webnovel

My Identity Secret Story [MISS]

Refki adalah seorang remaja laki-laki yang mengalami kecelakaan hebat yang membuat tubuhnya hancur. Tetapi begitu dia terbangun, ia melihat dirinya sudah berubah menjadi perempuan. Ia ditolong oleh seorang laki-laki bernama Zien. Bagaimana nasib dan kisah Refki setelah berubah menjadi perempuan? Genre: Transgender(LGBT+), Romance, Comedy, Slice of Life, Supranatural

Fryzz_Na · LGBT+
เรตติ้งไม่พอ
22 Chs

15. Perbincangan Para Cewek

- Chapter 15 -

"Yura nggak masuk deh kayaknya. Apa dia salah masuk jadwal kali ya hari ini makanya nggak masuk?" tanya Vira sembari menoleh padaku.

"Berarti dia belum dapet kelompok dong?" tanyaku padanya.

"Iyasih ya.. Kalo dia mau sekelompok sama kita sih gue ayuk aja. Mumpung masih 5 orang. Kan maksimal 6 orang" ucap Vira.

"Boleh aja. Tapi masih ada 3 orang juga yang hari ini nggak masuk. Jadi gue sih bebasin aja juga siapa yang belum kedapetan kelompok kalo pengen masuk sini selain dia" ucap Milda. "Tapi berarti rencana konten kita bakal ada perubahan lagi kalo ada anggota baru masuk"

"Hm.. Wait gue coba tanyain dulu deh ya orangnya kenapa nggak masuk" Vira pun mengechat Yura. "[Yurr. Dimanaaa? Kok lo nggak masuk? Sakit atau salah jadwal sist?]" tanya Vira mengetikkan pesannya sambil menyuarakan ketikannya juga.

Ada pesan balasan masuk dari Yura, yang kemudian dibacakan oleh Vira. "[Aaa aku kesiangan jadi telat ke kampuss huhu. Pasti jadinya nggak diabsen kalo telat. Ada tugas apaa?]" ucapnya dengan memperagakan seakan nada Yura. "Yeh nih anak gak masuk taunya karena kesiangan" ucap Vira seperti sweatdrop.

"Harusnya masuk aja dulu. Orang diabsennya ternyata di akhir. Dosennya malah tadi hampir lupa ngabsen kalo nggak diingetin untuk absen" ucap Milda.

"Coba tanyain dah Vir, si Yura mau sekalian masuk kelompok kita juga nggak?" tanyaku.

"Tau nih si bocil. Bukannya masuk aja. Oke gue tanyain ya" ujar Vira. "[Harusnya masuk aja dulu. Diabsennya di akhir kokk. Ada tugas kelompok. Lo mau sekelompokan sama kita juga nggak? Ada gue, Milda, Frenia, Alvan, Jerry. Mumpung masih bisa ada sisa slot satu orang lagi sebelum diambil yang lain]" ucap Vira sambil mengetikkan pesannya. "[Buruan!! Sebelum kehabisan!!]" tambahnya.

Tak lama kemudian ada pesan balasan masuk dari Yura. "[Mauu!!] Nih katanya Yura" ucap Vira sambil menunjukkan pesan chat di hp nya.

"Yaudah masukin aja Yura ke kelompok kita" ujarku.

"Oke. Berarti Yura masukin ke kelompok kita aja kalo gitu" ucap Milda.

"[Yaudah kalo gitu lo masuk kelompokan kita aja Yurr]" ucap Vira sambil mengetik "[Selamat anda telah berhasil terpilih masuk kelompok kami!!]" lanjutnya. Kemudian ia mengirimkan pesannya ke Yura.

"Masuk kelompok aja serasa dapet menang hadiah undian.." ucapku sweatdrop.

