webnovel

Naruto Namikaze sang Jenius Konoha

Naruto Lahir 5 tahun sebelum Kyubi menyerang Konoha, kemudian Bijuu itu di segel pada tubuh adik perempuannya. Orang tua Naruto tidak memiliki waktu untuk mengajarinya, sehingga Naruto mencari orang lain untuk mengajarinya menjadi Shinobi yang hebat. Alternatif Universe, Naruto pengguna Mokuton yang hebat. Minato dan Kushina masih hidup *fanfic ini bukan punya saya, saya cuma mentraslate dari fanfiction.com

Denny_mai · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
39 Chs

Naruto Namikaze Chapter 36

Itachi menendang tinggi sementara Anko menyerang rendah, membuat shinobi itu berusaha menghindar sedikit lebih keras dari sebelumnya, tetapi masih berhasil menghindari serangan mereka dengan agak elegan. Ketika dia menyerang, shinobi bertopeng itu memperhatikan bahwa Naruto telah menghilang. Matanya mencari-cari sambil menangkis serangan dari dua lainnya.

Dia lalu melihat Anko memiliki celah dan memanfaatkan celah itu untuk menendangnya, tetapi berhenti ketika bunyi gedebuk terdengar di belakang mereka. Melihat ke sekeliling, Shinobi itu melihat botol air di tanah yang digunakan untuk mengambil air dari kaktus dari sebelumnya.

"Suiton: Sentou no Umi," sebuah suara berkata dari belakang mengungkapkan Naruto yang sudah menggunakan jutsu kamuflase untuk menyembunyikan dirinya dari musuh.

Mata shinobi itu sedikit melebar karena mendengar nama jutsu itu, melihat ke bawah ke arah botol air, sebelum air tiba-tiba meledak keluar dari botol dan menciptakan sebuah spiral tajam dari air sekitar lima kaki tingginya.

Shinobi itu mengutuk di dalam hatinya, dan ia harus melompat ke depan, ke arah Anko dan Itachi untuk menghindari serangan itu.

Ketika Shinobi itu melakukannya, kaki Anko menghantam perut Shinobi itu dengan keras dan Itachi menggunakan kunai untuk menggores lengan kanannya. Menghentikan rasa terkejutnya, ninja itu mancoba menyerang dengan membuat segel tangan, tetapi merasakan kehadiran lain di belakangnya.

Naruto muncul dari belakang dengan kedua tangannya di Shusui. Shinobi bertopeng itu memperhatikan bahwa pedang itu memiliki aura biru di sekitarnya yang menunjukkan Naruto sedang menuangkan chakra ke dalamnya.

Naruto mencengkram pedang dengan kedua tangannya sambil menyalurkan chakra ke pedangnya sebelum mengayunkannya, membuat after image karena kecepatan yang di lakukan Naruto mengayunkan pedangnya ke bawah.

"Kiri Shigure!" ucap Naruto ketika pedang itu mengenai kunai yang digunakan untuk menangkis serangan Naruto, tetapi kunai itu terpotong dengan mudah dan ujung pedang naruto berhasil mengenai pipi ninja misterius dan sedikit bagian bahunya.

"Shit!" kata shinobi itu dengan suaranya yang asli, mengungkapkan kepada mereka semua bahwa Shinobi bertopeng itu adalah wanita. Kunoichi yang sekarang terungkap jenis kelaminnya melompat ke udara sebelum membuat beberapa segel tangan.

"Shakuton: Kajōsatsu," katanya, membuat trio itu tampak terkejut sebelum tiga bola gas yang berputar muncul, seperti yang pertama kali mereka lihat sebelumnya dan meluncur ke arah mereka.

"Doton: Doryūheki," kata Naruto ketika dia menembakkan lumpur keluar dari mulutnya untuk membuat dinding dari lumpur di depannya dan yang lain, yang mana kedua temannya berkumpul di belakang Naruto, ketika bola gas dan dinding bertabrakan, ledakan cukup besar terjadi, yang membuat dinding Naruto dengan cepat retak dan hancur. Kekuatan ledakan itu mendorong trio itu kebelakang dan membuat mereka mendarat di pasir, tetapi mereka dengan cepat bangkit kembali.

"Apa itu? Scorch Style, aku belum pernah mendengarnya sebelumnya? Apakah itu semacam Blood line?" Anko bertanya.

"Sebuah Blood line lama di desa Suna, meskipun aku tidak yakin berapa banyak ninja yang masih bisa menggunakannya, karena aku pikir sudah tidak banyak yang tersisa." Itachi berkata, lalu mereka bersiap untuk serangan lain, tetapi malah melihat tidak ada orang di sana.

"Naruto" panggil kedua temannya, sementara Naruto langsung berkonsentrasi, kemudian Naruto menghela nafas lega. "Dia sudah pergi. Aku bisa merasakan dia meninggalkan daerah ini."

"Jadi kita lolos dan dapat meneruskan kembali ke desa?" Anko bertanya, sementara Itachi mengangguk.

"Terima kasih Dewa." ucap Anko sebelum menjatuhkan diri ke pasir yang dengan cepat diikuti oleh Naruto dan Itachi, karena mereka akhirnya bisa beristirahat.

"Fiuh pertarungan itu sangat intense. Dia sangat kuat dan pukulannya keras. Tidak sekeras Baa-chan tapi pukulannya masih membuat seluruh udara di tubuhmu keluar." Naruto berkata dan yang lain setuju dengannya.

"Dia juga sangat terampil. Apa yang bisa kulihat dari kecepatan dan kekuatannya dan mengikuti gerakannya dengan Sharingan, dia pasti setingkat Jonin. Kurasa Kaa-sanku bahkan akan sedikit kesulitan melawannya." ucap Itachi, masih sedikit terengah-engah dari pertarungan itu.

