webnovel

Mr. Director & Ms. Script

Pernahkah kamu bermimpi memiliki kisah romantis seperti kisah di sebuah film yang kamu tonton?. Jika iya. Kisah cinta seperti apa yang kamu ingin ciptakan?. Xiao Yu An adalah orang itu. Ia begitu terobsesi dengan kisah cinta dalam sebuah film yang tak sengaja ia tonton saat dirinya masih duduk di sekolah dasar. Setelah begitu banyak mencoba memiliki hubungan dengan seseorang, ia selalu kecewa karena tidak sesuai dengan ekspetasinya. Akhirnya ia lebih memilih fokus pada pekerjaannya dulu sebagai seorang penulis naskah film. Karena pekerjaannya itupun, ia bertemu dengan Cheng Fen. Seorang sutradara muda sukses yang telah membuat banyak film, sekaligus aktor muda tampan yang juga telah sukses memerankan banyak peran sebagai seorang kekasih idaman. Namun tak banyak yang tau ia memiliki sifat yang dingin yang bahkan tidak dapat dapat masuk kategori pria idaman di daftar pria idaman milik Xiao Yu An. Bahkan menurut Yu An ia tidak pantas memerankan karakter pria idaman di sebuah drama romantis. Pertemuan Yu An dengan Cheng Fen berakhir dengan sebuah pernikahan kontrak dimana mereka bermain peran pernikahan tanpa ada perasaan satu sama lain dengan berakting menjadi sepasang suami istri yang romantis. Bagaimanakah kisah cinta impian Yu An yang gagal ia ciptakan akibat pernikahannya dengan Cheng Fen?. "Jika kamu tidak bahagia dengan pernikahan ini. Aku akan membuatmu bahagia!, karena aku adalah sutradara yang akan membuat kisahmu menjadi bahagia. dengar dan Ingat itu Xiao Yu An!" -Cheng Fen- Tanpa sadar, ambisi Cheng Fen yang penuh percaya diri itu pun berkembang menjadi sebuah cinta untuk Yu An dimana ia sendiri mulai membuka hatinya dan bersikap hangat pada Yu An, dimana sifat dingin yang ia punya adalah karena ia memiliki trauma terhadap cinta. "Baiklah. Mari kita lihat bagaimana kau mewujudkan skenarioku!" -Yu An- Yu An pun perlahan ikut tenggelam dalam peran yang dimainkan oleh Cheng Fen dalam skenario cintanya.

YuuSa · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
3 Chs

Sequence 2 : Mr. Crazy Time & Ms. Perfectionist

Suasana menjadi dingin seperti kopi yang telah menyiram Huang dan Cheng Fen.

Xiao Yu An yang terlampau mengantuk menjadi tertelan emosi setelah tidurnya diganggu, apalagi ia baru saja bisa lima menit memejamkan matanya untuk istirahat karena nanti malam ia harus kembali melanjutkan beberapa naskah lagi yang diminta untuk segera diselesaikan oleh orang yang gila dengan waktu dimana ia selalu ingin apapun selesai jauh sebelum waktu yang dijadwalkan.

Benar. orang itu adalah Cheng Fen yang diminta untuk menggantikan peran utama pria dan juga diminta untuk menyutradarakan beberapa proyek film karena karakter Cheng Fen yang tegas dengan waktu dimana semua proyek mengalami beberapa masalah dengan waktu sebelumnya dan sudah dekat deadline untuk jadwal tayang. Dan Cheng Fen adalah sutradara yang tepat untuk menanganinya.

tepat setelah menyiramkan kopi kepada Cheng Fen. Xiao Yu An segera melangkahkan kakinya menuju bangku rias yang ada disana lalu tertidur di atas meja riasnya tanpa memperdulikan amarah Cheng Fen karena ia sudah sangat mengantuk dan kepalanya terasa sangat pusing.

"T-tuan Cheng, sebaiknya kita tunggu dia sampai jam istirahat. sepertinya dia terlalu mengantuk, tindakan anda pun akan sia-sia. lebih baik mengerjakan hal lain dulu agar tidak membuang banyak waktu untuknya. oke?"

"Tunggu apa?!" teriak Cheng Fen emosi namun setelah mencerna kata-kata Huang ia pun kembali memutar otaknya dan menyetujui saran Huang untuk melakukan hal lain dulu.

"Kau urus dia, aku akan kembali untuknya setelah jam istirahat selesai. Aku mau brefing dengan Caroline" jelas Cheng Fen dengan singkat lalu melempar kertas naskah ke atas meja dan ia pun keluar dengan perasaan yang masih cukup kesal.

