webnovel

Latihan Pertama

Keadaan hutan utara yang lebat serta banyaknya hewan yang ada di situ memudahkan bagi tiga orang itu untuk mengisi perut mereka. Sudah sejak dua hari yang lalu Losc menjadi murid dari Dimitrie dan selama dua hari itu ia terus berlatih berdasarkan petunjuk serta arahan dari si manusia ajaib itu.

"Auhh,kau ini sudah sejak kemarin kau berlatih tapi tidak memperoleh kemajuan sama sekali."keluh Dimitrie pada Losc.

Losc yang mendengar keluhan guru barunya itu tersenyum takut jikalau orang tua itu tiba-tiba marah dan membereskannya di tempat itu.

"kenapa kau tersenyum?"tanya Dimitrie sangsi melihat pemuda di depannya bertingkah aneh.

"guru memang aku sedikit kualahan menerima ajaranmu dan sedikit bingung."jawab Losc.

Memang dalam mempelajari sebuah jurus dibutuhkan pernapasan yang sempurna,semakin baik pernapasan seseorang maka semakin kuat dan hebat jurus yang dileluarkan.

"heh jujur saja kau sangat bertolak belakang dengan gadis cilik itu, semoga saja kau kecipratan sedikit kecerdasannya."ucap Dimitrie masih berkeluh kesah memikirkan murid barunya itu.

Di tengah obrolan mereka tiba-tiba tercium aroma sedap masakan dari dalam gubuk yang mereka buat untuk tempat tinggal sementara. Karena posisi mereka bertiga di tengah hutan maka tidak ayal lagi jika tidak ada satu pun penginapan,pernah Dimitrie mencoba untuk tidur di atas pohon tapi ia tidak kuat dengan gangguan berbagai macam serangga dan nyamuk di atas pohon tersebut,maka mereka bertiga memotong beberapa pohon dan menmbentuk gubuk sementara untuk tempat tinggal.

"hmmm,bau yang wangi pasti gadis cilik itu lagi membuat makanan enak lagi."celetuk Dimitrie yang hidungnya terganggu masakan Lili.

Losc yang mencium aroma lezat bercampur harum semakin menagumi nona muda itu,sejak pertemuan mereka di tepi sungai yodo di kota Ashdown Lili sering sekali membuatkan makanan untuknya dan memang selalu sesuai dengan selera pemuda itu.Losc pun tersenyum kagum dengan sendirinya yang tanpa sadar sedang diperhatikan oleh Dimitrie.

"Bocah,kenapa kau tersenyum sendiri,tenang saja saat kau jadi suaminya kau tak akan bisa berhenti tersenyum,sekarang kita istirahat dulu."ucap Dimitrie sambil ngeloyor masuk ke dalam gubuk itu.

Sementara Losc yang kaget dengan ucapan gurunya langsung berhenti dan memasang wajah datarnya,mendengar ucapan orang tua itu ia menjadi malu bercampur bahagia.Ia lalu ikut masuk ke dalam gubuk kecil menyusul gurunya itu.

Di dalam gubuk tampak Lili sedang menata makanan di atas meja kayu tersebut.

"Kak Losc ayo aku sudah buatkan ayam panggag salju untukmu."ucap Lili saat tahu Losc sudah masuk ke dalam gubuk,memang dari namanya Losc benar-benar tidak tahu menahu tentang nama makanan itu.Tapi karena dimasak oleh Lili Losc berpikir pasti makanan itu lezat seperti yang sudah ia rasakan.

"aku paling tua di antara kalian dan aku paling dulu masuk ke dalam gubuk ini,gadis cilik kenapa kau hanya membuatkan makanan untuk bocah ini."protes Dimitrie dengan raut wajah kesal.

"hei Rust tua aku adalah muridmu benar tidak?"tanya Lili dengan wajah tak kalah kesal.

"Benar."jawab Dimitrie pendek sambil memandang ke langit-langit.

"kau berat sebelah kenapa selama dua hari ini kau hanya mengajari kak Losc,lalu aku yang kau suruh membuatkan masakan tiap hari." Gerutu Lili.

"Haai Cosc tua putrimu benar-benar mewarisi sifat ayahnya yang tidak sabaran."Dimitrie berkata lalu tertawa cekikikan.

Akhirnya Lili mengeluarkan semua makanan yang telah ia buat di dapur.

