Fajar menyingsing, dengan udara khas paginya yang sungguh-sungguh dingin, mampu membuat semua makhluk di muka bumi mendingin.
Pagi itu, Asya masih terpejam. Dengan selimut hampir menutupi seluruh tubuhnya, gadis itu tidur nyenyak sekali. Sebab, Asya merasa tubuhnya tiba-tiba terasa sakit selama semalam. Entah masuk angin atau apa, yang jelas hidung Asya tersumbat sekarang.
Alma masuk ke kamar mereka. Wanita berumur itu telah selesai membereskan area pelayanan bersama beberapa pelayan lain. Melihat Asya yang masih tidur, Alma mengernyitkan kening. Tak seperti biasanya, Asya biasa bangun pagi dan paling rajin kalau soal bersih-bersih. Namun sekarang? Gadis itu bahkan enggan beranjak dari kasur.
"Asya? Bangun, Nak. Ini sudah pagi, lho. Biasanya kamu 'kan sudah mandi," titah Alma sembari beranjak menuju jendela dan membuka gorden. Cahaya matahari yang masih redup karena masih bersarang di ufuk belum menerobos gorden.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com