"Ba-baik. Siap!" jawab Huang dengan tegas dan ia pun menghela nafas lega karena berhasil membuat Cheng Fen pergi sebentar, jika tidak masalah pasti akan menjadi panjang.

"Xiao Yu An, kau benar-benar berani sampai membuat jantungku hampir lepas dari tempatnya!" guman Huang sambil mengambil tempat duduk tepat di samping Yu An yang terlelap.

"Kau benar-benar... hah" Huang tidak dapat melanjutkan kata-katanya yang ia sendiri bingung harus berkata apa pada Yu An yang sebenarnya adalah sahabatnya yang masih belum mengenalinya, namun Huang tidak nasalah dengan itu karena ia memahami sifat Yu An yang memang mudah melupakan sesuatu dan sedikit ceroboh.

Huang mengambil naskah dan merapihkannya karena berantakan dan terkena tumpahan kopi di beberapa bagian depannya yang harus ia keringkan. Setelah membuka satu persatu naskah ia tak sengaja membaca adegan yang membuat paginya menjadi ribut seperti tadi.

"Tentu saja Cheng Fen marah. bagaimana mungkin adegan seperti ini ditulis?. aku sendiri tidak dapat membayangkan jika setelah pergi jauh namun tiba-tiba kembali muncul. benar-benar tidak logis untuk sebuah film real yang bukan fantasi. dia pasti kebanyakan menonton film kartun..." guman Huang dengan sesekali mendumal karena adegan di naskah yang sangat tidak cocok untuk naskah sebuah drama real.

Huacho!

"Uwah. aku lupa..." Huang terkejut saat mendengar suara bersin dari sampingnya lantas bangkit dan mengambil mantelnya yang tergantung di ruangan itu lalu memakaikannya ke Yu An. namun saat akan memakaikannya ia menjadi ragu-ragu, pasalnya mantel yang ia ambil bukanlah miliknya karena sepertinya Cheng Fen salah mengambil mantel dna justru yang dipakai Cheng Fen adalah mantel Huang dan yang kini berada di tangan Huang adalah mantel milik Cheng Fen.

"Sudahlah, dia sendiri juga yang salah. aku akan menjelaskannya nanti. Lagipula dia tidak mungkin membiarkan Yu An sakit kan?, Dia tidak sejahat itu untuk membuat orang yang telah bekerja keras merasakan penderitaan lebih" guman Huang yang telah menyadari beberapa hal baik dari Cheng Fen.

"Baiklah nona Xiao Yu An. Pastikan kau meminta maaf nanti" guman Huang setelah menyelimuti menggunakan mantel milik Cheng Fen pada Yu An lalu ia pun pergi untuk membeli makanan karena ia belum sarapan saat Cheng Fen memintanya berangkat untuk lebih awal dan tentunya waktunya harus lebih awal dari yang telah Cheng Fen beritahukan, jadi ia tidak sempat membawa bekal yang akan disiapkan istrinya yang masih dalam proses dimasak.

Xiao Yu An yang mencium aroma lezat sebuah makanan dengan tulus tubuhnya terbangun dan dengan senang hati ia membuka matanya untuk mencari-cari sosok makanan beraroma lezat itu karena ia belum sempat makan apapun sejak kemarin dan menahan laparnya demi sebuah naskah.

"Oh bangun juga. itu makan siang untukmu, makanlah..." guman Huang yang sedang makan dan ia pun mendorong makanan kotak cepat saji yang telah ia beli untuk dua orang.

"Uwahh" tanpa waktu lama, Xiao Yu An langsung melahap makanan yang berada di kotak makanan itu yang berisi seporsi nasi dengan lauk cumi goreng mentega pedas kesukaannya dan juga sayuran seperti capcay yang melengkapinya.

Xiao Yu An segera melahap makanannya tanpa peduli siapa yang telah memberikan makanan itu padanya.

"Alu kagum padamu. kau benar-benar tidak berubah ya haha. Pantas saja kau masih menjomblo..." celoteh Huang.

"Selama ada uang aku tidak butuh pasangan!" jawab Yu An tanpa mengalihkan perhatiannya dan tetap bisa fokus melahap makanannya dengan rakus karena ia terlampau lapar juga setelah memeras otaknya untuk menulis naskah tanpa ada asupan yang masuk kedalam tubuhnya.

"Selama aku memiliki waktu aku dapat menghasilkan uang... hm, kata-katamu lumayan mirip dengannya" ucap Huang.