Pada hari kelima latiahan Losc sudah berhasil membuat pernapasan miliknya berada pada tingkat ketujuh yang sebelumnya masih tingkat keempat.Memang pada hari pertama dan kedua Losc tidak menunjukkan kemajuan apapun,namun pada tiga hari terakahir ia mampu meningkatkan secara beruntung,hal ini juga memang menambah heran dirinya.Tapi ia tidak tahu sebab dari kemajuan pesat dari Losc.

"Kemari."panggil Dimitrie pada Losc untuk mendekat.

"Ada apa guru?"tanya Dimitrie sambil berjalan lalu duduk di atas sebatang kayu yang besar.

"kau benarnya diluar dugaan,apa yang membuatmu begitu cepat menyelesaikan latihan pernapasan,orang biasa paling tidak butuh waktu sepuluh hari tapi kau hanya lima hari dan telah menjadi sempurna."ujar Dimitrie dengan menggelengkan kepala dan berpikir tampak bingung.

Namun mereka berdua dikejutkan oleh Lili yang datang secara mendadak sambil membawa keranjang makanan.

"Rust tua kau bahkan belum mengajariku serupa jurus sementara kak Losc sudah mencapai Pernapasan paling tinggi."ucap Lili sama seperti biasanya selalu menggerutu.

"Bocah ini baru saja selesai dan aku hanya melatihnya selama lima hari itu disebabkan karena jurua yang akan aku ajarkan butuh pernapasan yang bagus agar dapat mengendalikan roh saat melakukan tolakan."Dimitrie menjelaskan.

"Berarti aku tidak diajari jurua hebat olehmu, ternyata orang yang terkenal adil hanya orang tua yang berat sebelah."jawab Lili ketua.

Mendengar ejekan Lili Dimitrie tidak marah sama sekali bahkan menjadi lebih tertarik dengan sifat Lili.

"aiiih tidak bisa begitu."balas Dimitrie sambil menggigit paha ayam.

"Hayya kenapa tidak begini."sahut Lili.

"Gadis cilik pokoknya besok aku akan melatih kalian berdua tenang saja."ujar Dimitrie sambil melanjutkan makan dan tidak mau diganggu.

Keadaan mereka begitu nyamana dengan hutan lebat serta banyak hewan yang berkeliaran serta letaknya yang di dekat tepi sungai menambah semangat karena keindahannya saat pagi tadi.

Sebagai ketua partai besar sikap Dimitrie sangat berbeda dari setiap ketua partai lainnya.Biasanya seorang ketua partai selalu menjunjung tinggi harga diri dan jarang bergaul dengan orang lain,saat makan pun mereka cenderung memilih-milih,bisa dibilang ketua partai itu setara dengan kaisar.

Malam itu Dimitrie terlihat merenung di atas sebuah pohon besar dirinya seperti memikirkan permasalahan yang sedang dihadapinya. Sementara Losc memperhatikan sikap gurunya yang sangat gelisah ia memperhatikan gurunya itu dari dalam gubuk sambil menyenderkan badannya di dinding kayu Losc berpikir dalam hati kecilnya."Guru saja yang sudah berilmu tinggi serta memiliki kedudukan yang sangat terhormat tidak membuat dirinya bebas dari masalah,apalagi diriku ini yang masih kacangan,membalas dendam keluarga,mengembalikan kejayaan kekaisaran Makku."dirinya terdiam sejenak lalu mendengus pelan"huh, sepertinya mustahil bagi diriku yang sangat bebal ini."

Lili yang sedari tadi tidak dapat tidur diam-diam ia memperhatikan sikap Losc yang sedikit-sedikit tersenyum lalu tegang dan tiba-tiba sedih,membuatnya semakin penasaran akan permasalahan yang sedang dihadapi pemuda itu.

Sejak saat pertemuan keduanya Lili selalu menganggap mereka sebagai suami-istri,hal ini lah yang menjadi alasan dirinya mengetahui permasalahan yang dimiliki oleh Losc.selain itu sifatnya yang ingin tahu selalu mendorongnya menimbulkan permasalahan.Dari Losc sendiri perasaannya sama persis yang dirasakan oleh Lili namun,dasar sifatnya yang pendiam jadi selalu memendam kegelisahan sendiri.

