webnovel

Naruto Namikaze sang Jenius Konoha

Naruto Lahir 5 tahun sebelum Kyubi menyerang Konoha, kemudian Bijuu itu di segel pada tubuh adik perempuannya. Orang tua Naruto tidak memiliki waktu untuk mengajarinya, sehingga Naruto mencari orang lain untuk mengajarinya menjadi Shinobi yang hebat. Alternatif Universe, Naruto pengguna Mokuton yang hebat. Minato dan Kushina masih hidup *fanfic ini bukan punya saya, saya cuma mentraslate dari fanfiction.com

Denny_mai · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
39 Chs

Naruto Namikaze Chapter 30

Dengan Naruto

------------------

"Jadi, kamu akan mengikuti ujian chunin. Apakah kamu bersemangat?" Sarutobi bertanya pada Naruto ketika keduanya duduk di atas kepala Shodaime Hokage di monumen Hokage, sambil melihat ke desa ketika matahari mulai menghilang dan membiarkan malam tiba.

Di sebelahnya, Naruto memberinya senyum yang bersemangat. "Ya. Aku benar-benar ingin menguji diri ku sendiri melawan orang-orang kuat dari desa-desa lain. Semakin kuat semakin baik."

"Well, ingatlah untuk tidak terlalu berlebihan. Jika kamu terlalu percaya diri dan sombong maka itu bisa menyebabkan kekalahanmu sendiri. Aku sudah banyak melihat shinobi mekukan itu dan mereka kebanyakan berakhir di tangan lawannya." Sarutobi dengan ringan memarahi tetapi Naruto tetap mengangguk.

"Aku tahu, tapi aku hanya sedikit bersemangat itu saja," katanya, berbalik 180 derajat dari apa yang dia lakukan sebelumnya.

"Yah, itu bagus kalau begitu. Apakah kamu akan mengucapkan selamat tinggal pada Tsunade dan Shizune sebelum kamu pergi?" dia bertanya, dan Naruto dengan cepat mengangguk. "Bagus, aku tahu mereka akan merindukanmu saat kamu pergi. Keduanya akan merindukan si pirang kecil mereka untuk sementara waktu.

Sarutobi kemudian menertawakan wajah cemberut Naruto karena disebut pirang kecil.

"Aku akan merindukan mereka juga, tetapi itu tidak akan lama. Ditambah lagi jika aku berhasil masuk ke babak final, kalian semua akan datang dan menonton ku kan?"

"Coba saja dan hentikan kami," kata Hiruzen membuat Naruto tersenyum cerah.

'Seseorang akan membutuhkan pasukan shinobi dan lebih untuk bisa menghentikan Tsunade pergi," pikir Hiruzen karena Tsunade benar-benar mencintai dan memperhatikan Naruto seperti yang dia lakukan untuk Nawaki, tetapi dengan cara yang lebih keibuan. Hal yang sama dapat dikatakan untuk Shizune karena dia memiliki titik lemah besar untuk Uzumaki muda berambut pirang.

'Neraka tidak ada apa-apanya dibanding wanita yang marah.'

Sambil menggelengkan kepalanya, Sarutobi meletakkan tangannya di pundak Naruto dan memberinya tatapan serius dan meminta Naruto untuk memperhatikan. Naruto tahu ini adalah jijinya yang berubah ke mode Kami no Shinobi.

"Karena akan ada shinobi dari desa lain, ada kemungkinan mereka akan mengenalimu dari penampilan dan namamu. Ninja dari Kumo dan Iwa kemungkinan besar akan ikut berpartisipasi sehingga kamu harus waspada." ucapnya ketika Naruto mengangguk.

"Terutama setelah insiden Kumo di sini setahun yang lalu, kita menjadi lebih waspada di sekitar mereka."