"Oke katanya thankyou" sahut Vira sambil memperlihatkan pesan di hp nya yang tertulis balasan dari Yura. [Aaa Thankyouu Viraa😘😘 Yeay aku berhasil lolos🥰]

"Oke sip. Berarti kelompok kita udah pas 6 orang ya" ucap Milda. "Ntar kita rembukin lagi, siapatau dia ada ide lain. Atau bahkan bahasan konten kita bisa aja berubah lagi dari yang kita sepakati sekarang kalo dia ada ide baru, atau bahkan yang beda"

Setelah selesai kelas, kami pun keluar dari kelas dan menuju ke kantin. Kami membeli makanan dan minuman kami masing-masing. Setelah itu aku duduk bersama Vira dan Milda untuk menyantap makananku. Tapi sebelum itu "Foto dulu!!" ujar Vira dan Milda.

Jadi sebelum makan, kami bertiga pun berfoto dulu bersama. Tak lupa memfoto makanannya terlebih dahulu sebelum dimakan. Sepertinya bagi mereka foto sebelum makan jauh lebih penting daripada cuci tangan sebelum makan.

"Bentar gue dapet chat dari Yura. Katanya dia bentar lagi mau menuju ke sini" ucap Vira sambil melihat layar hp nya. Lalu ia seperti mengetikkan pesan balasan ke Yura.

"Ho. Oke. Bilang langsung samper ae kantin" ucapku yang kemudian langsung menyantap mie kuah bakso ku.

"Dia entar ada kelas lagi?" tanya Milda sembari menyantap stik ayam nya. "Atau dateng nyusul doang tapi ntar nggak ada kelas?"

Vira meminum jus jambunya lalu melihat ke hp nya. "Ada kelas deh kayaknya" ujarnya sembari melepas sedotan jus jambunya. "Lo pada masih ada kelas lagi abis ini?" tanyanya menoleh ke arahku dan Milda.

"Gue sih enggak" jawab Milda. "Kalo kalian?" tanyanya balik.

"Gua ada. Ntar siang jam 1" jawabku.

"Gue juga enggak. Katanya Yura sih dia juga ada kelas lagi nanti jam 1" ujar Vira sambil melihat pesan balasan Yura. "Jadi kayaknya sih mungkin bakal sekelas bareng sama lo juga kali Fren. Sesama jam 1 kan?" ucapnya ke arahku.

"Ohh. Iya. Bagus dah kalo gitu ada barengan yang udah gua kenal" ucapku yang kemudian melanjutkan makan.

"Viraaaaaa!!!" tiba-tiba ada yang berteriak memanggil Vira lalu memeluk pundaknya dari arah belakang hingga Vira sedikit terdorong. "Viraa huhu aku tadi kesiangan!! Aku masuk kelompok kamu kannn?" ujarnya dengan nada seakan menangis meskipun tidak menangis. Orang itu ternyata adalah Yura.

Vira yang terkejut karena agak kedorong dipeluk Yura pun menoleh. "Yehh ternyata si bocil!" ucapnya. "Iya udah masuk kelompok kita kok Yur. Santai aja"

"Aih maacihh" ucapnya mendekapkan pelukannya dan menduselkan sebelah pipinya ke samping rambut Vira.

"Ey ey udah Yur! Rambut gue jadi berantakan nihh!!" ucap Vira sembari merapihkan rambutnya yang jadi agak keberantak oleh duselan Yura. "Mesti gue catok lagi ini jadinya"

"Hehe. Maaf" Yura pun melepas rangkulan pelukannya dari Vira. "Hallo Mildaa, Freniaa" sapanya ramah sambil melambaikan sebelah tangannya ke arah kami. "Thankyouu udah masukin ke kelompok kaliaann" ujarnya tersenyum ramah.

"Hallo Yura" sapaku balik melambaikan tangan kiriku ke arahnya. "Yoi sama-sama" jawabku.

Milda hanya senyum sambil melambaikan sebelah tangannya menyapa Yura. "No problem Yur. Harusnya tadi tetep dateng dan langsung masuk aja kalopun telat. Dosennya aja baru absen di akhir kelas kok" ujar Milda.

Yura pun duduk di bangku sebelah Vira. "Iyaa. Aku tadi lupa ada kelas pagi hari ini. Ingetnya yang jam siang doang" ucap Yura dengan ekspresi seakan menunduk sedih.

Vira, Milda, dan Yura pun lanjut mengobrol. Mereka lalu membicarakan soal tugas konten kelompok tadi, juga sekaligus membahas konten mereka pribadi. Selain itu mereka juga membahas berbagai hal tentang makanan, fashion, make up, brand, artis idola favorit, gosip, dan sebagainya. Sedangkan aku hanya fokus makan sambil mendengarkan obrolan mereka.

