"jangankan melawan ayahku,jika dalam seratus jurus kau bisa merobohkannya,maka kau akan aku angkat menjadi guru."sahut Lili sambil melirik Losc yang berdiri tak sadar dirinya yang dimaksud.
"Baik,kalau kau masih mengeyel akan aku tujukkan rasanya dihajar."balas Dimitrie yang tangannya langsung melakukan tolakan.
Losc heran siapa yang bakal dilawan oleh orang di depannya,ia tahu kemampuan dari Dimitrie sudah sangat tinggi dan ratusan kali Lebih kuat darinya,ia pun setara kemampuannya dengan khaos be yang menjadi musuh besar Losc.Mendengar seseorang akan melawan Dimitrie ia berpikir,pastilah orang itu sangat kuat dan hebat.
Karena Losc yang tidak bersiap-siap sama sekali dan hanya berdiri memperhatikan orang mengoceh,ia menjadi kaget ketika Dimitrie menyerangnya.Serangan kejutan itu menimbulkan tekanan yang keras tepat menuju ke muka pemuda itu.Losc yang baru sadar ia yang dimaksud oleh Lili segera menahan pukulan itu dengan harimau menerjang hutan,dua jurus itu saling berbenturan menimbulkan sambaran angin di sekitar mereka berdua. Lili yang menonton pun ikut merasakan efek dari benturan dua kekuatan itu.
Mereka baru menggunai satu jurus,dan syarat harus menggunakan seratus jurus, apabila Dimitrie dapat menjatuhkan pemuda tanggung itu maka ia akan menjadi guru bagi mereka.Akibat benturan itu Losc terpelanting ke belakang, hampir ia terjatuh namun ia gunai jurus penguat badan untuk menahan kuda-kudanya.Sementara itu Dimitrie tetap berdiri tegak tanpa geser sedikitpun.
Sebenarnya Dimitrie mampu menghajar habis lawannya dalam satu gebrakan,namun guna mencoba dasar beladiri calon muridnya itu,ia harus lelah menggunakan banyak jurus dan tenaga.
Losc merasa ia tidak memiliki kesempatan untuk menang,jadi dalam hatinya ia mencoba untuk bertahan asal jangan sampai kalah,ia cukup menahan lawan hebat itu sebanyak seratus jurus.
Lili yang melihat tanda kekalahan dari kekasih hatinya mencoba untuk menghentikan pertarungan kedua orang itu,tapi ia melihat eksaperesi Losc yang serius untuk melawan maka ia urungkan niatnya itu.
Kali ini Losc memutar badannya lalu mengangkat kaki bagian depan dan mengepalkan tinjuan itu merupakan gerak pertama dari 73 gerakan tangan.dengan cepat ia maju menyerang ke arah Dimitrie,ia melompat ke arah tokoh elite itu.
Dimitrie yang melihat kuda-kuda aneh lawannya itu diam-diam ia menambah energi menjadi sepertiga bagian,ia gunakan jurus 64 gerakan tangan.
Memang jurus gerakan tangan selalu berbeda gerakan awalnya,semua tergantung berapa banyak variasi gerakan yang dimiliki.
Dimitrie tahu semua gerakan awal dari gerakan tangan tapi kuda-kuda awal dari lawannya itu tidak ia kenali sama sekali maka ia sengaja menambahkan tenaga unutuk berjaga-jaga.
Mereka berdua akhirnya bergebrak lagi sampai pada jurus ke lima puluh Dimitrie menggunai pukulan naga menabrak gunung ia melepaskan ketika sedang melayang mundur, Losc yang maju menyerang karena melihat lawannya terpojok,ternyata ia tekecoh ia kena serang pukulan mentah dari jarak kurang dari satu kaki membuat ia terpental ke arah belakang dan tersungkur setelah badannya menabrak sebuah pohon besar.
Dengan kaget Lili berteriak"kak Losc!"lalu berlari menuju pemuda itu.
"Kak Losc bagian mana yang terluka?"Lili bertanya.
"Tidak ada,hanya saja aku kalah dari orang itu."ucap Losc.
