webnovel

Naruto Namikaze sang Jenius Konoha

Naruto Lahir 5 tahun sebelum Kyubi menyerang Konoha, kemudian Bijuu itu di segel pada tubuh adik perempuannya. Orang tua Naruto tidak memiliki waktu untuk mengajarinya, sehingga Naruto mencari orang lain untuk mengajarinya menjadi Shinobi yang hebat. Alternatif Universe, Naruto pengguna Mokuton yang hebat. Minato dan Kushina masih hidup *fanfic ini bukan punya saya, saya cuma mentraslate dari fanfiction.com

Denny_mai · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
39 Chs

Naruto Namikaze Chapter 8

Setelah sekitar sepuluh detik, Naruto merasakan ledakan energi yang kuat datang dari Shizune yang membuatnya sedikit waspada.

Dia bisa merasakan betapa hangatnya energi itu dan meskipun energi itu tidak sama besar dengan Tou-sans-nya atau Kaa-chan-nya, tetapi dia merasakannya mengalir dengan lancar dari shizune. Jika naruto memicingkan matanya sedikit, dia bisa melihat aura biru muncul di sekeliling shizune.

"Apakah itu chakra?" naruto bertanya ketika shizune berhenti dan membuka matanya. "Benda biru di sekitarmu?"

"Benar. Jika kamu bisa mengeluarkan jumlah chakra yang cukup maka itu akan menjadi terlihat di sekitar badanmu dan akan menjadi warna biru muda.

"Sekarang giliranmu," kata shizune dan naruto mengangguk. "Dan jangan sedih jika kamu tidak berhasil melakukannya Naru-chan. Butuh waktu untuk mengaktifkan chakramu untuk pertama kalinya."

"Oke, tapi aku akan mencoba yang terbaik," katanya bersemangat, Shizune hanya tersenyum padanya dan mengelus Ton-Ton yang ada di sampingnya.

Dia menyaksikan Naruto memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam seperti yang dia lakukan beberapa saat yang lalu. Segel tangan ram yang dibuatnya bergetar sedikit tetapi shizune tahu Naruto sedikit gugup karena naruto jelas tidak ingin mengecewakannya.

Di atas gedung, Anbu yang ditugaskan untuk mengawasi Naruto juga terlihat tertarik, ingin melihat apakah putra Hokage-nya akan dapat mengaktifkan chakra untuk pertama kalinya. Meskipun dia mencondongkan tubuh ke depan untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik, dia masih tetap tersembunyi dari pandangan siapapun.

Setelah beberapa menit berlalu, Naruto membuka matanya dengan ekspresi sedih di wajahnya. "Aku tidak bisa menemukannya. Aku tidak merasakan perasaan hangat di perutku."

"Tidak apa-apa Naru-chan; aku bilang kamu mungkin tidak bisa melakukannya saat pertama kali. Perlu beberapa kali mencoba untuk berhasil melakukannya. Kamu hanya harus terus mencoba dan pada akhirnya itu akan terjadi."

"Oke, kurasa aku bisa mencoba lagi," kata naruto ketika dia kembali dengan pose meditatif dan membuat segel tangan ram lagi. Dia menutup matanya dan mengambil beberapa napas dalam lagi.

Shizune mengamati dengan Ton-Ton yang menatapnya juga.

"Aku harus menemukan tarikan di perutku," pikirnya sambil mencari-cari sambil tetap setenang mungkin. Setelah beberapa menit dia masih tidak bisa merasakannya sehingga dia mengertakkan giginya sedikit.

"Aku perlu membuka chakra agar aku bisa melindungi Kaa-chan, Tou-san, Mito-chan dan Eiji-chan. Aku tidak akan berhenti sampai aku menemukannya," pikirnya.

Tepat ketika dia berpikir seperti itu, ia merasakan tarikan di perutnya dan merasakan sensasi hangat muncul di sana. Mungkinkah ini chakranya pikirka naruto, sebelum melakukan seperti yang dikatakan Shizune dia memfokuskan perhatiannya pada sensasi hangat itu dan menariknya ke permukaan.