Aku yang sedang menikmati makan kemudian melihat Zien lewat di kantin bersama seorang temannya. Kulihat sepertinya mereka sedang mengobrol. Lebih tepatnya temannya yang cenderung mengajak Zien berbicara, dan yang ditanggapi oleh Zien.

Seketika aku jadi teringat dengan postingan foto Zien kemarin yang mengupload fotonya bersamaku di IG nya. Aku lalu membuka hp ku, dan mengecek instagramku. Kemudian aku membuka akun profile Zien untuk melihat foto tersebut.

Kulihat ternyata sudah ada sekitar 30an likes dan ada beberapa komen di foto Zien bersama fotoku itu. Diantaranya tertulis:

[Zienn lo punya pacar?!!]

[Wah selamat ya udah punya pacar sekarang]

[Sweet❤❤❤]

[Cocok. Ganteng dan Cantik 😭👍]

[Siapa tuhh pacar barunya?]

[PJ!!!!!!!]

"..Lumayan banyak juga dia yang komenin fotonya ternyata.." ucapku sambil membaca komen-komen tersebut. Lalu pandanganku melihat ada komen dari akun seseorang yang juga ku kenal. "Eva..?" ujarku melihat akun Eva berkomentar.

[Zienn selamat yaa udah dapet pacar baru!!😆 Gw aja belum dapet yang baru nihh😅😂] ucap akun Eva.

Dan kulihat ada balasan komen juga dari Zien. [Haha iya.. Semoga cepet dapet pasangan yang baru. Di Jepang pasti banyak yang jauh lebih menarik 😊]

Lalu dibalas lagi oleh Eva [Banyak yang cakep. Tapi aku masih susah buat komunikasinya pake bahasa Jepang😅 Apalagi buat untuk dijadiin pacar😂 Kapan2 kenalin aku sama pacar barumu itu ya Zien😉👌]

[Pasti 😊] jawab pesan balasan Zien.

"... Ini kok ternyata mereka malah saingan nyari pasangan baru..?" ucapku sweatdrop.

Aku pun penasaran dengan akun Eva. Aku mengklik untuk membuka profile miliknya. Kulihat followers nya ada sekitar duabelas ribuan dengan following tujuhribuan. Isi akunnya kebanyakan adalah foto-fotonya. Ada yang foto selfie, jalan-jalan, bersama teman, dan yang lainnya. Foto-foto terakhirnya kebanyakan fotonya sedang jalan-jalan di Jepang dengan pemandangan suasana latar tempat di Jepang. Dan juga gaya pakaian Eva yang terlihat fashionable, dan beberapa gayanya seperti style Jepang. "Cantik.." gumamku. Aku pun melihat ada beberapa video stories nya juga ketika ia berada di Jepang.

"Ey Fren. Lagi liatin apa tuhh?" tanya Vira penasaran padaku.

"Oh enggak. Cuma lagi ngecek akun IG temen gua doang" jawabku sambil menatap hp. "Ehiya gua baru bikin IG baru nih. Follow gua dong" ucapku sambil melihat ke arah Vira dan yang lain.

"Oh lo bikin IG juga nih akhirnya Fren? Yaudah follow gue dulu aja, ntar gue follback. Cari aja nama gue" ucap Vira.

"Beneran di follback nggak nih? Kan lu katanya Influencer. Pasti followersnya banyak. Biasanya kalo yang begini belum tentu bakal difollow balik" ucapku. Karena memang rata-rata orang lumayan terkenal yang ku tau jarang follow balik, apalagi influencer atau seleb. Bahkan temen sendiri aja atau yang orangnya ku kenal kadang pun begitu.

"Tenang aja. Kalo kenal sih gue follback" ujar Vira. "Sekalian biar ntar gue tag-in foto yang tadi di igstory ke lo juga" jawabnya santai sambil mengediting fotonya.

