu" ucap Emmanuel sambil menunjuk ke arah Wanda yang sedang berdiri di dekat jendela
"Wanita itu!? Bukannya dia itu anak yang paling pintar di Amerika?" Ucap Hamada
"Sebenarnya ya... menurutku mereka hanya melebih-lebihkan fakta" ucap Emmanuel
"Oh... baiklah kalau begitu, sampai jumpa" ucap Hamada
"Oi oi tunggu dulu, memangnya kau mau pergi ke mana?" Tanya Emmanuel sambil memegang bahu Hamada
"Aku akan pergi ke kantin" jawab Hamada sambil menyingkirkan tangan Emmanuel dari bahunya
"Oh kantin boleh juga, kalau begitu aku ikut" ucap Emmanuel
Mereka berdua pun pergi ke kantin dan saat di kantin mereka melihat Angela dan Franklin sedang duduk berdua
"Oi Hamada tunggu" ucap Emmanuel sambil menarik baju Hamada
"Apa?!" Ucap Hamada sambil menepak tangan Emmanuel agar berhenti menarik bajunya
"Apa kau tidak lihat" ucap Emmanuel
"Lihat apa?" Tanya Hamada
"Lihat di sana. Apa kau mau mengganggu momen indah mereka" ucap Emmanuel sambil menunjuk ke arah Angela dan Franklin
"Lalu apa urusannya denganku?" Tanya Hamada dengan nada kesal
"Kau benar juga, apa yang aku pikirkan haha" ucap Emmanuel dengan ekspresi malu
Mereka pun masuk ke kantin dan duduk di dekat Angela dan Franklin, saat Franklin melihat Emmanuel dan Hamada duduk di dekat mereka dia pun memutuskan untuk pergi dari kantin
"Ehh apa-apaan sifatnya itu" ucap Emmanuel dengan nada kecewa
"Mungkin dia tidak mau kita menguping obrolan mereka" ucap Hamada
"Oh iya, ngomong-ngomong apa kau tidak merasa aneh Hamada?" Tanya Emmanuel
"Aneh bagai mana?" Ucap Hamada
"Maksudku dari sekian banyaknya anak-anak di dunia kenapa harus kita yang terpilih dan hanya 7 orang pula" ucap Emmanuel dengan nada mengeluh
"Ya itu cukup menggangguku juga. Tapi kalau di pikir-pikir lagi lebih anehnya adalah mengapa anak-anak seperti kita di pilih untuk membantu menjatuhkan Organisasi New World Order, kenapa tidak langsung saja serang mereka apakah tidak ada satu pun manusia di planet ini yang berpikir untuk mengadakan aliansi untuk mengalahkan organisasi itu?" Ucap Hamada dengan nada kesal
"Pemikiranmu cukup masuk akal, akan tetapi markas mereka berada di benua Afrika di mana banyak orang tidak berdosa yang akan mati jika kita menyerang mereka di sana" ucap Emmanuel dengan nada serius
"Ternyata kau bisa serius juga" ucap Hamada
Emmanuel hanya tertawa menanggapi ucapan Hamada. seperti bisa membaca pikiran Emmanuel, Dan Hamada pun ikut tertawa.
12 April 2035, Melbourne - Victoria
07:30
Organisasi NWO tiba di benua Australia dan akan segera memulai rencana mereka, namun sebelum mereka menjalankan rencananya mereka akan berpencar untuk mencari informasi dan tempat yang strategis untuk markas baru mereka.
