webnovel

My Mafia Boy Friend

Dua laki-laki yang hidupnya penuh kegelapan. Satu membuat tubuhku terbakar dan yang satunya lagi membuatku gemetar. Dan mereka bersumpah tidak akan melepaskanku. Kehidupanku yang biasa sebagai mahasiswa tingkat dua menjadi luar biasa ketika Joshua masuk ke dalam duniaku. Hubungan dekat kami tampaknya terlalu mustahil untuk menjadi nyata, seperti mimpi indah Sampai menjadi mimpi buruk. Aku di bius dan diculik. Ketika aku bangun, aku menemukan diriku terjebak dalam pelukan pria yang seharusnya menjadi pelindungku yang kaku dan penuh amarah. Cinta pertamaku adalah seorang mafia,berasal dari keluarga penjahat no1 di kota ini. Dan sahabatnya Madun, pria berotot menakutkan yang menculikku adalah seorang penegak hukum yang jahat. Mereka bilang mereka tidak bisa melepaskanku, atau musuh mereka mungkin akan menyakitiku. Terlepas dari segalanya, hatiku tetap milih Joshua, dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyerah pada hubungan yang membara di antara kami. Aturan kaku Madun membuatku marah, tapi tatapan tajam dan perintah tegasnya membuat sesuatu yang lebih gelap dari amarah membara di jiwaku. Mereka bilang mereka menculikku untuk perlindunganku sendiri, tetapi akankah tetap dekat dengan penculik kriminal yang memikat membuat aku dalam bahaya lebih dari sebelumnya?

ilham_suhardi · แอคชั่น
Not enough ratings
269 Chs

Bab 88 – Lanjutan

"Tidak," gumamku, menatap jari-jari kami yang melilit, ujung Donal begitu tebal dan kasar.

Tangan Jonatan panjang dan pucat, buku-buku jarinya menonjol di bawah kulit. Aku pikir mereka elegan ketika aku masih muda, sampai mereka mulai melakukan hal-hal kejam pada tubuh aku.

"Lina." Donal belum pernah berbicara denganku dengan nada seperti itu sebelumnya, tajam, hampir terkejut. Aku melihat ke arahnya untuk menemukan matanya gelap seperti lubang. "Apa yang tidak kamu katakan padaku?"

"Tidak ada," aku meyakinkan.

Terlalu cepat, terlalu murah.

"Apakah aku perlu menepi mobil ini dan memaksa Anda untuk memberi tahu aku apa yang menyebabkan tatapan angker di mata Anda?" dia bertanya dengan suara yang sama seperti yang dia gunakan saat menginterogasi Umberto Arno di ruang bawah tanah. Suara capo yang kejam.

"Tidak," jawabku, hampir dengan murung, kesal karena dia begitu tanggap.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com