"Akun IG nya apa Frenn?? Aku mau dongg follow-followan sama kamu" ujar Yura sambil menyodorkan hp nya. "Ketikin nama ig mu dong Fren"

"Oke" aku pun mengetikkan nama akunku di pencarian ig Yura. "Yang itu" ujarku.

"Sipp" ujar Yura sambil membuka profilku dan mengklik 'follow'. "Follback yaw" senyumnya.

"Nanti gue follow lo juga deh Fren abis makan. Jangan lupa follback kalo gue udah follow ya" ujar Milda yang lalu menyuap stik ayamnya.

"Oke sans. Pasti gua follback" jawabku. "Justru gua yang lebih nggak memungkinkan untuk di follback kalian kayaknya. Soalnya kan akun gua masih kosong. Apalagi kalian terkenal di IG" ucapku sembari memfollow back akun Yura.

"Ya gue sih tergantung orang. Kalo gue kenal atau orangnya berkontribusi sesuatu dengan gue kemungkinan gue follow balik juga" ucap Milda. "Ya nggak Vir?" ujarnya menoleh ke Vira.

"Yup. Terutama yang dikenal deket dan yang akun-akun nya penting sih. Kayak brand perusahaan atau yang mau partneran atau nge-endorse gue gituu" ujar Vira. "Apalagi kalo orangnya cakep dan sesama influencer atau yang terkenal juga yang follow. Kemungkinan bakal gue follow juga" senyumnya.

Tiba-tiba Selina bersama satu orang teman nya perempuan datang menghampiri kami. "Hello gaesss!!!" sapa Selina dengan ramah dan sedikit heboh. Selina lalu langsung menoleh ke arahku. "Ehiya lo.. Siapatuh namanya? Ferna? Lo pacaran sama Zieenn?!!" tanya Selina heboh.

Sedangkan temannya hanya melambaikan sebelah tangannya menyapa ke arah kami. Sepertinya temannya anak dari jurusan lain.

"Frenia" jawabku membenarkan. "Hallo Sel. I..ya. Kok lu tau gua pacarnya Zien?!" tanyaku heran menatap Selina. ((Dia tau darimana?))

"Tau dongg. Soalnya gue liat Zien upload foto baru berdua sama lo di ig nya dia!!" ujar Selina masih heboh. "Makanya pas gue liat cewe nya dia kok muka mukanya kayak rada nggak asing gitu kayak gue pernah ngeliat. Eh taunya beneran itu elo?!" serunya padaku.

((Oalah pantes..)) ucap batinku. "Iya.. Itu gua" jawabku.

"Ih Sel. Lo follow-followan sama Zien?!" tanya Vira pada Selina. Vira lalu menoleh padaku. "Jadi lo pacarannya itu sama Zien, Fren?! Lo pacarnya Zien?!" tanya nya penasaran.

"Iya dong. Gue kan emang follow-followan sama Zien. Jadi gue tau" ujar Selina dengan senyuman bangga. "Dan gue liat Zien upload foto baru bareng dia!!" ujarnya ke Vira sambil menunjuk ke arahku.

"Gue dulu sempet follow dia tapi nggak di accept accept sama dia. Jadinya udah gue unfollow lagi" ujar Vira ke Selina. "Mana sini liat?!" tanya Vira penasaran.

Selina lalu membuka profile ig Zien dan menunjukan foto Zien bersamaku. "Nih" ujarnya sambil menyodorkan layar hp nya ke depan muka Vira.

"Ih iya. Ini foto Zien sama Frenia!" ujar Vira melihat foto tersebut.

"Mana sini gue mau liat juga dong" ujar Milda penasaran.

Selina pun menujukkan foto tersebut yang ada di layar hp nya ke arah Milda. "Bener deng ini Frenia sama Zien" ujarnya. "Wah jadi kalian pacaran?" tanya Milda menatapku.

"Mana mana? Mau liat!!" ujar Yura yang ikut penasaran ingin tau dan ikut melihat foto tersebut di layar hp nya Selina. "Aih so sweett" ujar Yura terlihat gemas saat melihat foto tersebut.

"Kalian pada tau dan kenal sama Zien?" tanyaku penasaran. Sepertinya Zien cukup terkenal di kalangan teman-teman cewek jurusanku walaupun Zien dari jurusan lain.

