Tania POV
Gila ni anak, baru kenal udah sruput aja, dikira minuman, tapi gapapa sih, ciumannya manis. Batinku.
Tapi kan..
" Woi... Songong lo ya udah ngerampas ciuman pertama gue. Kataku sambil mendorong dia buat menjauh.
" Tadi lo ngapain tutup mata? Lo nikmatin kan? Wihh parah lo tan, parah banget. Balesnya.
" Sok tau lo, jijik gue dicium sama lo tau? Iss amit² ketularan virus. Elakku.
" Yaah bodo amat. Jawabnya sambil melet lidah.
Dan itu sungguh membuatku kesal, hingga kukejar dia sampai ke ujung kantin.
Teeeeeenngg!!!
Bel pulang berbunyi, semua murid keluar berhamburan bagaikan semut memperebutkan gula.
Begitu juga aku, kulirik arlojiku menunjukan pukul 01:20.
Karna mobilku rusak kemarin, makannya hari ini aku harus menunggu angkot.
" Ini semua gara² si curut itu, bisa²nya dia nabrak mobil gue". Kesalku.
Kurang lebih 17 menit aku menunggu angkutan di halte, hingga rian datang.
Oiya, rian itu kakak leting ku sekaligus mantanku, dia jurusan IPS dan Aku jurusan IPA.
Nanda juga IPA, Hmm si Nanda udah pulang apa belum ya?
" Hei!! Sapanya begitu turun dari mobil.
" Iya. Kataku cuek
Aku memang ngak suka sama sikapnya rian, orangnya suka memaksa.
" Lagi nungguin angkot ya tan? Tanyanya.
" Iya. Jawabku sekenanya.
"gimana kalau gue anter lo pulang? Tawarnya.
" Hmm.. Gimana ya? Yaudah deh. Jawabku.
" Yok. Ajaknya sambil menggenggam tanganku.
Dari kejauhan kulihat cowok berkacamata dengan stelan rapi bersih.
"Pasti itu nanda". Pikirku.
" Ehh yan, sorry ya? Lain kali aja gue pulang sama lo, itu gue udah di jemput gebetan gue. Kataku sambil menunjuk kearah kereta itu berjalan santai.
" Ja? Aku disini sayang." Kataku dengan suara yang cukup keras.
Dia kelihatan kebingungan hingga akhirnya menghampiri kami.
" Apaan lagi tania? Iya besok gue bakalan ganti rugi kerusa...
" Sayang kamu lama banget sih? Pegel aku nungguin kamu, Kataku sambil memotong ucapannya.
" Sayang". Maksu...
" Udah cepet, katanya kamu mau ngajak aku nonton. Kataku cepat sambil naik keatas vespanya dan memeluk pinggangnya.
Dijalan
" Rumah lo kemana tan? Udah berapa kali kita muter². Katanya.
Aku yang ditanya masih belum sadar, karena moodku lagi bagus, apalagi kalau boncengan sama dia.
" Woi...
Pas gue ciom jijik, dan sekarang lo meluk gue, seakan takut gue tinggalin. Tegurnya hingga membuatku kaget plus salah tingkah.
" Udah peluk aja, sampe depan rumah lo. Katanya sambil tersenyum penuh misteri.
" Enak aja, muke gile. Timpalku, sambil memalingkan wajah, karna malu.
" Yaudah kemana nih? Tanyanya.
" Jalan aja dulu, pokoknya mulai hari ini lo jadi budak gue, selama 5 bulan, karna lo udah ngerusak mobil gue dan ngambil ciuman pertama gue, tugas lo nganter jemput gue." Kataku.
" Ogah gue, Udah berapa? Biar gue ganti kerugiannya. Timpalnya.
" Memang cowok kids jaman now gini semua, udah naik vespa butut, songong sok kaya lagi." Batinku.
" Diem, gue ngak mau kata² gue dibantah." Kataku sambil mengepal tangan.
" Okelah, terserah sama lo aja. Jawabnya.
" Yaudah makasih udah nganterin gue, dan soal mobil gue, gausah lo pikirin lagi, yang jelas besok pagi gue nunggu lo disini, jangan sampai telat." Jelasku.
" Iya nyonya". Jawabnya sambil tersenyum dan mengedipkan mata kearahku.
Aku pun gelagapan salting, saat itu pasti pipiku udah memerah, aku GR
Yaah.. jantungku terasa meleleh, hahay ngalay..
" Apa, pulang lo, gausah banyak cincong." Kataku jutek supaya dia tidak tau kalau aku sedang menggebu.
" Yaudah, gue pulang ya tan, I LOVE U. Katanya sambil mencium pipiku.
Jantung deg degan banget, untung saja ngak copot.
" I.. Iya. Jawabku gagap
Ya ampun, aku tak habis pikir, bagaimana bisa dia seberani itu, apa aku kurang galak ya?
Masak cowok cupu kayak dia ngak goyang sama aku?
Entahlah yang jelas, aku lagi bahagia. Batinku.
***
Borr:v episodenya gw lanjut besok.
biar kalian pada penasaran :D
follow ig gw juga borr, @pujaasmarananda02