Lili mengerutkan wajahnya ia merasa berasalah lalu ia tatap wajah dari Losc meminta maaf,alhasil wajahnya malah terlihat imut,Losc bahkan kaget dan tersentak ke belakang saat melihat wajah imut gadis di depannya.
"baiklah tuan kami kalah dan akan menjadi murid dari anda."ujar Losc seraya bangkit untuk berdiri.
"Haahaa,bocah bodoh,siapa yang ingin menjadikan gadis nakal ini muridku,aku hanya ingin mengangkatmu, heehehehe."jawab Dimitrie sambil cekikikan.
"Tunggu tuan,jika anda tidak mau mengajari Lili pun aku tan mau diajari olehmu."sahut Losc.
Dimitrie yang tadi masih membelakangi mereka berdua dan tertawa puas, sekarang ia mendengar ucapan dari Losc langsung membalik badan.
"Anak bodoh,di dunia ini banyak orang yang ingin belajar beladiri dariku tapi kau aku beri penawaran, mengangkatmu atas kemauanku sendiri,tapi kau malah menolak,hanya karena gadis nakal ini."ucap Dimitrie penuh kekesalan,ia juga mengacungkan jari pada Lili sebagai bentuk keheranannya pada Losc.
"Tuan anda memiliki kemampuan luar biasa,aku juga sangat beruntung mendapat perhatian anda,jika anda mau mene...."kata-kata Losc langsung dipotong oleh Lili.
"Kak Losc,banyak bicara,hei tua bangka busuk jika Kau tidak mau mengajari aku,memang aku akan bersedih ha.apa itu jurus naga suci,pedang naga kembar apalah itu,hanya bualan daja."
Dimitrie yang mendengar ucapan dari Lili langsung naik darah,selama tiga puluh tahun ia menjelajahi daratan baru kali ini dirinya merasa sangat malu.
"Siluman cilik,kau.....belum menguasai satu dari seratus kehebatan ayahmu tapi kau telah mewarisi seluruh sifat si dewa bodoh itu."balas Dimitrie.
"rupanya julukan si manusia ajaib tidak seperti kenyataannya,jika aku lihat kali ini lebih tepat disebut manusia pembawa aib."Lili semakin memprovokasi Dimitrie,tapi dalm hatinya ia sangat senang mendapat pengajaran dari orang tua di depanya.Namun karena sifat menang sendiri membuatnya gengsi dan enggan memohon sebaliknya ia malah mencemooh Dimitrie.
"Kurang ajar,aku memandang muka ayahmu sampai tidak turun tangan kepadamu tapi kau sudah kepewatan,gadis licik kali ini kau kumaafkan."ujar Dimitrie.
"Memalukan,kau berniat menghajar gadis cilik seperti ku,sama sekali tidak memiliki wibawa tidak dapat disandingkan dengan ayah."
Dalam keadaan seperti itu, Losc terlihat sangat bingung ia mencoba mendamaikan kedua orang itu.
"Heii,tolong berhenti Lili,tuan tolong jangan bertengkar, aku mohon lebih baik kalian berdua menjadi sahabat." Ujar Losc mencoba meredakan amarah mereka berdua, namun tak tahunya ia malah terkena semprot oleh Lili dan Dimitrie.
"Kau diam saja,dasar pemuda bodoh!"ucap Lili dan Dimitrie.
Losc menjadi tambah bingung,diam tidak menyelesaikan masalah dan berucap malah kena marah mereka berdua,ia menjadi serba salah.
Sementara itu Lili dan Dimitrie masih terlibat cekcok walaupun Lili jauh lebih muda dari Dimitrie ia sama sekali tidak menunjukkan adat sopan santun pada yang lebih tua,lain hal dengan Dimitrie yang tidak mau mengalah sama sekali.
"guru, Lili."ujar Losc sembari berlutut.
"Hayyaa,kenapa kau berlutut kakak bodoh."ia beralih menanggapi Losc.
"kenapa,rupanya kau sudah mengangkat aku sebagai guru."ucap Dimitrie dengan sumringah.
Losc membalas dengan anggukan.
"Baiklah berdiri."perintah Dimitrie.
"Kak Losc,apa kau tidak sayang lagi padaku?hayya." sela Lili dengan memelas,ia menangis.