"Kenal dongg. Gue kan satu ukm sama dia. Jadinya gue kenal" ujar Selina sembari duduk di sebelahku. "Lagipula Zien kan juga emang cukup populer"

"Tau lah. Zien kan termasuk lumayan terkenal disini" ucap Vira. "Tapi disini banyak juga sih cowok yang lumayan terkenal selain dia. Banyak cowok-cowok cakep dan emang eksis diluaran juga selain dia. Di jurusan kita pun juga banyak yang terkenal"

"Gue sih tau dia. Tapi dibilang kenal sih belum. Belum pernah yang interaksi langsung soalnya" ujar Milda. "Tapi ya dia memang lumayan terkenal sih disini setau gue"

"Jadi Zien ternyata populer di kampus ini?" tanyaku mengangkat alis. ((Vira Selina dan Milda yang terkenal ampe punya followers atau subscribers jutaan aja pada bilang Zien terkenal. Berarti dia eksis banget dong?!)) batinku bertanya heran. "Oh siapa aja emangnya anak cowok yang terkenal disini selain dia?"

"Iya" jawab Vira mengangguk. "Hm cowok yang lumayan terkenal juga disini yang gue tau sih.. Contohnya ada si Alwin, dia artis noh. Walaupun lebih sering jadi figuran sih dibanding pemeran utama. Trus si Theo, dia juga content creator. Ada beberapa yang content creator juga sih selain dia. Cuma si Theo emang dia udah banyak banget juga subscribers dan followersnya" ujar Vira. "Trus ada siapa aja lagi sih Mil?" tanyanya ke Milda mencoba mengingat.

"Ada Jefri. Jefri loh ya bukan si Jerry" ujar Milda. "Dia streamer gamer, sering bikin konten tentang game juga di Youtube. Taufan, dia sering bikin vlog juga. Ariz, dia tiktoker yang sering bikin content juga. Ada juga Velgan, dia selebgram yang banyak fans nya, terutama cewek-cewek. Dan lain sebagainya"

"Oiya!! Trus adalagi kayak si Zico, dia anak artis. Emor, dia anak band yang udah sering manggung di luar terutama event festival musik. Reno.. Ya dia terkenalnya karena ganteng doang sih. Pokoknya banyak dehh" tambah Vira. "Gua sendiri pun juga termasuk cewek cantik yang lumayan terkenal karena gua salah satu influencer make up. Followers gue juga udah lumayan banyak" ucap Vira dengan pede tersenyum membanggakan dirinya sendiri.

"Ya ya. Tapi gue juga nggak kalah eksis dari lo" ujar Selina agak memutar bola matanya. "Jadi.. Gimana hubungan lo sama Zien? Kepo guee" tanya Selina menatap ke arahku.

"Oh.." Aku hanya mengangguk-anggukan kepala mendengar penjelasan dari mereka. "Kalo soal itu..–" saat ingin menjawab Selina, tiba-tiba terasa ada seseorang menepuk pundak kiriku. Aku pun menoleh, dan kulihat itu ternyata adalah "Zien?"

Aku terheran melihatnya yang kini sudah berada di belakangku. Padahal kulihat tadi dia masih berada di ujung sana mengobrol bersama temannya. ((Nih anak suka banget tiba-tiba nongol kayak makhluk astral)) ujar batinku.

"Hai" sapa Zien padaku beserta ke yang lain dengan melambaikan sebelah tangannya sekilas. "Boleh pinjem Frenia nya sebentar?" tanyanya ke mereka dengan senyum manis tipis.

"Zien?!!" ujar Vira, Selina, dan juga bahkan temannya Selina itu serempak. Mungkin mereka kaget karena tadi sebelumnya mereka menggibah tentang Zien trus orangnya panjang umur tiba-tiba muncul? Entahlah.

"Oh boleh. Silakan" ujar Milda ke Zien.

"Hai Zien!!" sapa Selina ramah ke arah Zien. "Mau dipinjem kemana nih pasanganya?" tanyanya penasaran dengan nada agak jail.

"Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan 'pacar'ku" ujar Zien dengan senyuman manis ke arah mereka.

To be continued..