"Oi Michael, berapa jumlah pasukan kita?" Tanya pemimpin NWO
"158 orang tuan" jawab Michael
"Aku, Kaori dan 8 orang pasukan akan pergi ke Sydney. Sisa-Nya aku serahkan padamu" ucap pemimpin NWO
"Tapi... apa kau akan baik-baik saja? Dengan hanya membawa 8 pasukan?" Tanya Michael dengan penuh rasa ragu
"Tenang saja aku akan berpenampilan seperti orang pada umumnya, dan mungkin aku akan menyamar seperti seorang kakak beradik yang sedang pergi bertamasya" ucap pemimpin NWO sambil meninggalkan Michael
"Hey! Joe kau mau pergi ke mana?" Ucap Michael
"Jangan pedulikan aku. Aku hanya akan pergi membeli konsol karena aku sudah berjanji akan bermain bersama dia (yang di maksud Joe adalah pemimpin NWO) malam ini" ucap Joe sambil meninggalkan Michael
"Kenapa ini selalu terjadi padaku apakah sebaiknya aku keluar dari organisasi ini" ucap Michael dengan nada menyesal
12 April 2035, Sydney - New South Wales
18.45
"Kaori mulai saat ini aku akan memanggilmu kakak" ucap pemimpin NWO
"Eh?! Kenapa?" Tanya Kaori dengan nada terkejut
"Realistis saja usiamu 23 tahun dan usiaku 16 tahun" ucap pemimpin NWO
"Padahal lebih baik jika menyamar menjadi sepasang kekasih" ucap Kaori dengan suara pelan
"Apa?" Ucap pemimpin NWO
"Tidak, bukan apa-apa!" Ucap Kaori dengan penuh rasa kesal
"Hey kalian" ucap pemimpin NWO sambil menunjuk ke-8 pasukannya
"Iya tuan?" Ucap salah satu pasukan
"6 orang dari kalian berpencar dan pergi mencari informasi sebanyak mungkin, dan sisanya ikut aku" ucap pemimpin NWO
"Baik tuan!" Ucap semua pasukan
Pemimpin NWO, Kaori dan 2 orang pasukannya berkeliling di kota Sydney sampai akhirnya mereka sampai di depan Gedung Opera Sydney
"Tuan bagaimana kalo kita melihat opera?" Tanya kalori dengan penuh semangat
"Opera ya, ah~membosankan aku tidak suka melihat opera" ucap pemimpin NWO
"Tapi tuan..." ucap kaori
"Ah, sudah malam sebaiknya kita cari hotel dan kita lanjutkan bermainnya besok" ucap pemimpin NWO sambil melihat jam tangannya
Setlah menghubungi Joe dan Michael kemudian mereka berkumpul di dalam kamar hotel untuk membahas rencana selanjutnya
"Tuan bagaimana kalo kita membangun markas di gunung" ucap Michael
"Bodoh lebih baik di dalam tanah" ucap Joe
"Tidak di gunung saja!" Ucap Michael
"Tidak! Tidak! Tidak! Lebih baik di dalam tanah" ucap Joe
"Tidak di hutan saja" ucap Michael
"Apa maksud kalian! Lebih baik jika kita membuat gedung di kota sebagai markas" ucap Kaori
"Bodoh pasti akan langsung ketahuan" ucap Joe
"Tidak dia mungkin benar kuta bisa menyamar sebagai perusahaan asuransi" ucap Michael
"Eh! Kenapa kau jadi mendukung dia bukannya kau tadi mengotot ingin membuat markas di gunung" ucap Joe dengan nada kesal
"Menurutmu sendiri bagaimana tuan?" Ucap Michael yang bertanya kepada pemimpin NWO
"Ngomong-ngomong nantinya akan kita beri nama apa untuk negara yang sudah kita kuasai?" Tanya pemimpin NWO
"Kita sedang berdebat masalah markas dan orang ini malah membahas soal nama negara" ucap Joe dengan nada heran sambil menggeleng-geleng kan kepala
"Maksudku apakah Afrika akan tetap Afrika setelah kita kuasai? Lalu bagaimana mana orang di masa depan bisa tahu kalau kita sudah menguasai bumi nantinya?" Ucap pemimpin NWO dengan nada kesal
"Hmmm benar juga" ucap Michael
"Lalu apa kalian punya saran?" Tanya pemimpin NWO
"NWO Univers!" ucap Joe dengan penuh semangat
"Tidak" ucap pemimpin NWO
Mereka berempat kemudian merenung dan memikirkan nama untuk negara mereka nanti. Setelah 1 jam berpikir kemudian pemimpin NWO berteriak mengucapkan kata "NESIA!" Kemudian Kaori, Michael dan Joe terkejut karena teriakan pemimpin NWO
"NESIA? Apa itu tuan?" Tanya Michael
"Sudah jelas itu nama usulan bos" ucap Joe
"Aku juga tahu tapi apa artinya" ucap Michael
"Benar tuan apa arti dari kata tersebut?" Tanya Kaori
"Itu sebuah singkatan yang berarti Negara Kesatuan Umat Manusia yang di singkat NESIA" ucap pemimpin NWO
"Entah mengapa terdengar aneh tapi jika di singkat bagus juga" ucap Joe.