"begini guru,aku akan mengangkat tuan menjadi guru, asal tuan juga bersedia mengajari Lili."ia tidak tega melihat gadis manis itu menangis.
"hmm, tunggu dulu biar aku pikirkan."jawab Dimitrie.
Sementara itu Lili masih menangis sejadi-jadinya ia sebenarnya hanya berpura-pura mengis namun lama kelamaan tangisnya semakin menjadi sungguhan.
"Baik,tapi aku tidak mengangkat itu bocah nakal jadi muridku."celetuk Dimitrie.
Saat itu Dimitrie berpikir dalam benaknya"jika aku ajari itu bocah nakal ilmu beladiriku,lalu ia tunjukkan pada dewa bodoh itu tentunya ia akan menghinaku karena mengangkat murid kepada putrinya,tapi lain halnya jika ia tidak kuangkat murid nanti bakal terlihat ia yang memohon padaku,dan kelihatan juga ia suka dengan pemuda ini,maka si dewa bodoh itu bakal mengaku kalah dariku."
"Haa,tidak bisa sebagai seorang tokoh terkemuka dan ketua partai yang besar,rupanya kau pilih kasih,jika aku tidak bisa menjadi muridmu maka kak Losc juga tidak bisa."balas Lili.
Setelah mendengar syarat dari Dimitrie otak Lili langsung bekerja cepat dan ia mendapati maksud Dimitrie memperolok ayahnya,maka karena ia tahu Losc sangat menurut padanya ia menggunakan Losc guna mengancam Dimitrie,selain itu diam-diam ia juga merasa kagum dengan kehebatan Dimitrie.
"nona cilik,aku hanya bisa menerima satu orang,dan itu pun harus laki-laki,tak nanti perempuan jadi muridku, hoooo,bahaya!bahaya!"sahut Dimitrie.
Tangan Lili langsung mencekal Losc dan mengajaknya pergi.
"Baiklah bila tuan tidak mau,kami akan undur diri." Jawab Lili.
Memang untuk mencari guru hebat itu perkara sulit,tapi guna murid berbakat itulah lebih sulit lagi,ketika Dimitrie melihat Losc dan mencoba beberapa jurus ia menjadi senang karena mendapat seorang penerus, sebenarnya di partai naga suci, Dimitrie mencoba mencari orang yang bakal jadi penerus darinya,tapi sukar sekali hanya sedikit orang yang mampu menguasai jurus andalanya itu.Ditambah dari orang-orang itu hanya dapat mengusai satu dari sepuluh jurus yang ada.Maka,ketika melihat Losc yang memiliki potensi itu ia menjadi girang sekali,ditambah dengan adanya Lili yang sangat cerdas ia tambah senang,namun karena gengsi yang tinggi itu ia tidak mau hilang muka dengan mengambil anak dari rival itu menjadi murid.
"eits,hmm begini..."
"Jika tuan tidak mau maka kami pergi sekarang juga." Potong Lili.
"sudah,sudah,gadis cilik aku akan terima kamu sebagai murid,selama sebulan ini aku akan mengajari kalian berdua,urusan dengan si rohen itu biar aku atasi nanti."
Di hutan utara yang lebat,di dekat aliran sungai ada sebuah rumah dari kayu banyak prajurit yang menjaga sekiling bangunan,lalu tidak jauh dari sana ke arah barat tiga orang sedang melatih diri.
"Guru pukulan banteng hitamku sudah sangat lihai tapi masih belum bisa menang melawan keponakannya khaos be,lalu perempuan itu,apa yang sebenarnya terjadi."ucap pemuda belasan tahun itu,ia hanya mengenakan celana panjang sutra tanpa menutup badan dari paha sampai perut,hingga terlihat lekuk tubuh pemuda itu.
"Sebenarnya kau masih kalah dalam hal teknik pernapasan,teknik pernapasan berjumlah sebelas tingkat,namun sekian lama ini aku berlatih baru mencapai tingkat ketujuh,saat aku melawan pemuda dan gadis itu, kemungkinan mereka telah mencapai tingkat keempat,padahal untuk usia mereka hal itu sangat sukar diraih."sahut fury.
