webnovel

my unexpected life

bercerita tentang kisah hidup seorang remaja perempuan yang berjalan bahagia sampai ia mengetahui kepalsuan yang dilakukan oleh kekasihnya bersama teman dekatnya

yoannita · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
17 Chs

part11

Selama perjalanan Aku memikirkan apa yang harus aku lakukan .

pertama-tama aku harus kembali terlebih dahulu baru aku aku bisa datang ke bar yang waktu itu aku datangi setelah perjalanan aku terlalu fokus dalam berpikir dan bus pun berhenti di pemberhentian yang aku tuju Dan sang petugas bus memberitahuku bahwa tujuan ku telah sampai aku pun tersadar dari lamunanku dan aku berterima kasih lalu turun dari bus dan berjalan menuju rumahku ku yang tidak seberapa jauh dari pemberhentian bus.

Aku berjalan seperti orang linglung yang raganya ada di sini tetapi pikirannya kemana-mana tiba-tiba ada yang menyapaku dan ternyata itu adalah pelayanku habis dari tempat pembuangan sampah karena hari ini adalah jadwal untuk membuang sampah.

dia menyapaku dan menanyakan Mengapa aku pulang dengan jalan kaki dan di mana mobilku aku pun menjelaskan padanya bahwa aku meninggalkan mobilku di sekolah dan pergi bersama teman untuk makan-makan .

setelah sampai di rumah aku langsung masuk ke kamar dan mengganti seluruh pakaian yang aku kenakan dengan busana rumahan .

aku simpan baik-baik hasil dari tes dokter tadi aku masukkan ke dalam koper yang telah aku rapikan untuk pergi ketika lulusan telah selesai.

aku turun ke bawah menanyakan kepada pelayan yang ada di rumah Dimana Paket yang aku kirimkan tadi dan ternyata paket itu sudah mereka letakkan di dalam kamar walk-in closet ku aku pun berterima kasih dan kembali ke kamar mengambil ponselku dan menghidupkannya setelah hidup muncul banyak sekali notifikasi dari panggilan tidak terjawab pesan dan chattingan di sosial media aku yang lain aku membuka satu persatu dan ternyata semua notifikasi itu dari si gila ya kalian tahu lah siapa sih gila itu tiba-tiba ponselku berdering lagi si gila itu menelponku akupun mengangkatnya .

"halo" ucapku lalu dibalas dengan teriakan amukan dan kemarahan si gila wang jie lie "lu kemana aja, kenapa gabisa dihubungin, kenapa mobil lu tinggal di sekolah, berengsek ya lu, lu liat ntar, gua bakal bikin perhitungan sama lu"ucapnya di telfon yang langsung kumatikan.

akupun mengambil dompetku dan turun kebawah, meminta supir untuk mengantarku kembali kesekolah untuk mengambil mobilku.

setelah sampai disekolah aku langsung menyapa pak satpan penjaga sekolah dan langsung menghidupkan mobilku "pak, bapak langsung pulang saja, saya masih ada urusan" ucapkh pada supirku "oh baik nona saya pamit undur diri, dan hati hati dijalan nona, saya permisi" ucapnya lalu dia kembali masuk ke mobil dan aku langsung pergi meninggalkan sekolah dan supirku juga.

aku langsung berjalan kearah bar yang waktu itu aku datangi aku menanyakan kejadian waktu itu dan meminta informasi siapa pria itu namun pihak bar sungguh tidak tau karna tidak ada pegawainya ataupun hostnya yang berhubungan denganku malam itu dan memang aku tidak memesan pelayanan host malam itu.

lalu aku bertanya tanya apakah aku boleh melihat rekaman cctv pada malam itu dan diperbolehkan oleh pihak bar, setelah melihat lihat namun aku tidak menemukan bukti nya, tidak terlihat sama sekali aku keluar dari bar dengan seorang pria, yang terlihat hanyalah aku keluar dari ruangan ku sendiri, sama sekali tidak melihat aku memasuki ruangan setelah aku keluar.

bingung ya itu yang aku rasakan, harus dimana lagi aku mencari ayah bayi yang kukandung ini, aku tidak mempunyai petunjuk apapun selain bar ini, lalu aku berterimakasih pada pihak bar dan memberikannya beberapa uang atas kompensasi karena telah membantuku.

baru saja aku melangkahkan kaki keluar dari bar aku langsung ditarik secara paksa oleh seseorang, di masukannya aku kedalam mobil dan diapun masuk kedalam mobil, ya betul sekali itu si gila wang jie lie "apaan sih lu ganggujn gua mulu, gabisa yah ga gangguin gua" ucapku marah marah padanya sambil memegang tanganku yang ditarik olehnya tadi dia diam saja tak menanggapi.

hanya mengatur nafasnya berkali kali, bukan sesak nafas tapi melainkan seperti meredam amarah aku yang melihatnya langsung ingin membuka pintu dan keluar namun di hentikan olehnya.

dicengkramnya pergelangan tanganku sangat kencang akupun meringis kesakitan "auch sakit lepasin" ucapku namun tidak dilepaskan olehnya tetapi hanya di longgarkan saja.

dia menggenggam kedua tanganku dan menciumnya lalu menatapku dalam dalam "lu abis dari mana aja, kenapa sama sekali ga ngasih tau gua, kenapa lu dateng ketempat kaya gini" aku diam saja malas menanggapinya dia terus menatapku sama sekali tak beranjak dariku.

akupun menghela nafas dan memberitahukannya "diajakin ho lienyi pergi makan, trus pulang" ucapku singkat dia lalu mencengkram bahuku sangat kencang "kalo cuma makan doang kenapa lama banget berjam jam, kenapa barang barang juga gaada di elu, kenapa mobil lu tinggalin" aku kesakitan dia yang melihatku sangat kesakitan lalu melepaskan cengkramannya dan langsung memelukku erat .

