"Kenapa ... KENAPA KAU BEGITU KUAT, FUYUKI HIROOMI?" teriak Ryusei frustasi. Dia bangkit dan menatapku tajam.
"Tidak bisakah kau menyerah, hah? Tidak bisakah kau menyerahkan si Brengsek itu?" teriaknya. Aku menghela nafas beratku untuk mengatur kembali nafas yang sempat sesak.
"Ingatlah! Dia yang sudah membakar pabrikku, dia yang memulai peperangan dan kau justru membelanya? Fuzakenna! Jika aku menjadi kau, akan ku basmi dia karena sudah membuat masalah besar di gengku." Ryusei membelalak dengan emosi yang berapi-api. Aku mendesis setelah mendengar perkataan lelaki itu.
"Aku bukan dirimu. Aku tidak akan melakukan hal itu. Bagaimanapun juga dia adalah temanku, bukan anak buahku bukan pula sekedar anggota. Bahkan ku anggap semua anggota Grudge Cluster sebagai temanku, dan seorang teman harus dilindungi walaupun dia berbuat kesalahan sebesar apapun. Bukan dibunuh atau dikecam sebagai si pembuat masalah," jelasku membuat dia memasang wajah marah dan tidak terima.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com