"Aku masih tidak mengerti mengapa aliansi tidak jadi di buat. Raikage mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang penculikan itu dan bahwa Kumo-nin itu melakukannya atas kemauannya sendiri. Aku bisa merasakan chakra jiji-nya. Jika dia berbohong maka chakra-nya akan berada kemana-mana. Raikage mengatakan yang sebenarnya. "

"Ya, sayangnya, Naruto bahkan dengan pernyataan itu, kata seorang genin saja tidak akan cukup untuk mengubah pikiran ayahmu dan dewan shinobi. Ditambah lagi karena pengalaman ibumu di masa lalu dengan Kumo, Ibumu sudah tidak menyukai kenyataan bahwa mereka ada di sini, di desa. "

Naruto menyortir sedikit, dimana itu hal tidak biasa baginya; dia lalu merespons dengan sangat sinis. "Ya, karena mereka berdua akan mendengarkan walaupun itu sudah cukup."

Hiruzen sedikit mengernyit mendengar pernyataan itu, tetapi Naruto dengan cepat mengubah topik pembicaraan.

"Aku juga menebak bahwa menggunakan Bloodline tersembunyiku merupakan sebuah big no no untuk ujian chunin?" tanyanya meski sudah tahu jawabannya.

"Ya Naruto, sangat penting bahwa tidak ada yang tahu kamu memiliki Mokuton sampai kamu lebih tua dan cukup kuat untuk melawan sebagian besar ancaman."

"Karena desa lain mungkin akan mencoba menculikku jika mereka tahu?" dia bertanya dan Hiruzen mengangguk.

"Mokuton, Naruto diakui sebagai salah satu Bloodline terkuat di seluruh dunia. Ia hanya disaingi oleh Sharingan namun banyak yang percaya Mokuton lebih unggul dari pada dōjutsu. Kekuatan untuk mengendalikan dan menekan kekuatan bijuu adalah kekuatan yang diinginkan oleh banyak orang. "

"Ditambah lagi ada orang-orang di desa kita sendiri yang mungkin mencoba memanfaatkan mu." katanya saat wajah Hiruzen sedikit gelap.

"Ya. Ada orang-orang yang berada di dalam bayangan Konoha yang akan mencoba menggunakan kekuatan itu, dan bisa-bisa berakhir merugikan desa daun dari pada membantunya," katanya ketika pikirannya mengingat ke beberapa anggota dewan yang diketahui haus akan kekuasaan, yang pada akhirnya berakhir pada rekan setim lamanya dan Konoha War hawk Danzo.

'Jika Danzo barhasil mendapatkan Naruto, pria itu tidak akan berhenti sampai Konoha berada di bawah kendalinya.' Pikir Hiruzen, keduanya terdiam sambil melihat desa di bawah mereka.

Yang satu memikirkan apa dan siapa yang akan dia hadapi di masa depan, sementara satu orang lainnya memikirkan rintangan apa yang anak ini akan hadapi.

--------------

5 Hari Kemudian

--------------

Tim 13 yang tertutup jubah berjalan melalui pasir gurun saat mereka berjalan menuju gerbang raksasa Sunagakure. Gerbang itu terbuat dari bongkahan batu besar dan memiliki dua penjaga chunin mirip dengan apa yang ditempatkan di gerbang Konoha.

"Berhenti; sebutkan nama dan tujuanmu datang ke Sunagakure." salah satu chunin berkata, lalu Mikoto melepas tudungnya dan menunjukkan ikat kepala Konohanya.

"Mikoto Uchiha dengan tim geninnya, di sini untuk ujian chunin," katanya sambil menyerahkan chunin suna beberapa formulir dan kemudian mereka melihatnya.

Setelah satu menit memandang, para penjaga menganggukkan kepala mereka.

"Kalian semua agak terlambat, huh? Ujian dimulai dalam satu jam dan sebagian besar tim sudah ada di sana atau sedang menuju ke sana."

