Pangeran Emerald tertawa. Lelaki itu beralih kepada sosok Audrey yang berada di belakangnya.
Dia pun melirik. "Kamu membawa sesuatu, huh?"
"Ah …"
Pangeran Rhysand melirik ke arah Audrey, "Biarkanlah dia mengunjungi istanamu ini, Kakak Emerald. Dia pasti menyukainya."
"Ah, begitu?" tanya Pangeran Emerald dengan wajah yang sengaja dibuat agak bercanda. Ia mengisyaratkan sesuatu. Pangeran Rhysand menangkap isyaratnya itu.
Dia mengedipkan sebelah matanya kepada Sang Kakak, "Biarkanlah nanti aku bercerita."
"Wah, baiklah. Aku akan dengan senang hati mendengar ceritamu, Rhysand."
Berikutnya, Pangeran Emerald menyuruh salah satu pelayan istananya, Marrie untuk melayani Audrey. Marrie adalah pelayan dengan kulit eksotis berwarna cokelat dan rambut hitam legam pendek sebahu. Belum lagi, dengan buah dada yang menyembul di balik pakaiannya yang cukup vulgar.
Audrey menelan ludahnya sendiri. Dia cukup canggung, tetapi berusaha untuk biasa saja.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com