"Niin sayang, bunga ini untukmu. Mawar yang cantik untuk gadis yang cantik."
"Niin bagaimana keadaanmu, kau yakin tidak ada yang sakit."
"Kau mau makan apa? Aku akan membuatkannya."
Sejak tiga hari yang lalu, tepatnya setelah bangun, Niin mendapat banyak sekali perhatian dari setiap anggota Garuda Merah bahkan Nacima yang selalu bersikap cuek juga ikut menunjukkan perhatiannya walau tidak seterbuka yang lain tapi yang dikatakan Reen tentang Nacima saat mereka pertama kali bertemu itu benar. 'Nacima memang agak kasar tapi sebenarnya dia baik.'
'Ayah, ibu. Jangan khawatir lagi. Sekarang aku baik-baik saja.' Hembusan angin mengayunkan beberapa helai rambut kuningnya sedangkan matanya memandang ke arah langit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com