Aku teringat lagi pada seekor macan kumbang saat Peter menerkam ke depan dan menempelkan bibirnya ke bibirku. Dia menyandarkanku ke dinding terdekat, dan dalam sekejap mata, Peter berada di atasku seperti pemangsa. Dia menguatkan dirinya dengan tangan di kedua sisi kepalaku dan salah satu lututnya muncul di antara kakiku. Mulutnya tegas dan menuntut. Keinginan itu memabukkan. Aku mabuk bau dan rasa dia. Aku memiliki kebutuhan dan tuntutan aku sendiri, dan aku ingin bajunya lepas. Aku ingin dapat menggerakkan tangan aku di atas otot-otot halus dan telanjang yang menyebabkan tubuh aku mengkhianati tingkat keinginan aku pada panggilan kami malam sebelumnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com