Audrey tidak pernah khawatir dengan segala keputusan mereka.
Hidup ini adalah sesuatu yang harus dia pertaruhkan sendiri. Dia harus menentukan jalannya sendiri. Entah nanti bagaimana perihnya menjadi seorang pengembara, tanpa teman. Akan tetapi, setidaknya dia juga bahagia. Menjadi seorang pengembara.
Gadis itu duduk di antara mereka.
Gie sejak tadi tak mau memandang wajahnya sama sekali. 'Gie masih marah padaku, rupanya.'
Pada saat itu, Juliard yang pertama kali memecah keheningan yang panas di antara mereka. "Audrey …"
Suara Juliard sangat lembut seakan membawa gemercik air sungai yang jernih. Audrey mendongak, menatap lurus ke arah Juliard.
Audrey turut menanggapi dengan lirih. "Aku siap untuk menerima apa pun yang akan kalian katakan."
Di saat itulah, Wynd memulai. "Aku tahu ini adalah keputusan yang sulit sepanjang sejarah kebersamaan kami bertiga. Kami jarang menemui pengembara yang mengelana hutan seorang diri. Apalagi … seorang perempuan."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com