Jaevan yang masih terikat, masih tak berdaya. Karena terkena cambukan dari Dandi juragan salak. Lelaki itu penuh dengan luka lebam, soal penyesalan. Jaevan merasa sangat menyesalli perbuatannya. Tapi, semua orang sudah menganggapnya penjahat. Mengkhianati sahabatnya sendiri.
Dandi menghabiskan hari-harinya di ruangan ini. Ada satu kamar diatas yang khusus untuk dirinya. Para bodygard lainnya sesekali menghajar Jaevan. Tapi Dandi mengatakan bahwa Jaemin sudah tidak berdaya lagi. Biarkan dia menikmati didalam jeruji besi.
"Jaevan bisa mati ditanganku."
"Tunggu."
"Terlalu menunggu lama, tanganku gatal."
"Panuan? Atau kapalan? "
"Aku serius tuan, jangan membuatku ingin tertawa."
"Habiskan salakmu dulu. Aku akan kesana setelah istriku tertidur."
****
Sebelum Sean dan Deby pacaran.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com