"Tidak peduli,pokokya aku akan membalas perbuatan nenek sihir itu,asal berlatih aku pasti bisa membungkam mulut nenek sihir itu."sela Auril yang datang dari rumah kayu itu,di tangan kanannya memegang sebilah pedang, setelah melihat perlakuan dari Lili dan Losc pada jinza.
"Lalu kenapa kau membawa pedang kemari?"Tanya Jinza yang bingung sambil masih mengawasi Auril.
"Kenapa?apa kau tidak tahu jika aku ikut dengan kalian guna belajar beladiri."balas Auril dengan penuh percaya diri.
"haaaa,..... mustahil tidak bisa."ujar fury.
",tunggu dulu untuk apa kau belajar,apa ku tidak percaya aku mampu melindungi dirimu."ucap jinza.
"Kenapa tidak boleh,melindungi diri katamu, coba kalian lihat dua muda-mudi kemarin mereka berdua sangat ahli dalam beladiri,hingga dapat bekerja sama."
Protes Auril pada dua orang di depannya.
Di perbatasan kota ashdown dan kota tengah,rohen masih meneruskan perjalanannya mencari putri kesayangannya.sudah hampir enam bulan putri tercintanya tak kunjungi kembali, biasanya ia hanya seminggu paling lama saat meninggalkan rumah.
Ketika ia melewati sebuah jembatan penghubung sungai besar itu,sekelompok orang berjumlah sepuluh orang mencegat Rohen.
"hoi,pak tua."teriak orang yang membawa sebilah golok yang di sandarkan di pundak.
Rohen hanya diam tidak menggubris,ia tetap berjalan santai seperti tidak ada sesuatu apapun.
Sekelompok orang itu totalnya berjumlah enam orang masing-masing memegang senjata,orang pertama tadi memegang golok.
"Pak tua kurang ajar,masih tidak berhenti."teriak pemimpin orang-orang itu.
Kali ini Rohen berhenti ia memandang tajam ke arah keenam orang tersebut.ia melihat keenam orang itu tertawa lebar tak karuan.
"Pak tau yang malang hahahahaha."ucap salah seorang bandit.
"Pakainmu lumayan bagus,dan kipas yang ada di tangannya boleh juga,namun kantung uang yang ada di...."belum usai orang itu berbicara dengan sangat cepat dan tekanan yang kuat sebuah gelombang udara yang menghempaskan mereka berenam.
Mereka semua kaget dengan sesuatu yang menerjang mereka baruan namun hal yang lebih megagetkan adalah ketika pemimpin bandit itu berdiri dan menengok ke depan ia masih melihat Rohen yang masih berdiri tegak tanpa geser sedikitpun.
"Orang tua sialan teima hajaranku."ucap orang itu sambil menyerang dengan goloknya itu,ia melompat mengincar ubun-ubun dari Rohen.
Maklum,para bandit itu sangat terkenal mereka selalu meminta pajak jalan yang mereka tarik saat orang-orang itu melewati jembatan yang mereka jaga.Terkadang banyak sekali para saudagar besar dari Leron dan kota tengah yang terus terkena pajak oleh para bandit itu.
Meliahat ornag itu menyerang dengan goloknya Rohen tidak bergeming sedikitpun ia tetap berdiri tegak di tempatnya.Orang lain pasti berpikir ia sudah pasrah dengan kematian namun saat golok itu susah hampir sampai di ubun-ubun kepalanya tiba-tiba saja berhenti.seperti ada sebuah tembok besi yang menghalangi.Orang yang memegang golok itu terus dengan sekuat tenaga menekan tapi tetap saja tidak berhasil.
Dengan perlahan Rohen menghadap ke arah orang yang menyerang dirinya.Seketiak itu pemimpin bandit itu terpental karena terdorong oleh tenaga Rohen yang besar.
Pemimpin bandit itu terpelanting masuk ke dalam sungai, semua yang menyaksikan itu langsung lari tak karuan.Rohen lalu kembali berjalan menuju kota tengah, sementara itu dalam hatinya ia memaki.
"Dasar sampah tak berguna,benar-benar tak layak hidup."