Layaknya tak tidur selama beberapa hari, aku terbangun dengan pening mendera seluruh kepala. Selain karena aku baru tidur setelah jam empat pagi, suara berisik di luar sana menjadi penyebab utama bangunnya diriku. Orang itu harusnya memiliki kepentingan mendesak, andaikan tidak, aku praktis akan melemparkan pot bunga yang ada di luar kamar. Berani nian dia membunyikan klakson berulang kali di pagi hari. Tak salah jika aku menduga bahwa orang itu sengaja membunyikannya untuk mengganggu kediamanku. Mengapa aku sangat percaya diri tentang itu? Tentu saja karena rumah ku adalah satu-satunya yang berdiri di lahan ini. Kediaman lain berada cukup jauh, sekitaran lima puluh meter dari tempat ini berdiri. Menegaskan bahwa tak ada orang lain yang akan terganggu dengan suara bising di luar, selain aku tentunya.
"Ck! Akan ku pukul keparat itu!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com