Saat Alice tiba, keadaan sudah gelap gulita. Francis mematikan lampu lebih awal dari biasanya. Keadaan rumah begitu lengang, dengan perlahan dan hati-hati Alice masuk ke dalam.
Berharap tak ada siapapun yang melihat kedatangannya. Karena sebenarnya ini sudah terlalu larut untuk pulang. Ia tak seharusnya pulang melebihi jam sebelas malam, akan tetapi William mengajak dirinya untuk makan malam sehingga membuat dirinya pulang lambat.
Ia berjalan ke arah tangga dengan pelan sebelum sebuah suara dehaman hentikan langkahnya.
"Gab ... " Alice terkesiap melihat siluet pria dengan dada terbuka itu berdiri di antara kegelapan pantry.
"Ya?" jawab si pria dingin dan datar. Tak menunjukkan emosi.
"M-maafkan aku pulang selarut ini—"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com