Isura memutarnya pelan-pelan tapi kunci itu tidak cukup kuat. Kunci itu patah dan menyisahkan pegangan pada tangan Isura.
Mereka berdua melirik ke arah penjaga saat mendengar pria berkumis tebal tersebut menguap lebar. Untunglah dia tidak terbangun. Isura kembali mencoba membuat kunci dari es yang dihasilkan qiwernya. Hal yang sama diulangi oleh Isura, ia memutar kunci dan kali ini berhasil tapi bunyi 'klik' saat kunci terbuka membuat mereka tegang, melirik kaku pada tuan penjaga. Pria itu tertidur dan sepertinya tidak sadar.
Astaga kalau penjaga di rumahmu seperti dia maka kau hanya menghabiskan uang untuk menggajinya, tidak berguna sama sekali.
Kedua Arude bersaudara tersebut masuk pelan-pelan berusaha agar langkah kaki mereka tidak menghasilkan bunyi sedikit pun setelah masuk Isura menutup pintunya dengan pelan-pelan pula.
Hufffth.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com