Dimitrie yang sedari tadi masih di atas pohon sebenarnya mengetahui dirinya sedang diperhatikan oleh Losc muridnya itu,namun ia tidak ambil peduli ia tetap memikirkan jalan keluar untuk masalah partai yang dipimpinnya, semenjak dahulu kala partai Naga Suci memang menjadi pengikut serta pendukung setia dari kekaisaran Makku,tapi setelah jatuhnya wilayah utara ke tangan Kekaisaran Puris,partainnya langsung menjadi pemberontak utama di wilayah utara pernah suatu hari ia diberikan kedudukan sebagai guru besar kerajaan dengan tegas ia menolak tawaran itu tidak sampai di situ karajaan pernah menghadiahinya enam kotak emas yang besar serta berbagai mutiara namun lagi-lagi ia menolak bahkan mengembalikannya disertai surat penolakan terhadap kedudukan kekaisaran Puris di wilayah utara. Apalagi sekarang Khaos be menjadi sekutu bagi kekaisaran Puris, memang selama ia menjabat sebagai ketua partai akan tetap mampu melawan dan bahkan kerajaan pun segan terhadapnya namun lain hanlnya jika sudah turun jabatan,ia masih mencari pengganti yang tepat bagi posisinya ini.Selama di partai ia selalu memperhatikan setiap murid-muridnya namun mereka hanya mampu menguasai satu jurus saja dari jurus Naga Suci hal ini menambah gusar dirinya.Ia merasa gagal dalam mencari pengganti yang tepat dan sedang mencari penerus.

Pagi itu Losc dan Lili berdiri berdampingan sedangkan Dimitrie berjalan mondar-mandir berceramah kepada dua pemuda-pemudi itu. Ia dengan penuh wibawa menjelaskan setiap jurus yang akan diturunkannya pada kedua orang itu.

"Hah,bagus kalian bersemangat."ucap Dimitrie lalu ia melanjutkan." Aku paling suka orang yang semangat, untuk Losc mulai dari ini aku akan mengajarkan pukulan hebat milikku ini yang hanya ada tiga jurus saja yang mampu menadinginya,yang pertama alunan gelombang laut milik si dewa kematian,yang kedua pukulan ular putih milik iblis barat dan ketiga jurus bulan bintang milik si hantu langit."ucapnya.

"hmm,guru memangnya si hantu langit itu siapa aku kok tidak pernah dengar?"langsung saja Lili bertanya,ia memang kerap suka penasaran dan ingin tahu.

"Hai orang itu sukar sekali dijelaskan,mulai dari tempat tinggal dan tidak miliki murid serta tidak memimpin suatu partai apapun,aku sangat bingung tapi yang jelas ia sangat sakti,jika kalian ingin melihatnya maka tahun depan silahkan ikut aku ke puncak baal."jelas Dimitrie.

Kedua muda-mudi itu hanya mengangguk tanpa memikirkan lebih jauh lagi,mereka sudah bersiap untuk berlatih jurus-jurus yang diberikan oleh Dimitrie.

"baiklah Losc kau kemari,dan kau Lili pergi memasak."mendengar gurunya berkata demikian sontak saja Lili membentak.

"hei Rust tua kau bilang akan mengajariku hari ini,tapi sekarang malah menyuruhku ke dapur..."protesnya.

Namun Dimitrie langsung memotong ucapannya sambil menyuruhnya diam."Iya aku akan mengajarkan jurus padamu hari ini,tapi pagi ini aku akan mengajarkan dulu bocah bodoh ini baru nanti dirimu."

Dengan wajah menggerutu Lili segera berbalik badan dan pergi mengikuti perintah dari gurunya itu, sebenarnya ia sudah sangat bersemangat sejak semalam namun lagi-lagi ia disuruh memasak membuatnya kembali tak berselera.

Melihat kepergian Lili yang tampak penuh kekecewaan membuat Losc merasa iba.

"Guru kau bilang akan mengajarkan Lili tapi..."namun ucapannya segera dipotong oleh Dimitrie.

"Kau juga ikutan protes,nanti setelah memberimu satu jurus aku akan mengajarkannya masa aku mengajar langsung dua orang sekaligus. Karena terlalu ganas jurus ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria, mengerti!".

"Mengerti."jawab Losc walaupun masih merasa khawatir.

Segera saja Dimitrie mengambil kuda-kuda lalu menyilangkan tangannya ke bawah lalu membuknya ke atas,disusul menekuk sambil mutar badan hingga full dan baru setelah itu melakukan tolakan yang keras,membuat lima pohon tumbang dan pada pohon keenam mengalami guncangan hingga rontok seluruh daunnya.segera saja Losc menjadi kaget bercampur kagum.ia tidak pernah membayangkan akan kehebatan orang yang pernah dilawannya,ia lantas berpikir" andai saja saat itu guru melawanku dengan serius mungkin nasibku sama akan pohon itu."

