webnovel

chapter 5

DAY 3

"Bang, sarapan bubur depan komplek aja ya anya ga sempet buat sarapan tadi." Ucap anya seraya menuruni tangga dengan seragam lengkapnya.

"Yaudah yok berangkat." Ajak bang bama.

Bang bama mengeluarkan mobilnya dari garasi, mobil mama yang di tinggal di rumah ini.

Anya dan bama masih tidak habis fikir mengapa mereka di telantarkan seperti ini, sedangkan selebritis ibu kota yang bercerai malah berebut untuk mendapat hak asuh anak.

Sekejam itu kehidupan.

"Mau ga el?" Tawar anya dengan bubur ayam yang ada di genggamannya.

"Ga, gue kesel sama lo?!" Jawab el jutek.

"Yaudah maaf eldo gerald! Gue kira lo udah berangkat makanya gue berangkat duluan sama bang bama." Jelas anya yang di selingi menyuap buburnya.

"Nya, lo tau ga ketos kita kemarin katanya baru jadian sama anak angkatan dia." Ucap el dengan ekspresi.

"Lah serius? Sumpah gua kira dia udah punya pacar tau, pacarnya yang mana? Yang biasa sama dia?" Tanya anya.

"Bukan, awalnya juga gua kira mereka pacaran eh tau nya engga, padahal cocok tau yakan nya." Jelas el.

"Iya"

"Engga"

jawab anya dan daniel berbarengan.

Anya yang mendengar suara daniel dari arah belakang anya membalikan badannya "apaansi daniel ikut ikut aja." Kesal anya.

"Emang ga boleh?" Tanya daniel dengan wajah songongnya.

"G" jawab anya singkat seraya berdiri dan membuang sampah buburnya lalu berjalan meninggalkan daniel.

El menyusul anya.

Sedangkan daniel hanya tersenyum melihat tingkah anya.

"Dasar manusia aneh." Ucap daniel pelan.

####

"Anya ya?" Tanya sosok laki-laki di depan anya sekarang.

"Iya ka, kenapa ya?" Tanya anya bingung sekarang ia sedang sendiri el sedanh solat.

"Lo adiknya bama bukan si?" Tanya nya lagi.

"Iya ka." Jawab anya.

"Anjir ade nya bama, fan." Ucap teman laki-laki tersebut.

"Kenapa ya ka?" Tanya anya masih bingung.

"Gue, zefan." Laki-laki itu memperkenalkan diri seraya memberikan tangannya didepan anya.

"Anya." Ucap anya seraya menjabat tangan zefan.

"Pulangnya mau bareng ga?" Tawar zefan.

"Engg- anya bareng sama temen anya namanya el, dia anaknya pemalu jadi harus ditemenin sama anya terus." Jelas anya.

"Oohgitu, mau jajan? Gue kebtulan mau ke kantin." Tawarnya lagi.

"Iya kebetulan anya juga mau ke kantin." Ucap anya.

Anya dan zefan pergi ke kantin sedangkan temannya zefan tidak tau kemana tadi tiba-tiba pergi.

Anya duduk di salah satu tempat di kantin dan memesan batagor dan air putih.

"Itu aja? Mau pesen lagi ga?" Tanya zefan.

"Engga ka, udah itu aja." Tolak anya.

Sambil menunggu pesananya datang, mereka bercerita-cerita.

Zefan, orangnya asik wajahnya bisa di bilang tampan dengan kumis tipis banget hidungnya yang mancung dengan bibir merahnya tanpa liptint.

Setelah pesanannya datang mereka segera memakannya tanpa kecanggungan lagi.

"Anya, ikut abang." Tegur bang bama dengan menarik tangan anya.

"Ih bang, anya lagi makan." Tolak anya.

"Bentar aja ayo." Ucap bang bama yang sudah hampir marah.

Anya yang melihat tatapan bama yang begitu menyeramkan hanya pasrah mengikuti abangnya ini.

"Kenapa si bang." Tanya anya.

"Abang tanya, anya kenal sama orang yang tadi makan sama anya?" Tanya bang bama.

"Kenal, dia ka zefan. Orangnya baik ko bang asik lagi." Puji anya.

