Apo lihat Ayahanda dan Ibunda Raja Millerius muncul dari balkon lantai 4. Masing-masing menatap mereka dalam diam dan tanpa ekspresi.
"Gila, ngeri-nya sudah seperti di-mos kakak-kakak OSIS saja," batin Apo. "Mereka sedang menilaiku atau bagaimana? Lebih baik aku tidak macam-macam." Lalu menyusul Raja Millerius. "Yang Mulia, kenapa kita kemari?" tanyanya. "Saya harus pulang jam segini. Nanti dicari Ayah dan Ibu."
"Tidak akan."
"Eh?"
"Aku justru mengundang mereka datang sekalian malam ini, tenang saja. Semua di bawah kendali," kata Raja Millerius seraya masuk ke dalam. "Kalian harus bertemu Ayah dan Bunda."
Jantung Apo pun serasa digebuk kencang.
"Tunggu, kenapa?" protes Apo, namun kaki tetap mengekori langkah sang raja dari belakang. "Maksud saya, kok sekarang? Yang Mulia, saya belum persiapan dan berantakan sekali."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com