"Kami terjebak dalam badai pasir dalam perjalanan ke sini, jadi kami harus berlindung. Seharusnya kami sampai di sini kemarin sore, tetapi kami harus berlindung selama satu hari dan menunggu badai berlalu."

Sang chunin mengangguk mengerti, karena badai pasir sangat umum terjadi di padang pasir Suna. Jika kalian terjebak dalam satu atau nekat mencoba melewatinya, maka kalian kemungkinan besar tidak akan selamat.

"Baiklah, ujian chunin akan berlangsung di gedung akademi di sisi barat desa. Kalian mungkin akan melihat beberapa tim pergi ke arah itu, jadi ikuti saja mereka," salah satu chunin itu berkata, kemudian Mikoto dan ketiga geninnya mengangguk dan berjalan masuk.

Tim 13 dengan cepat melewati gerbang dan menuju penginapan mereka yang berada di Hotel Desert Possum.

Sesampai di sana, mereka menyimpan tas mereka sementara Naruto, Itachi dan Anko memilah hal-hal yang mereka tahu perlu di bawa untuk ujian ini.

Setelah selesai, Mikoto memimpin ketiganya menuju gedung akademi di sisi timur. Ketika mereka berjalan ke sana, mereka melihat beberapa tim lain dari desa lain. Satu adalah kelompok dari negara rumput jika di lihat dari ikat kepalanya, sementara yang lain berasal dari negara hujan.

Mereka meningkatkan kewaspadaan mereka untuk berjaga-jaga, sampai akhirnya setelah sepuluh menit, mereka tiba di gedung akademi. Mikoto berhenti di pintu masuk dan berbalik untuk melihat timnya, senyum bangga tergambar wajahnya.

"Kalian semua memiliki semua yang kalian butuhkan, kan?" Mikoto bertanya, lalu ketiganya mengangguk padanya.

"Ketahuilah bahwa kalian bertiga telah membuatku sangat bangga tahun lalu dan akan melakukan sesuatu yang sangat sedikit orang bisa katakan bisa di lakukan dalam kurun waktu setahun. Aku tahu kalian bertiga akan terus melakukan hal-hal yang hebat bila kulihat dari semua hal yang telah kalian jalano. "

"Aku tahu kalian bertiga bisa melewati ujian ini sampai tuntas, tetapi ingatlah bahwa dalam ujian ini tidak semuanya akan seperti yang terlihat. Jadi teruslah waspada dan periksa semua detail terkecil, karena mungkin hal kecil itu memainkan peran besar dalam ujian ini. "

Naruto, Itachi dan Anko tersenyum ke arah guru mereka dan dalam kasus Itachi ia membungkuk pada ibunya.

"Terima kasih karena menaruh kepercayaanmu pada kami Mikoto sensei / Kaa-san dan terima kasih telah membantu kami mencapai titik ini dalam karier ninja kami. Tanpamu, kami mungkin tidak akan sejauh ini."

Sambil membungkuk, Mikoto memberikan ciuman di masing-masing dahi mereka, memberikan ciuman di dahi Itachi sedikit lebih lama dari Naruto dan Anko, dan berjuang untuk menahan air matanya keluar.

Meskipun dia hanya menjadi sensei mereka selama setahun, dia menikmati setiap memiliki kesempatan untuk melatih putra sulungnya dan dua temannya.

"Kami berjanji akan melakukan yang terbaik dan mengingat ajaranmu." kata mereka bersamaan sekali lagi, lalu Mikoto berdiri di samping dan membiarkan mereka masuk ke dalam gedung.

"Tunjukkan pada mereka semua dan tunjukkan pada dunia mengapa kalian bertiga suatu hari nanti akan menjadi legenda," bisiknya pada dirinya sendiri ketika dia melihat mereka pergi.

Mengambil napas pelan, Mikoto menggunakan shunsine dan pergi untuk bergabung dengan instruktur Jonin lainnya, ingin menonton, proses timnya melalui semua ujian.