Setelah sakura berpisah dengan Shohei,dia berlari menuju akademi dengan kaki yang sedikit gemetar.
"Ahn~vagina ku terasa sangat geli"
"Uh~ini basah,dasar lolicon mesum itu,bahkan anak 10 tahun seperti ku tidak dia lepaskan!"
Di tengah perjalanan,sakura merasa memeknya terasa basah langsung menggerutu dengan kesal.
Berbagai keluhan terus menerus muncul di hatinya memikirkan dirinya di perk*sa oleh orang lain,dan yang membuatnya lebih kesal adalah,sekuat apapun dia mencoba untuk membenci orang itu,dia tidak bisa membencinya!
Jangan salah,rasa kesal dan benci adalah dua hal yang berbeda,sakura merasa kesal bukan hanya karena di lecehkan,tapi karena Shohei juga tidak pernah sekalipun mencoba membujuknya.
Karena,di hati sakura yang paling dalam,dia merasa kalau Shohei mencoba sedikit saja untuk mendekatinya dengan normal,dan membujuknya dengan lembut ketika Shohei ingin melakukan hal hal tadi,sakura merasa kalau dia tidak akan menolak sama sekali....hanya saja,tadi Shohei sangat kasar bahkan langsung memperk*sa nya!.
Dengan banyak pikiran,sakura terus berlari ke sekolah ninja dengan perasaan kesal.
10 menit kemudian...
"Benar saja,aku terlambat...bagaimana ini?"
Dari jendela,sakura Melihat umino iruka yang sedang mengajar dia menjadi panik.
Setelah mengambil nafas dalam dalam,sakura kemudian memberanikan dirinya untuk mengetuk.
*Sreek?
"Sia-- apaan....ternyata sakura-san ya,darimana saja kamu sakura-san?,pelajaran sudah di mulai dari tadi?"
Melihat sakura berdiri di koridor ruang kelas dengan Haori laki laki yang oversize,iruka menahan rasa penasaran nya dan menanyakan pertanyaan serius.
"Etto etto,iruka-sensei ta.tadi aku..aku tadi pulang untuk tidur siang tapi terlambat bangun...eh ehehehe"
Mendengar pertanyaan iruka,sakura menjadi sedikit panik,dia mempererat haorinya mencegah lehernya terbuka kemudian menjawab dengan terbata bata.
"Uh..baiklah aku maafkan kalo ini,tapi lain kali jangan di ulangi oke!?"
Iruka mengangkat alisnya tapi kemudian memutuskan untuk tidak bertanya,karena ini urusan orang lain dan sepertinya tidak berhubungan dengan sekolah,adapun keselamatan sakura?..dia tidak memikirkannya,ini desa Konoha oke,desa terkuat dan teraman di dunia,bahaya apa yang akan menimpa murid sekolah ninja?.
Jadi iruka hanya menegur sakura dengan lembut.
Sakura buru buru mengangguk kemudian masuk ke ruang kelas dengan seperti kelinci di kejar predator.
"Akhirnya kau datang sakura-chan,aku sangat mengkhawatirkanmu.. syukurlah iruka sensasi tidak memarahimu!"
Ketika dia masuk,suara yang antusias terdengar dari dari barisan meja.
Terlihat seorang anak laki laki pirang melampai pada sakura dengan penuh semangat,dia adalah Naruto.. protagonis asli animenya.
"Huh diamlah kau Naruto!"
Sakura yang sedang kesal karena kejadian tadi malah di buat tambah kesal oleh suara berisik Naruto,jadi tanpa ampun dia melayangkan tinju nya ke wajah Naruto,membuat pihak lain mencium lantai dengan wajahnya.
"Hahaha dasar idiot ini,Naruto apakah pukulan itu enak!?"
"Wanita,sangat merepotkan...sigh~"
Ketika Naruto tersungkur ke lantai,seorang anak laki laki berambut hitam runcing langsung tertawa..lalu di lanjutkan dengan gumaman seorang anak laki laki berambut nanas dengan mata ikan mati.
Siapa lagi kalau bukan Kiba dan Shikamaru?.
"Kau juga diamlah,apa kau ingin ku pukul juga,Kiba!?"
Sakura mengangkat tinjunyaembuat Kiba terdiam,sakura mendengus lalu pergi ke tempat duduknya.