"Ck! Anya adiknya abang yang abang cintai sayangi dengerin abang baik-baik ya!" Ucap bang bama dengan hati-hati.

"Dia ga suka sama abang, makanya anya harus hati-hati sama dia oke, kalo mau kemana-mana harus sama el ya nya."

"Iya bang, tadi el lagi solat anya udah laper terus kali aja ketemu el di jalan kan, eh malah ketemu ka zefan tadi juga temen nya ka zefan nanya anya adenya bama ya gitu." Jelasn anya.

"Yaudah sekarang anya balik ke aula aja ya ayo abang temenin."

Bang bama dan anya keluar dari kantin tanpa melewati meja anya yang tadi ia tempati.

"Dia ga suka sama abang kenapa?" Tanya anya yang masih berjalan menuju aula.bersama bama.

"Ya, adalah pokoknya. Dengerin lagi ya nya, gue nih abang lo bukan murid biasa disini tapi murid luar biasa oke, paham kan maksud abang." Jelas bang bama.

"Iya bang anya lupa, nanti juga anya bakal hati-hati ko." Pasrah anya.

"Dah sana masuk, pulang sekolah langsung pulang SAMA EL kalo ga mau sama abang oke." Suruh bama menekankan.

"Siap abang nya anya." Jawab anya dengan tangan hormat.

"Baik-baik." Ucap bama mengelus kepala anya lalu meninggalkan anya.

Anya memasuki aula yang sudah ramai, kaka kelas nya masih bercanda di dalam juga.

Seketika teman daniel yang sedang duduk di sampingnya menunjuk ke arah anya.

"Anyaa, siniii." Teriak el memanggil anya.

Anya mendekati el.

"Nya, lo daritadi ditanyain mulu sama kaka osis yang di sebelah ka daniel." Ucap el menjelaskan.

"Emang iya el? Apa anya cantik ya terus dia nanya skincare anya apa bisa cantik gini, gimana dong nanti kalo anya kasih tau nanti kakanya juga cantik kaya anya. Anya gamau ah." Ucap anya panjang lebar.

"Anya salsabila ya tuhan ini serius, coba deh lo kesana yu sama gue." Ajak el.

"Ngapain si ah el gabut banget lo." Tolak anya.

"Ayolah nya, kali aja penting kan." Bujuk el.

"Ish yaudah deh ayok." Pasrah anya.

Anya dan el keluar dari aula dan memasuki aula lagi lewat pintu depan. Karena kondisi di dalam aula yang penuh tidak memungkinkan untuk di lewati.

Anya dan el menemui daniel dan teman nya itu, kalo tidak salah namanya fira.

Waktu itu sempat bertemu dengan anya saat anya ketiduran sama daniel di ruang osis.

"Kaka manggil anya?" Tanya anya polos.

"Eh, oh ini anya." Jawabnya ramah.

"Iya ka kenapa?"

"Anya ada salah?" Tanya nya yang lagi-lagi polos.

"Gapapa si, eh adenya ka bama ya XII-ips 4 ya?" Tanya nya.

"Iya ka, ohyaudah anya balik ke sana lagi ya." Pamit anya.

"Nya, idung lo ada apa tuh." Ucap daniel.

"Hah? Apaan" ucap anya sambil memegang hidungnya.

"Orang gaada apa-apa Hahahhahahah" ucap daniel seraya tertawa.

"F*ck u niel." Ucap anya sambil mengacungkan jari tengah nya.

Anya dan el kembali ketempat nya.

Bama, seseorang yang bisa dibilang 'bukan siswa biasa' tapi siswa 'luar biasa' ini bermaksud, bahwa bama itu lebih daripada yang lain.

Pertama bama seorang yang sangat pandai di satu sekolah ini.

Kedua bama bisa di bilang leader sekolah ini.

Ketiga bama seorang yang paling banyak memberikan atau menyumbangkan prestasi di berbagai ajang pertandingan.

Keren bukan?

Anya? 11 12 sama bama.

Makanya ga sedikit yang ga suka sama bama, ya walaupun masih banyakan yang menyukainya sih.

Karena ketampanan dan ke pandaian nya.

Hai, hallo.

Masih pusing, baru beradaptasi dengan dunia belajar baru boi.