Naruto tersenyum. "Well siapa pun dia, aku ingin melawannya lagi suatu hari nanti. Dia tampak seperti lawan yang hebat!" katanya membuat Itachi dan Anko menggelengkan kepala, tetapi harus mengakui bahwa mereka setuju dengannya.

Ketika mereka beristirahat, mereka melihat sebuah gulungan kecil tergeletak di samping mereka, yang mereka baru sadari. Itachi mengambilnya dan melihat simbol pada gulungan itu dan menunjukkan simbol ujian chunin.

"Kurasa itu untuk kita?" Naruto bertanya.

"Karena kita lulus tes ini, kurasa ini hanya untuk mengkonfirmasi saja. Kunoichi itu pasti meninggalkannya di sini sebelum dia pergi."

Mereka semua menerima jawaban itu dan memutuskan untuk beristirahat beberapa menit lagi dari pertempuran terakhir mereka.

------------------------

Di tempat lain

Shinobi bertopeng itu jatuh di samping formasi batu beberapa mil jauhnya dari pertempuran yang baru saja di lakukannya, dan menghela napas panjang beberapa kali untuk menenangkan tubuhnya.

"Bocah-bocah itu ternyata cukup hebat." Dia menghela nafas, lalu menggunakan Henge membuat wujudnya ditutupi oleh awan asap kecil. Ketika asap menghilang, shinobi yang tadi disana berubah menjadi Pakura, proctor ujian chunin.

Dia meringis sedikit, ketika dia membalut luka di bahunya. Dia kemudian menyentuh luka kecil di pipinya. Darah telah mengering tetapi dia terkejut bahwa ketiganya, Naruto terutama, telah berhasil melukainya.

"Anak-anak itu cukup luar biasa." pikir Pakura, terkesan oleh penampilan Naruto di ujian pertama yang mendorongnya untuk mengujinya selama ujian kedua ini. 'Aku mungkin tidak benar-benar serius, tetapi untuk bisa melukaiku dan membuatku menggunakan Shokuton-ku bukanlah hal yang mudah.'

Membunyikan sendi di lehernya pakura mulai berjalan kembali ke Suna sambil berpikir. 'Bocah pirang itu memiliki skill. Dia mungkin saja memenangkan ujian ini.'

Hari berikutnya

Dua penjaga gerbang chunin berdiri di depan pintu masuk ke desa pasir sambil mengawasi cakrawala.

Saat mereka berjaga, tiga sosok berjubah yang menutupi tubuh mereka berjalan menuju ke arah mereka. Kedua penjaga menyiapkan diri untuk bertarung, tetapi ketika melihat wajahnya, mereka menyadari bahwa tiga orang itu adalah anak yang ikut ujian.

Ketika trio itu semakin dekat mereka melepas kerudung mereka, dengan Naruto berdiri ke depan dan menunjukkan gulungan yang mereka dapatkan hari itu.

"Jadi kalian bertiga benar-benar berhasil kembali?" Salah satu penjaga bertanya tampak sedikit terkesan, itu adalah salah satu waktu tercepat untuk ujian bertahan hidup Suna. "kalian tim pertama yang berhasil kembali."

"Yah, tidakkah kita cukup istimewa." Kata Anko, dengan lengannya memiliki bekas terbakar matahari kecil di tubuhnya yang tidak tertutup. Naruto dan Itachi juga berada dalam kondisi yang sama.

Setelah ketiganya mengalahkan Pakura yang menyamar, mereka melanjutkan perjalanan melalui padang pasir meskipun kali ini dengan kecepatan lebih cepat karena mereka sekarang hanya ingin mencapai Suna secepat mungkin.

Gurun pasir dengan cepat menjadi salah satu daftar tempat yang tidak mereka sukai.

Setelah satu malam berkemah dan lebih banyak berlari, Naruto akhirnya berhasil merasakan desa di dekatnya.

"Jadi apa yang kita lakukan sekarang?" Itachi bertanya pada yang penjaga sambil menunjuk ke gulungan di tangan Naruto.

"Bukalah. Sekarang karena kalian sudah sampai di gerbang, kalian dapat membuka gulungan." Penjaga lainnya berkata, sementara ketiganya hanya melihat gulungan itu dan mengangkat bahu.

Naruto membuka gulungan itu, tiba-tiba gulungan itu mulai bersinar. Naruto meletakkannya di lantai di depannya dan mundur selangkah. Setelah beberapa detik, asap menutupi gulungan sebelum dengan cepat menghilang dan menunjukkan Mikoto yang tersenyum menatap timnya dengan tatapan bangga.

"Kaa-san?" Kata Itachi terkejut sementara Naruto dan Anko menyeringai melihat sensei mereka.

"Kerja bagus kalian bertiga." Katanya sambil cepat-cepat memeluk ketiganya dalam pelukan besar. "Aku tahu kalian semua akan berhasil, tapi meskipun begitu aku masih sangat khawatir."

"Jadi sejak kita berhasil kembali, apakah itu berarti kita lulus?" Naruto bertanya dengan ekspresi penuh harap sementara Anko melakukan hal yang sama meskipun Itachi sedikit lebih di tahan.

Mikoto tertawa sedikit sebelum mengangguk. "Ya, selamat, kalian telah lulus ujian chunin putaran kedua."Ucap Mikoto, membuat Naruto dan Anko melompat ke udara sementara Itachi tersenyum.

Setelah mengambil barang-barang mereka dan mendapatkan ucapan selamat dari penjaga gerbang, mereka berjalan menuju hotel mereka, karena ada dua hari lagi untuk menunggu tim lain tiba, dan mereka juga menunggu pengumuman untuk tes apa yang akan di berikan di tes ketiga.