Pagi kembali menyambut sosok Anindira yang tengah bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi tempat mereka akan melakukan proyek bersama dengan Gucca. Setelah bersiap-siap di kamarnya, Anindira segera turun untuk menuju ke dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya.
Tak spesial yang ia buat. Hanya sepotong sandwich dan segelas susu putih itu saja yang ia buat untuk sarapan paginya. Baru saja ia memakan sepotong roti lapis itu, tiba-tiba ia merasakan perutnya bergejolak ingin memuntahkan sesuatu.
Dengan cepat ia berlari ke dalam kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya itu. Namun hanya air saja yang keluar dari dalam mulutnya itu. Setelah memuntahkannya, Anindira segera membasuh mulutnya dengan air.
Ia mengeluarkan napas lega setelahnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com