"Ya karena aku tidak punya ide jadi kita pakai itu saja" ucap Michael
"Baiklah akan aku hubungi Albert" ucap pemimpin NWO
Kemudian pemimpin NWO menelepon Albert dan memberitahunya dan setelah itu Afrika berganti nama menjadi NESIA walau belum resmi, dan pada akhirnya mereka lupa untuk membahas tentang lokasi markas baru mereka...
13 April 2035. Akademi Brain Of World, Valletta - Malta
07:30, kantin Akademi Brain Of World
Setelah kejadian kemarin Emmanuel dan Hamada sekarang bersahabat
"Bo...san~" ucap Emmanuel sambil menghela nafas
"Aku juga bosan, aku merasa berada di penjara di sini" ucap Hamada
"Kau benar, karena orang-orang di sini terlalu serius jadi tidak menyenangkan" ucap Emmanuel
Saat mereka sedang melamun tiba-tiba datang seseorang menghampiri mereka
"Hey Hamada siapa dia?" Tanya Emmanuel
"Kalau di lihat dari pakaiannya dia dari akademi ini" ucap Hamada
"Aku juga tahu maksudku siapa dirinya" ucap Emmanuel
"Boleh aku ikut duduk" ucap Ra
"Bo... boleh kuarsa" ucap Hamada
"Tunggu dulu kau siapa aku belum pernah melihatmu sebelumnya" ucap Emmanuel
"Ah- itu karena aku baru saja tiba di sini, dan aku kan memperkenalkan diriku namaku adalah Radames Ra" ucap Ra dengan nada agak Sombong
"Oh perkenalkan namaku Emmanuel Guttiérrez" ucap Emmanuel
"Aku Yamamoto Hamada" ucap Hamada
Ra terkejut karena mereka bersikap biasa saja setelah mendengar namanya, ini karena Ra adalah anak dari salah satu orang terkaya yang ada di tanah Arab
"Lalu ada perlu apa kau datang kesini?" Tanya Emmanuel
"Iya, bukankah sebaiknya kau pergi ke ruangan kepala akademi ini" ucap Hamada
"Ah~ kalau itu pengawalku sudah mengurusnya" ucap Ra
"Oh... ternyata kau anak manja ya sudah besar masih di antar ke mana-mana" ucap Emmanuel
"Bukan bodoh itu artinya dia orang penting" ucap Hamada sambil memukul kepala Emmanuel
Ra kemudian pergi meninggalkan Emmanuel dan Hamada
13 April 2035, Sydney - New South Wales
02:45
Joe dan pemimpin NWO sedang bermain game di konsol sambil bercakap-cakap dan karena sebenarnya mereka berdua adalah teman masa kecil dan Joe sering memanggil pemimpin NWO dengan nama io, Joe hanya memanggilnya Io ketika mereka hanya berdua
"Hey Io" ucap Joe sambil menaruh controller
"Apa?" Jawab Io sambil menekan tombol pause di controller
"Apa kau yakin ingin menguasai bumi?" Tanya Joe dengan nada khawatir
"Tentu saja lagi pula sudah sejauh ini tidak mungkin aku berhenti di sini" jawab Io sambil menaruh controller
"Tapi bisa saja suatu saat salah satu dari kita akan terbunuh jadi coba kau pikirkan baik-baik" ucap Joe dengan ekspresi sedih
"Kita sudah bersama 10 tahun dan sudah banyak hal gila yang kita lakukan, dan coba kau lihat buktinya baik kau atau pun aku kita berdua baik-baik saja" ucap Io yang mencoba meyakinkan Joe
Mereka berdua pun terdiam selama 5 menit dan akhirnya Io pergi tidur dan Joe hanya bisa terdiam memikirkan bagai mana nasib mereka Nantinya
-Bersambung-