Felix pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia benar-benar emosi ketika dia mendengar bahwa Erlando akan membawa Ivi pergi dari kota ini.
"Sialan!! Dia benar-benar ingin memisahkan gue dari Ivi!! Shit!! Gue gak akan pernah biarin hal itu terjadi!! Lo brengsek Erlando Venus!!" emosi Felix memukul setir mobilnya.
"Bang, calm down.. Lo jangan emosi gitu. Ini bisa membahayakan kita semua karena lo lagi nyetir.. Fokus bang.. " ucap Calvin. Felix pun membuang nafasnya kasar.
"Sorry.. Gue kalut.. Emosi banget gue waktu dengar dia mau bawa Ivi pergi.. Argh!!" geram Felix.
"Bang lampu merah bang!!" teriak Calvin Namum Felix tak peduli. Dirinya menerobos lampu merah begitu saja.
"Dad... Don't be like this.. It's so danger for us.." ucap Elven.
"I don't care El.. Now, the important is your Mommy.. I don't care of everything coz now, what is in my brain is only your Mom.. It makes me so hurt.. Shit!!" umpat Felix.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com