Ketika dia melakukannya, rasanya seluruh tubuhnya tiba-tiba menjadi hangat dan jari-jarinya terasa gatal.

Di luar Shizune tersenyum lebar ketika dia melihat aura biru kecil muncul di sekitar Naruto. Shizune akan maju dan memeluknya untuk memujinya karena berhasil mengaktifkan chakra untuk pertama kalinya, tetapi sedikit kaget ketika dia merasakan ukuran chakra naruto.

'Cakranya ini sudah selevel dengan gennin. Apakah ini karena dia adalah Uzumaki? Aku tahu Kushina-sama memiliki reservoir chakra yang besar ketika dia masih muda, tetapi aku bahkan tidak tahu apakah dia memiliki cakra sebanyak ini ketika dia pertama kali mengaktifkannya. '

Meskipun Shizune juga merasakan betapa liar cakranya. Setelah Naruto terbiasa mengaktifkan chakra, seseorang kemungkinan besar harus menunjukkan kepadanya salah satu latihan untuk mengontrol chakra dasar.

Di atas gedung, Anbu itu sedikit terkejut meskipun topengnya menyembunyikan ekpresinya. Meskipun dia tidak terlalu terkejut mengingat siapa orang tuanya.

Shizune mengguncang Naruto sedikit yang membuatnya kehilangan fokus, lalu chakra yang dipancarkannya terhenti. Dia membuka matanya untuk melihat Shizune dan Ton-Ton menatapnya dengan wajah gembira yang membuatnya tersenyum lebar.

"Aku berhasil." kata naruto sambil melompat-lompat. Meskipun ketika dia melakukannya, dia tiba-tiba merasa lelah dan tubuhnya sedikit kaku dan jatuh ke tanah.

"Kenapa aku merasa mengantuk?" naruto bertanya sambil menguap di tangan Shizune.

"Dasar Naru-chanl, kamu mengeluarkan terlalu banyak chakra ketika kamu mengaktifkannya, sehingga sekarang membuatmu merasa lelah. Jangan khawatir setelah istirahat dan beberapa makanan masuk ke perutmu kamu akan baik-baik saja." kata Shizune ketika Ton-Ton mendusel-dusel ke kaki naruto.

"Aku pikir kegiatan hari ini sudah cukup. Ayo pulang," kata Shizune sambil mengambil buku di bawah lengan sambil membawa Naruto di sebelah kirinya.

Mereka meninggalkan taman, begitupun dengan Anbu yang diam-diam mengawasi mereka saat mereka berjalan pulang.

Saat berada di jalanan Naruto berbicara. "Hei, nee-chan?"

"Ya, Naru-chan?" dia bertanya sambil menatapnya.

"Kamu ninja jenis apa?" naruto bertanya sedikit mengejutkan shizune meskipun dia tetap menjawab.

"Mm, aku seorang dokter nin. Aku berlatih ninjutsu medis itulah kenapa aku sring berada di rumah sakit.

"Medical ninjutsu? Apa itu?" Naruto bertanya membuat Shizune tertawa kecil karena bagaimana dia mengatakan medical.

"Medical-ninjutsu adalah sejenis ninjutsu yang digunakan untuk menyembuhkan orang ketika mereka terluka."

"Seperti ketika orang sakit dan merasa tidak enak badan?"

"Tepat, aku masih sanggup bila masuk ke dalam pertempuran, tetapi aku lebih suka menyembuhkan orang-orang, itulah sebabnya aku murid Lady Tsunade. Dia adalah medic nin terbaik di seluruh dunia."

"Wow," kata naruto pelan pada dirinya sendiri. "Baa-chan sangat kuat."

"Benar. Dia adalah salah satu orang yang terkuat di desa dan dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu kunoichi terkuat yang pernah ada."

"Jadi, apakah itu berarti kamu benar-benar kuat juga?" naruto bertanya membuatnya tertawa lagi.

"Aku sama sekali tidak sekuat Baa-chan, tapi aku pikir aku cukup mampu menjaga diriku sendiri. Aku seorang ninja level chunin jadi aku tahu bagaimana cara melindungi diriku yang merupakan hal utama bagi seorang ninja."

