Naik motor kesayangannya untuk menuju ke kantor tempat dia bekerja. Ditengah perjalanan ia melihat seorang lelaki sedang menendang ban mobilnya yang kempes. Karina bergidik ngeri, wajah boleh tampan tetapi attitude juga harus punya. "Sepertinya bos, bos yang selalu seenaknya sendiri." gumam Karina.
Tetap melanjutkan perjalanannya. Macet, seperti biasa ia menyelip-nyelip di tengah mobil besar. Truk, kontainer, dan pick up. Menjadi saingan sehari-hari di jalan kadang hampir saja Karina ditabrak akibat ugal-ugalan.
Setengah jam di perjalanan akhirnya ia sampai di kantor. Nafasnya lega, Karina merapikan bajunya serta memakai Id card yang ia kalung kan di leher.
"Ara ... Pagi ini Tyuzu berangkat sama Mark!" heboh Bianca, bukannya menutupi agar sahabatnya tidak sakit hati malah dia heboh.
"Bukannya sudah biasa ya? Mereka kan emang bos sama sekertaris." balas Karina.
"Kamu harus tegas, jangan sampai Tyuzu merebut Mark darimu!" ujar Gisel
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com