"Ahhhhhhhh!" teriak Hansel ketika Naura menggigit jarinya yang dipakai untuk mengusap bibirnya.
Plakkk!
"Wanita sialan! Tidak tahu terimakasih sudah diperlakukan dengan lembut," maki Hansel.
Naura merasakan telinganya berdengung. Pipinya kebas, penglihatannya samar-samar. Sakit, pukulan Hansel terlalu kuat.
Naura merasakan sesuatu menetes dari hidungnya. Darah. Bibirnya juga berdarah. Pipinya memar dengan cap tangan Hansel.
'Aku tidak boleh kehilangan kesadaran. Aku harus bisa kabur dari bajingan ini,' pikir Naura.
"Aaaaaccchhhh!" rintih Naura.
Hansel mencengkram rahangnya, mengenai pipinya yang baru saja kena tamparan.
Srekkk...
Sekali tarik, baju pasien yang hampir seperti kimono polos itu kehilangan semua kancingnya, menampakkan dada Naura yang menyembul tertutup oleh bra berwarna merah berenda.
Naura meronta tapi tangannya tidak dapat terlepas dari genggaman tangan Hansel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com