Naruto hanya mengangguk dan merasakan matanya mulai bertambah berat. Mereka sampai di depan rumah naruto dan berjalan ke dalam. Naruto bisa mendengar suara-suara wanita yang datang dari ruang tamu dan mengenalinya sebagai suara Kushina.

Ketika Shizune berjalan menuju tangga, dia melewati ruang tamu tempat Kushina dan para ibu lainnya berada. Kushina duduk di samping Mikoto Uchiha dan Inora Yamanaka sementara di kursi lain adalah Yoshino Nara dan Tsume Inuzuka. Semua ibu memegang bungkusan kecil di lengan mereka sementara si kembar berada di tempat tidur kecil tepat di depan Kushina.

Para ibu mendongak dan melihat Shizune di pintu sambil memegangi Naruto di lengannya, sepertinya dia hampir tertidur.

"Halo Shizune," kata Kushina berdiri ketika ibu yang lain semua menyapa gadis remaja itu. Dia menatap Naruto dan melihatnya memberinya lambaian halo.

"Apakah kamu bersenang-senang hari ini Naru-chan?" kushina bertanya dan melihatnya dengan lelah mengangguk.

"Dia hebat hari ini. Dia membuka cakra untuk pertama kalinya." Kata Shizune mengejutkan para wanita di ruangan itu sebelum mereka semua tersenyum dan memberinya selamat.

"Terima kasih," kata naruto hampir setengah bergumam dan tidak terlalu memperhatikan, membuat ibu-ibu itu bergurau padanya. Kushina menghampirinya dan mencium dahinya dengan lembut sementara naruto mendusel ke Shizune.

"Naru-chan kecilku, sudah memulai jalannya untuk menjadi shinobi; aku tahu Tou-san kamu akan bangga ketika dia sampai di rumah."

"Naru-chan kecil telah menjadi besar sejak aku terakhir melihatnya," kata Mikoto ketika dia muncul di sebelah Kushina dan memberi Naruto lambaian tangan kecil. "Dia seukuran dengan Itachi kecilku."

Mereka melihat Naruto menguap dan Kushina bertanya apakah Shizune bisa menidurkan Naruto, yang dengan cepat Shizune berkata ya.

Berjalan menaiki tangga dan memasuki kamarnya, shizune melihat betapa rapinya kamar itu dan meletakkan naruto di tempat tidur dengan selimut biru yang ada sedikit gambar shuriken di bagian depan.

Dia meletakkan bukunya di atas meja kecil di samping tempat tidur dan diam-diam meninggalkan ruangan meninggalkan pintu sedikit terbuka.

"Terima kasih telah membantunya hari ini Shizune," kata Kushina sementara Shizune hanya mengatakan tidak apa-apa.

"Aku senang membantunya. Aku suka menghabiskan waktu dengan Naru-chan kecil."

"Kalau begitu, bolehkah aku minta bantuanmu?" Kushina bertanya ketika Shizune mengangguk. "Dengan si kembar, aku mungkin tidak punya banyak waktu untuk Naruto dan hal yang sama dapat dikatakan dengan Minato, dengan dia membantu membangun kembali desa. Aku bertanya-tanya, apakah mungkin bagimu untuk membantu Naru-chan dengan cakra-nya?"

Shizune sedikit terkejut dengan permintaan itu, tetapi dia bisa melihat bagaimana keadaan kushina. Dengan dua bayi yang baru lahir, fokusnya tanpa ragu harus pada si kembar yang akan meninggalkan sedikit waktu untuk Naruto. Ditambah Minato dengan tanggung jawab sebagai Hokage dan keadaan desa saat ini, yang berarti dia tidak memiliki banyak waktu terhadap Naruto. "

"Tentu saja Kushina-sama, aku akan senang membantu Naru-chan."

"Terima kasih, Shizune," kata Kushina sebelum keduanya mengucapkan selamat tinggal dan dia berjalan kembali ke ruang tamu untuk melanjutkan percakapannya dengan ibu-ibu lain sementara Shizune meninggalkan rumah.