Ada kursi di sisi Naura dan Ken berpelukan. Naura dan Ken bercengkrama sedikit untuk menutupi luka hati Ken yang baru saja membesar.
"Kau terus menatap langit. Apa kau menyukai gelap?" tanya Ken.
"Aku menyukai cahaya diantara gelap yang menyelimuti."
"Kau ini, sudah pandai bicara rupanya."
"Bukankah kau gurunya? Ohya, katanya kau mencariku, ada apa?" tanya Naura.
"Hmmmm... Ada apa ya? Lupa!" ucap Ken.
'Aku tidak mungkin mengatakan kalau aku mengkhawatirkannya sampai menjadi bodoh karena tidak kepikiran CCTV,' batin Ken.
Naura mengernyitkan keningnya. Alisnya yang tebal menyatu. Naura wanita yang cerdik, sudah jelas kalau dia bisa membaca apa yang Ken pikirkan melalui ekspresi wajahnya.
"Ken..."
"Naura, pria yang bersamamu siapa?" tanya Ken.
"Ah, dia."
"Iya, pria yang berdansa denganmu. Kalian terlihat akrab."
"Dia..." Naura diam sejenak.
"Siapa?" Ken tidak sabar.
"Serchan!"
"Apa?" teriak seseorang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com