"jangan pernah sekali kali ga ngasih tau gua lu mau kemana aja" ucapnya aku yang jijik mendengarnya langsung mendorongnya melepaskan pelukkannya "terus ngapain lu kebar kaya gini" tanyanya lagi "iseng aja"ucapku singkat diapun memegang pipiku.

"kamu sudah kedokter? apa kamu sakit? kamu masih muntah muntah?" aku yang mendengar pertanyaan itu dari mulutnya rasanya jijik sejijik jijiknya, "lu pikir gua begini gara gara siapa hah, gara gara lu idup gua begini, dasar gila, kalo lu mau gua sehat mending lu lepasin gua bebasin gua, gua sama lu itu sodaraan, inget SODARA gausa gila lu, gua ini manusia bukan peliharaan lu, gua mau idup normal bisa ga sih gausa ganggu gua" ucapku yang melampiaskan semua padanya raut wajahnya langsung berubah marah dan dia langsung mengambil ponselnya dan menelfon seseorang terdengar berbicara dengan bahasa asing yang aku tidak tau bahasa apa itu, lalu dia menutup telfonnya dan terlihat menelfon lagi tanganku terus di genggam olehnya sambil menelfon agar tidak kabur.

"halo paman ini aku wang jie lie, paman aku mau meminta izin untuk membawa yuan yan jalan jalan malam ini dan besok baru pulang" akupun langsung ingin berteriak kalau itu bohong tetapi mulutku langsung di tahan olehnya tak lama kemudian dia kembali memasukkan ponselnya kedalam kantong celananya setelahnya dia memakaikan sabuk pengaman ku tanpa babibubebo langsung menjalankan mobil dan pergi ntah kemana.

aku berteriakpun hanya akan membuat lelah dan suara habis jadi aku hanya diam saja, kalo ditanya emosi engga ya emosi lah, ini mah sama aja penculikan cuma kali ngeladenin si gila ini lama lama aku ikutan gila juga jadi lebih baik diam saja.

selama perjalanan aku mengantuk dan tertidur begitu bangun tau tau sudah diatas kasur dan dengan pakaian yang sudah diganti dengan tangan yang diikat.

aku berteriak sekencang kencangnya lalu masuklah seorang lelaki yang tak lain tak bukan si wang jie lie, dia mendekati perlahan setelah mengunci pintu aku terus berteriak berharap agar tetangga disini bisa mendengar dan membantu dia tersenyum licik.

"percuma teriak gabakal ada yang tau, disini cuma ada rumah gua bahkan dari luar ruangan pun. ga akan terdengar" ucapnya lalu kakinya menaiki ranjang perlahan dan mendekatiku.

aku menangis, dan diusapnya airmataku dengan lembut olehnya "uuuh sayangku jangan menangis"ucapnya lembut lalu dia mendekatkan wajahnya kewajahku, diciumnya mataku olehnya dan dia menatapku "asal kamu nurut sama aku, gabakal sakit kok sayang"ucapnya lalu dia perlahan mendekatkan bibirnya ke bibirku.

langsung saja kuludahi wajahnya dan langsung berubah ke expresi gilanya, langsung di tindihnya aku dan di cekeknya aku kesakitan mencoba melepaskannya sambil terbatuk batuk.

ku gerakkan kakiku mencoba untuk menendangnya pun tidak ada hasilnya karna aku kalah kuat dengannya.

"gua uda sabar yah sama elu, emang perlu gua didik lu yah biar nurut" ucapnya aku menepuk nepuk dadanya dengan kedua tanganku yang diikatnya dan dia yang melihatku sudah mulai tak berdaya lalu melepaskan cekikkannya dan langsung memelukku erat.

"sayang, nurut yah sayang, jangan ga nurut yah sayang" ucapnya akupun hanya terdiam mengatur nafasku dan masih lemah karna dicekiknha tadi di baringkannya kembali aku dan diselimutinya aku tanpa melepaskan ikatan ditanganku dikecupnya keningku olehnya "tidur yah sayangku istirahat" ucapnya lalu diapun ikut berbaring disampingku dan memelukku, lalu dia memejamkan matanya.

aku? tidur? keadaan begini? mana mungkin, gila aja mana ada yang bisa tidur kaya gini, aku mencoba melepaskan pelukkannya namun tidak bisa, tenaganya terlalu kuat dan aku masih lemah akibat tadi, akupun terdiam mengatur nafasku dan memejamkan mataku mencoba untuk tidur.

*pagi hari*

aku terbangun dan masih dalam posisi seperti semalam tangan diikat dan dipeluk oleh si gila wang jie lie .kuperhatikan wajahnya yang tertidur, sebenernya dia ini ganteng parah, tubuhnya itu perfecto banget idaman wanita cuam ya itu gila, psikopat, coba kalo dia normal normal aja pasti banyak cewek yg ngejer dia, mungkin ga cuma cewe cowo juga.