"Ayo kau mulai mencoba."Dimitrie menyuruh Losc menirukan gerakannya itu.

Tanpa berpikir panjang ia langsung mempraktikkan gerakan gurunya itu ia mencoba mengincar pohon yang masih berdiri tegak.Ia sempat berpikir jika tidak seperti gurunya tapi setidaknya tiaga atau satu pohon saja yang roboh ia sudah merasa senang sekali.Namun di luar dugaan jangaankan satu yang roboh bergoyang pun tidak sama sekali, saking kagetnya ia mengulang sampai lima kali namun hasilnya tetap sama.

"Hadeeh."dengus Dimitrie sambil menepuk dahinya."kau ini meskipun gerakan jurus ini sangat sederhana tapi kau harus membarengi dengan tenaga yang besar melalui kedua tanganmu."sambungnya.

"Baik guru."jawab Losc singkat.

Dengan petunjuk gurunya barusan Losc mulai mengerti dan paham sedikit ia kembali mengulang gerakannya tapi membarengi dengan tenaga yang berlipat segera saja terdengar suara pohon yang roboh bersusulan sampai pohon ke empat hanya meninggalkan daun yang berguguran.Melihat itu Dimitrie lantas tersenyum dan langsung menepuk pundak muridnya itu.

"Bagus kalo begitu teruslah berlatih sampai bisa merobohkan seratus pohon."ucap Dimitrie seraya pergi ke dalam gubuk di mana tercium aroma lezat masakan.

Lili yang tadi disuruh memasak memang hanya menurut saja walaupun wajahnya tampak kesal dan menggerutu tapi tetap memasaknya seperti biasanya.Namun saat menemukan begitu banyak merica di atas bukit segera timbul akal jahatnya dengan penuh kegembiraan ia ingin melihat reaksik wajah dari Dimitrie yang terbakar tenggorokannya,namun untuk membuat si manusia ajaib itu tidak curiga ia sengaja membuat masakannya sewangi mungkin maka ketika sudah matang dan siap ia segera buru-buru memanggil orang tua itu namun tak disangka Dimitrie datang dengan sendirinya.

"Rust tua di mana kak Losc,kenapa tidak bersamamu?"Lili sengaja basa-basi padahal ia tahu jika pemuda itu masih berlatih

"Aih,anak itu sangat rajin berlatih berbeda sekali denganku yang angin-anginan."jawab Dimitrie tanpa curiga sedikitpun.Ia melihat di atas meja terhidang banyak makanan dengan wangi yang menggugah selera.Saat hendak mencoba ia lantas berhenti dan melihat Lili yang dengan senyum indah melihatnya makan.

"Auhh, bagaimana aku bisa makan jika kau terus saja memandangi orang tua ini."sahut Dimitrie.

"Baiklah guru."jawab Lili lalu nyelonong pergi keluar ia tidak dapat menahan tertawa saat membayangkan reaksik wajah dari ketua partai besar itu.

Saat yang ditunggu pun tiba,dengan melonjak dari kursi Dimitrie berteriak keras,ia merasakan tenggorokannya seperti terbakar segera ia mengambil bambu berisi anggur dan menenggaknya sampai habis.Ia tambah kaget ketika mendengar suara tertawa dari luar gubuk yang begitu kencang,baru saja ia sadar jika sudah dikerjai oleh putrinya teman sekaligus lawan tangguhnya itu.Segera saja ia berjalan keluar dan menghampiri gadis itu yang masih tertawa cekikikan.

"hmmm,kau bahkan belum bisa mewarisi sedikitpun ilmu beladiri ayahmu tapi seluruh akalnya kau bahkan sudah melebihinya."ujar Dimitrie.

"Hayya Rust tua kau bilang akan mengajariku jurus tapi kau malah menyuruhku ke dapur,hmm pantaslah aku mengerjaimu."balas Lili masih tertawa lalu menjulurkan lidahnya.

Meskipun Dimitrie orangnya sabar namun ia merasa terhina juga dikerjai oleh seorang gadis,jika sampai tersebar ke daratan pasti akan menjadi berita hangat dan menjatuhkan namanya.Melihat tingkah laku gadis itu memang menyebalkan tapi saat akan marah Rust melihat wajahnya memelas hingga hatinya pun tak tega.

"oh kau minta,ayo kita latihan berapa lama kau dapat memahami jurus ini."ucap Dimitrie sebal.