webnovel

Prolog

"Cinta pertama?"

"Iya!" Gadis remaja itu mengangguk antusias ketika Sang Ibu merespon pertanyaannya.

"Kamu bertanya tentang cinta pertama Ibu untuk apa? Apa itu semacam tema karangan tugas sekolah, atau sekedar untuk membuat Ayahmu cemburu?"

Si gadis terkekeh geli mendengar kalimat terakhir ibunya, "Tidak keduanya. Tapi tentang membuat Ayah cemburu ... Ide bagus. Kandi penasaran bagaimana tampang Ayah kalau cemburu." Dia coba membayangkan, lalu tawanya meledak. Ibu hanya menggeleng dan tersenyum melihatnya.

"Hus! Jangan ketawa, nanti kamu kualat sama Ayah."

"Hahahaha iya Bu, iya," Kandi mencoba meredakan tawanya. Dia menatap Sang Ibu penuh minat, "Jadi, siapa cinta pertama Ibu? Apakah itu Ayah atau bukan?"

Meletakan apel yang sedari tadi sedang dia kupas untuk membuat es buah, Ibu Kandi memutar duduknya menghadap si anak. Senyum tak pernah lepas dari wajah perempuan paruh baya itu.

"Ibu jatuh cinta pertama kali adalah saat seumur denganmu. Di kelas dua SMA. Dan itu dengan ...."