webnovel

My Fience and My First Love

Umur dan status bukan halangan untuk cinta kita - Tarina Aldeon Adriano. Berpikirlah menggunakan otak bukan hati. aku sama sekali tidak marah ataupun dendam dengan apa yang terjadi dimasa lalu. karena buatku tak ada gunanya membahas hal itu lagi. aku sudah bahagia sekarang dan tidak ingin mengingat itu lagi - Rose Anyalia Xavier. perbedaan umur dan status tak menjadi halangan untuk cinta Anya dan Deon. anya, seorang gadis muda yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA harus berperan selayaknya seorang ibu rumah tangga untuk mengurus Deon sang tunangan yang merupakan duda muda beranak satu. namun, sifat posesif Deon membuat anya lelah hingga depresi bahkan sampai kecanduan dengan minuman. tetapi sifat dewasanya membawa anya kembali ke jalan yang benar. ia kini memutuskan untuk memulai karirnya sebagai penulis dan juga model serta melanjutkan hobinya untuk terus bermotor dengan motor ninjanya, mengingat dirinya dulu yang selalu di bully karena penampilan yang buruk membuatnya ingin bangkit mencapai kesuksesan. dan malangnya, kini cinta pertama serta sang pujaan hati dimasa lalunya kembali datang dengan penuh penyesalan karena penampilan dan kesuksesannya. tentu saja hal itu tidak mengenakkan untuk hubungannya dengan sang tunangan. akankah anya sanggup menghadapi semua kejadian itu?? apakah ia akan kembali pada cinta pertamanya ataukah tetap bersama sang tunangan?? ataukah mengorbankan karir serta masa mudanya dan mengikat janji suci pada sang tunangan??

Risya_Virnanda · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
4 Chs

02. sisi lain anya

sarapan pagi pun selesai disiapkan anya, kini kedua pasangan itu tengah makan bersama di meja makan.

ah tidak, maksudnya anya menemani Deon sarapan serta menyuapi sang anak makan pagi nya.

"hari ini jam berapa kamu pulang?" tanya anya.

"sekitar jam 3 mungkin"

suasana pun kembali diam, keduanya kembali fokus pada kegiatannya masing-masing.

dan kini, Deon pun sudah selesai dengan sarapannya. ia meletakkan piring kotor pada tempatnya dan melihat anya yang belum selesai menyuapi theo.

"sini biar aku yang lanjutin aja, kamu siap-siap sana... nanti telat lagi"

Deon pun mengambil theo dari gendongan anya dan lanjut menyuapi nya.

sementara anya, ia bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.

kini waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, sudah saat nya untuk mereka berangkat mengerjakan aktivitas sehari-hari.

mereka berangkat menggunakan mobil putih yang dikendarai oleh Deon.

sebelum mengantar anya ke sekolah, Deon berhenti dulu di sebuah rumah yang di bilang lumayan besar.

ya, itu adalah rumah keluarga besar Deon. ia pisah rumah dengan keluarga setelah bertunangan dengan anya.

namun, kedua nya masih tetap sering mengunjungi keluarga besarnya itu. sebab setiap hari theo dititipkan ke sang nenek karena Deon yang harus bekerja dan anya yang harus bersekolah.

Deon kembali mengambil theo dari gendongan tangan anya.

"tunggu bentar ya" gumam Deon.

Deon pun turun membawa theo masuk ke rumah besar itu, dan tak lama, ia kembali lagi ke mobil nya.

kini yang tinggal didalam mobil itu hanya Deon dan anya.

tak ada theo, kini saatnya anya mencuri waktu untuk bermanja dengan Deon.

ia mulai bersandar memeluk lengan kekar Deon yang ditutupi jas hitam itu.

sementara Deon tetap fokus menyetir, ia sama sekali tak merasa terganggu dengan anya yang manja padanya.

"nanti pulang sekolah, kamu nggak perlu jemput theo... biar aku saja. kamu pulang dan istirahatlah selagi theo masih sama mama" ujar Deon.

anya hanya menjawabnya dengan sebuah deheman kecil, ia masih asik bermanja dengan lengan kekar milik tunangannya itu.

dan tak lama, mereka pun tiba di sekolah anya.

Deon mengecup kening gadis nya itu sebelum ia turun.

"hati-hati ya"

setelah mendengar ucapan terakhir Deon, anya langsung turun dan masuk ke sekolahnya.