"Siapa yang mirip siapa?" ucap Cheng Fen yang telah kembali dengan wajah yang masih saja suram dan bahkan lebih buruk dari yang tadi pagi.

"Oh... kau sudah kembali tuan Cheng"

"Tentu saja. Untuk apa aku berlama-lama untuk memilih sesuatu yang belum kubutuhkan sekarang" ucap Cheng Fen ang tidak dimengerti oleh Huang.

"Baigaimana naskahnya?" tanya Cheng Fen mengalihkan perhatiannya dari fikirannya sendiri yang masih memikirkan apa yang mamahnya ucapkan padanya dengan perjodohannya.

"Belum diperbaiki... menunggumu datang dan biarkan dia menyelesaikan makannya. Dia pasti belum makan sejak kemarin" ucap Huang mencoba menjelaskan dan meredakan suasana panas disana.

Cheng Fen pun berfikir masuk akal jika menunggunya jadi ia tidak marah dan menunggu Yu An menyelesaikan kegiatan makannya.

Lima menit. Dua puluh menit. Tiga puluh lima menit dan Yu An masih belum menyelesaikan makannya.

Brak!.

"Bagaimana bisa orang ini makan selambat panda!. apakah dia benar-benar panda?!" tukas Cheng Fen dan Xiao Yu An pun menyelesaikan kegiatan makannya dan kini sedang meneguk kopi yang dibelikan lagi oleh Huang.

"Jadi... adegan mana yang harus ku ganti?" ucap Yu An yang diluar dugaan Cheng Fen dan Huang yang mengira Yu An akan kembali marah karena ucapan Cheng Fen, namun ia justru memasang wajah serius dan meminta Cheng Fen menunjukan letak kesalahan pada naskah yang ia buat.

Cheng Fen terdiam sebentar setelah melihat tatapan serius Yu An padanya namun ia segera mengalihkannya dan menunjukan beberapa adegan yang harus diperbaiki oleh Yu An.

Yu An sendiri memperhatikan dan mendengarkan penjelasan Cheng Fen dengan seksama dan serius lalu dengan cekatan ia merapihkan naskahnya sesuai dengan arahan yang diberi Cheng Fen padanya karena ia pun merasa bahwa apa yang dijelaskan Cheng Fen benar dan ia pun segera memperbaikinya dengan serius.

"Bagaimana?" ucap Yu An memberitahukan naskah yang sudah diperbaiki yang membuat Cheng Fen cukup terkejut kembali karena perbaikannya bahkan lebih baik dan menjadi lebih sempurna dari yang telah ia arahkan.

"Perfeksionis memang cukup mengerikan jika sudah serius..." batin Huang yang tau tentang Yu An dari data CV lamaran kerjanya yang telah ia terima dan baca sebelum akhirnya ia berikan pada CM. Entertaiment Studio karena Huang sendiri yang memberi taukan jika ada lowongan pekerjaan di tempat tuannya bekerja itu setelah melihat grup alumni dimana ada banyak orang yang mencari pekerjaan dan Yu An adalah salah satunya dam secara beruntung ia diterima kerja karena sifat perfeksionisnya yang dimilikinya.

"Hm. bagus... sempurna. kenalkan, aku Cheng Fen" ucap Cheng Fen yang kagum dengan cara kerja Yu An walau ia sempat dibuat kesal olehnya tadi pagi.

"Xiao Yu An. salam kenal pak Cheng" ucap Yu An.

"Tidak. jangan panggil aku pak. aku tidak setua itu dipanggil pak olehmu... kau orang yang bulan kemarin selesai magang bukan?" jelas Cheng Fen karena CM. Entertaiment sendiri adalah perusahaan milik ayahnya, Cheng Ming yang sudah bukan lagi ayahnya karena telah bercerai dimana Cheng Fen lebih memilih ikut dengan ibunya namun sesekali ia diminta pergi menemui ayahnya yang cukup ia benci itu, namun ayahnya menginginkan Cheng Fen untuk melanjutkan perusahaannya dan Cheng Fen sendiri sudah menolak karena ia lebih ingin membangun perusahaannya sendiri dengan kerja kerasnya.

"Baiklah tuan Cheng?"

"Tidak perlu terlalu formal. Aku mau kau menjadi asistenku... bagaimana?"

Sedetik... dua detik... satu menit...

Tak hanya Xiao Yu An, bahkan Huang lebih terkejut dengan apa yang dikatakan Cheng Fen pada Yu An karena tertarik dengan cara kerja Xiao Yu An.

"Asisten?!" teriak Huang dan Xiao Yua An bersamaan.