Dua pemimpin dari dua daratan besar tersebut masih duduk berhadapan. Teh panas sudah tersuguhbdi meja bersama beberapa cemilan ringan. "Jadi apa saja tujuanmu kemari??" R-Dragon membuka percakapan.
"Apa AceNumber sudah datang kemari?"
"Hm." R-Dragon meminum tehnya. "Jadi kau datang kemari karena itu?"
"Tentu saja. Kalau bukan karena aku menganggap ini penting, aku malas bertemu denganmu." Ryukai pun meminum tehnya. Itu terasa sedikit manis, dia suka teh tawar yang pekat dan agak pahit. Saat di Tanah Randa, ia jarang memakan makanan yang memiliki rasa mencolok, lidahnya menjadi terbiasa dengan rasa makanan yang hambar. Nenek Lope mengatur diet untuknya dengan sangat ketat.
"Yah begitulah. Kakiku adalah bukti kejantananku. AceOne datang dan menawarkan kerja sama dengan Jenderal Thougha," jelas R-Dragon.
"Lalu apa keputusanmu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com