"Sakura,darimana saja kau,dan...Haori siapa ini?"
Ketika dia duduk,loli cantik berambut pirang dengan poni yang menutupi mata kanannya datang dan bertanya dengan penasaran.
Apalagi ketika melihat Haori laki laki yang asing di pakai oleh sakura,matanya langsung bersinar seolah melihat gosip.
"Hmph kenapa aku harus memberitahumu,Ino babi!?"
Melihat Ino datang,sakura tidak menjawab dan malah mendengus padanya.
Karena alasan persaingan di masa mudanya,hubungan sakura dan Ino tidak terlalu baik jadi.
"Kau! Kau sangat menjengkelkan,dahi lebar!"
Mendengar Sakura mengejeknya,Ino menghentakkan kakinya dengan kesal lalu balas mengejek sakura,awalnya dia siap bertengkar dengan sakura,karena di hari biasa,sakura akan marah ketika di panggil dahi lebar.
Alhasil,saat ini sakura hanya diam dan duduk dengan tenang,tangan nya tidak pernah melepaskan Haori yang membungkusnya seolah takut terjatuh.
Ino sedikit terkejut ketika sakura tidak merespon,rasa penasaran nya semakin bertambah jadi saat iruka masuk ke kelas dia tidak kembali ke tempat duduknya dan memilih duduk tak jauh dari sakura.
"Oke anak anak,pelajaran di lanjutkan..ketika menggunakan teknik Henge,ketika intensitas cahaya di sekitar adalah sekitar xxx LUX,maka chakra yang di gunakan adalah..BLA BLA BLA.."
Waktu terus berlalu,tapi mata Ino diam diam melirik ke arah sakura dengan tajam.
Dan saat ini,tanpa sakura sadari,Haori yang di kenakan nya mengendur dan bagian leher langsung terlihat oleh Ino.
"A.apa~uwah...leher sakura"
Mata Ino langsung terbuka lebar ketika dia melihat banyak bekas merah dan gigitan di leher sakura.
Kemudian Ino langsung bereaksi,tangan nya dengan cepat menjangkau Haori di tubuh sakura dan menutup kembali leher sakura.
"Uh,a.apakah kau melihatnya,Ino?"
Merasakan gerakan Ino,sakura langsung gugup dan bertanya.
"Iya,se.se.sebenanya ada apa dengan lehermu,apa kau baik baik saja?"
"Aku baik baik saja,ngomong ngomong...terimakasih kasih"
Sakura memegang erat Haori nya dan berterimakasih dengan tulus,jika lehernya terlihat oleh anak anak atau guru iruka,pasti hal merepotkan akan terjadi,jadi saat ini sakura sangat bersyukur hingga rasa persaingan nya pada Ino menghilang banyak.
"U.uh sama sama"
Jelas Ino tidak menyangka,tindakan kecilnya bisa membuat sakura yang biasanya memusuhinya langsung menjadi ramah,hal ini langsung mengingatnya pada masa masa pertama kali dia berteman dengan sakura.
"Lalu,bisakah kau memberitahuku apa yang terjadi?"
"Tidak,aku tidak bisa mengatakan nya!"
Wajah sakura langsung memerah ketika Ino menanyakan ini,jangan bercanda oke...bajingan itu sudah mengancamnya jika dia menceritakan sesuatu pada orang lain,dan bahkan jika tidak di ancam,rasanya memalukan untuk menceritakan hal ini pada Ino.
"Mencurigakan"
Ino menyipitkan matanya sambil berbaring di meja,dia bergumam semakin penasaran dengan apa yang di alami sakura.
"Haori ini terlihat sangat besar,apakah itu milik orang dewasa,sakura..apakah dia memiliki hubungan dengan seseorang,siapa itu?"
Melihat kembali Haori yang di kenakan sakura,Ino kembali berfikir,apakah mungkin tanda merah itu ada hubungan nya dengan Haori?
....
Halo guys,setelah berfikir sejenak akhirnya gw memutuskan untuk merevisi umur MC.
Rasanya umur MC terlalu muda,jadi gw ubah menjadi 16 tahun ,dengan tinggi badan 175 .
Dan umur sakura
dan Ino salah,harusnya 10 tahun,karena time line nya itu 2 tahun sebelum plot di mulai!
Oke cuma segitu doang,gak banyak banyak.